فعالية استخدام القصص باععتبارها لعبة لغوية في ترقية مهارة الكلام: بحث تجريبي في معهد "ابن مسعود" الإسلامي المبنات بكندنجان بنجار ماسين

ABSTRAK

Kisah atau cerita adalah salah satu media yang sangat berpengaruh terhadap manusia, baik itu anak kecil atau orang dewasa sekalipun, baik dalam proses pembelajaran serta dimanapun dan kapanpun. Kisah juga sangat berpengaruh pada pencapaian siswa dalam berbahasa, dengan memperluas tingkat imajinasi siswa sehingga memunculkan ide serta kemampuan dalam berbahasa, oleh sebab itu siswa dapat menguraikan pikirannya secara terperinci,spontanitas serta fasih tanpa takut dan ragu dalam setiap kesempatan. Menguraikan sebuah cerita adalah kegiatan yang menyenangkan tetapi seorang siswa yang tidak mempunyai wawasan yang luas serta perbendaharaan kata dan yang cukup akan menjadi sebuah keterpaksaan baginya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana redaksi sebuah cerita berbentuk permainan yang bisa memudahkan guru dan murid dalam proses pembelajaran, serta mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan kisah berbasis permainan ini dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswi di Pondok Pesantren “Ibnu Mas’ud” Putri Kandangan Banjarmasin- Kalimantan Selatan pada tahun pelajaran 2010-2011M(1431 – 1432 H).

Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode Eksperimen. Peneliti menggunakan interviw, observasi, questionnaire , pre test dan post test dalam pengumpulan data yang dibutuhkan.

Sebelum peneliti mengadakan uji coba penggunaan kisah berbasis permainan, terlebih dahulu peneliti mengadakan Pre test pada siswi dikelas V Pondok Pesantren “Ibnu Mas’ud” Putri Kandangan Banjarmasin- Kalimantan

Selatan untuk mengetahui kemampuan bicara mereka dengan hasil test 48,23% atau standar tidak lulus. Kemudian peneliti melaksanakan proses pembelajaran menggunakan kisah berbasis permainan tersebut selama 2 (dua) bulan dan menutup kegiatan pembelajaran dengan post test yang hasil rata-ratanya 73,97% atau standar baik. Hal ini berarti penggunaan kisah berbasis permainan ini sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berbicara siswi.

Peneliti mengusulkan kepada peneliti selanjutnya untuk (1) penggunaan kisah berbasis permainan ini dalam meningkatkan keterampilan lainnya yang berupa menulis, dan mendengar, dan membaca. (2) desain Buku ajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren “Ibnu Mas’ud” Putri Kandangan Banjarmasin- Kalimantan Selatan kelas V (3) pemilihan metode pengajaran Bahasa Arab yang menarik untuk Madrasah Aliyah di bawah naungan Pondok Pesaantren, (4) desain kurikulum Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren “Ibnu Mas’ud” Putri Kandangan Banjarmasin- Kalimantan Selatan.

ABSTRACT

As media, a story has a very strong influence on people both for kids and adults either in learning processes or in any other circumstances. Stories also have a very strong influence in students’ achievement in using language in a way that by widening students’ imagination degree will enable them to create ideas and use abilities in using language. As the result, students will be able to get their ideas out spontaneously and fluently with good details without having afraid and hesitation. Telling stories is a fun activity yet it is true that students who neither have good knowledge nor vast amount of vocabulary will feel some force.

This research aims at finding out how the structure of stories in a form of games can ease both teachers and students in learning processes and how the effectiveness of using game-based stories in improving students’ speaking skill at “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan is.

This experimental research was conducted at “Pondok Pesantren IbnuMasud Putr”: in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan during the 2010-2011 AD (1431-1432 H) academic year. The researcher conducted interviews, observations, questionnaires and a pre-test and a post-test during the data collection process.

Before conducting the experiment with the game based stories, the researcher conducted a pre-test to the fifth graders of “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan to find out their speaking ability with the average score of 58.23% (failure standard results). Then the researcher conducted learning processes using game-based stories for 2 (two) months period and closed the learning activity with a post-test with the average score of 73.97 (above pass standard result). It means that the use of game-based stories is very effective in improving the fifth graders’ speaking skill at “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan.

The researcher suggests to the future researchers to continue this research with other focuses (1) the use of game-based stories in improving other skills such as listening, reading, and writing at “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan, (2) the arrangement of school booksof Arabic for the fifth graders of “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan, (3) the selection of interesting alternative methods of Arabic for Madrasah Aliyah under the Pondok Pesantren, and (4) the arrangement of a curriculum of Arabic for “Pondok Pesantren Ibnu Masud Putri” in Kandangan, Banjarmasin, South Kalimantan.