فعالية نظرية الحقول الدلالية في التعبير الوصفي لتنمية مهارة الكلام: بحث تجريبي في مدرية المعارف الثنوية الإسلامية الخاصة جفارا جاوى الوسطى

ABSTRAK

Pembelajaran bahasa pada umumnya pembelajaran yang terfokus pada empat kemahiran; mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, dan tidak bertumpu pada satu kemahiran saja. Akan tetapi kenyataannya di Indonesia pada umumnya dan di Jepara pada khususnya, kemahiran siswa dalam berbicara masih rendah. Menurut peneliti, hal tersebut karena siswa belum menguasai mufrodat, merangkai kata dan mengembangkan kalimat menjadi paragraf.

Berdasarkan fenomena ini, maka penulis menawarkan satu tehnik sebagai alternative solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Dalam hal ini, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana bentuk penerapan teori medan makna dalam pemaparan dekriptif untuk mengembangkan kemahiran berbicara ?, (2) apa pengaruh teori medan makna untuk pengembangan kosakata, menyusun kalimat dan pengembangan opini dalam berbicara?

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 24 siswa, dan kelompok kontrol yang berjumlah 20 siswa.

Berdasarkan analisis dari hasil tes kelas eksperimen dan kontrol, maka diperoleh kesimpulan bahwa penerapan teori medan makna dengan tehnik; menginventarisir kosakata, menyusun kosakata menjadi kalimat dan menyusun kalimat menjadi paragraf adalah efektif untuk mengembangkan kemahiran berbicara (Bahasa Arab).

Pada penelitian ini peneliti hanya menerapkan tehnik ini dalam pembelajaran kemahiran berbicara. Oleh karena itu, kepada peneliti berikutnya diharapkan mengembangkan teori medan makna dengan tehnik baru untuk pembelajaran kemahiran yang lain, baik kemahiran mendengarkan, membaca dan menulis. Dan juga peneliti berikutnya diharapkan mendesain tehnik yang bervariasi untuk penerapan teori medan makna dalam pembelajaran bahasa Arab.

ABSTRACT

Language learning is basically learning that focuses on four skills: listening, speaking, reading and writing, and does not rely on one skill only. But the reality in Indonesia in general and in Jepara in particular, most student are poor in speaking skill. The reaseacher thinks that most of them do not have enough vocabularies and luck competence of writing sentences and paragraph.

Based on this phenomenon, the author offers a technique as an alternative solution to overcome these difficulties. In this case, he formulates two research questions: (1) How is the implementation of field theory of meaning in the exposure descriptive to develop speaking skills?, (2) what is the effectiveness of using field theory of meaning in the exposure descriptive to improve speaking skill?. This research uses experimental study using two groups: experimental group 24 students, and a control group 20 students.

Based on the analysis of test results of experimental and control classes, it is concluded that the application of the theory of meaning with the technique field; can increase vocabularies and develop skill for both writing sentences and paragraph.

In this study, the researcher only applied this technique in teaching speaking skills. Therefore, the following researchers are expected to develop field theory of meaning with a new technique for learning other skills; listening skills, reading and writing. And subsequent researchers also hoped to design a variety of techniques for the application of field theory of meaning in learning Arabic.