Syarifah, Lailatus (2014) Penerapan nilai-nilai pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan di SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
10140025.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Korupsi merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi suatu bangsa, dan saat ini korupsi sudah menjadi budaya buruk bangsa ini. Disisi lain, korupsi juga telah merambah ke wilayah lembaga pendidikan. Saat ini, kementerian pendidikan dan kebudayaan bersama dengan komisi pemberantasan korupsi telah memulai untuk memberantas korupsi melalui dunia pendidikan dengan mengintegrasikan kurikulum pendidikan antikorupsi kedalam kurikulum pelajaran baik dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Pendidikan antikorupsi sangat penting untuk diajarkan kepada para peserta didik di sekolah karena mengingat korupsi sudah sulit untuk diberantas secara tuntas maka lembaga sekolah diharapkan untuk dapat menumbuhkan jiwa antikorupsi pada peserta didik dan juga membangun mentalitas para generasi muda, sehingga nantinya mereka bisa menggantikan para pejabat dan akan bekerja secara jujur, tanggung jawab, dan adil.
Untuk mengetahui proses pelaksanaan penerapan nilai pendidikan antikorupsi yang telah dicanangkan oleh kemendikbud peneliti melakukan penelitian bagaimana pelaksanaan penerapan nilai-nilai pendidikan antikorupsi disekolah. Dalam penelitian ini, peneliti memilih mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, dimana mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang menfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Penelitian ini dilakukan di SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen Malang, dengan objek penelitian siswa kelas I, II, III, dan IV. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun penelitian ini terbatas pada penerapan nilai-nilai pendidika antikorupsi pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Penerapan nilai pendidikan antikorupsi di SDI Riyadlul Mubtadiin Turen Malang dilakukan guru dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan antikorupsi kedalam materi yang akan diajarkan didalam kelas. Guru menggunakan metode ceramah untuk memberikan penjelasan kepada siswa, metode live in yakni dengan memberikan pengalaman langsung dan metode demokratis yakni melibatkan anak dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam pendampingan dan pengarahan guru. Selain itu, guru juga menggunakan metode keteladanan atau contoh langsung dan melakukan pembiasaan kepada siswa sehingga siswa langsung mengaplikasikan apa yang didapat didalam kelas dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Saran yang diberikan oleh peneliti terkait dengan proses pelaksanaan penerapan nilai pendidikan antikorupsi yakni yang pertama kepada kepala SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen, sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar maupun pelatihan tentang pembelajaran agar guru memiliki pengetahuan yang luas. Kepada Guru, hendaknya guru lebih sering mempelajari pendidikan antikorupsi agar mengalami kemudahan dalam pengintegrasian pendidikan antikorupsi kedalam materi pembelajaran. Kepada Siswa, siswa sebaiknya bisa aktif dalam kegiatan belajar mengajar PKn dan bisa menerapkan hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Kepada Pemerintah, pemerintah sebaiknya mensosialisasikan pendidikan antikorupsi kepada seluruh elemen masyarakat agar tujuan pendidikan antikorupsi bisa terlaksana secara maksimal dan tidak hanya siswa yang bersikap dan berperilaku antikorupsi tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
ENGLISH:
Corruption is a disease that is very dangerous for a nation, and the current culture of corruption has become worse in this nation. On the other hand, corruption also has expanded into the area of educational institutions. Currently, the ministry of education and culture working together with corruption eradication commission (KPK) has begin to combat against corruption through education by integrating curriculum into the anti-corruption education curriculum both from elementary to college level. Anti-corruption education is very important for the students in school, because corruption is difficult to eradicate completely , then the institution schools are expected to be able to grow the spirit of anti-corruption in students awareness and also to build the mentality of the younger generation, so that later they can replace officials government and will work honestly, high responsibility, and fair.
To know the process in implementing the education Anti-corruption which has been promulgated by Kemendikbud, researcher did study about how the progress of the application of anti-corruption education values in the school. In this study, researcher chose the subjects education of citizenship, where citizenship education subjects is a subject that focuses on the formation of citizens who understand and are able to perform the rights and obligations to become a citizen of Indonesia which are smart, skilled, and has a character suitable with the spirit of Pancasila and UUD 1945.
This research was conducted in SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen Malang, with the object of research students in grade I, II, III, and IV. The approach used in this study is a descriptive approach with the type of qualitative research. The study is limited to the application of the values Education corruption in civic education subjects. This study limited by conducting interviews, observation, and documentation.
Implementation of anti-corruption education in SDI Riyadlul Mubtadiin Turen Teachers unfortunate done by integrating the values of education corruption into the substance to be taught in the classroom. Teacher use the talkative method to give an explanation to the students, “live in” methods by providing direct experience and democratic method that involve children in finding the values of life in mentoring and guidance of teachers. In addition, teachers also use example methods or direct example and perform habituation to students so that students immediately apply what they gained in the classroom in their daily life.
Advice given by researcher associated with the implementation process application of the anti-corruption education to the school headmaster of SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen, the school should provide the opportunity to the teachers to attend seminars or training for the teacher to broad their knowledge. To the Teachers, let the teachers more often to learn and sense convenience from anti-corruption education to integrate anti-corruption education into learning materials. To the Students, students should be able to be active in learning and teaching activities on PKN and implement it in the outcomes of learning in everyday life. To the Government, government should socialize the anti-corruption education to all elements of society that purpose anti-corruption education to become maximal and not just the students who behave and behave anti-corruption but for all the people of Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Padil, Moh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Nilai Pendidikan Antikorupsi; Pendidikan Kewarganegaraan; Values of the Anti-corruption Education; Citizenship Education | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2017 08:44 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2017 08:44 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7439 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |