Akibat hukum taklik talak perspektif teori maslahah: Studi pandangan Hakim Pengadilan Agama Malang dan Tokoh Agama di Kota Malang

INDONESIA:

Dalam menjalani suatu pernikahan, terdapat sebuah proses yang biasanya dilalui oleh mempelai, yakni proses taklik talak. Taklik talak biasanya dilakukan setelah akad nikah, dengan praktek mempelai laki-laki membaca sighat taklik talak, kemudian kedua mempelai membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa mereka setuju dengan taklik talak. Akan tetapi banyak mempelai yang tidak paham dengan hukum perkawinan, khususnya terkait konsekuensi dan bagaimana akibat hukum taklik talak dalam perkawinan.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih lanjut tentang akibat hukum taklik talak dalam pernikahan. Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan taklik talak berdasarkan teori al-Maslahah al-Butiy dan dengan menguraikan pendapat dari hakim Pengadilan Agama dan tokoh Agama di Kota Malang.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian empiris atau lapangan (field research), dan menggunakan pendekatan kualitatif-sosiologis. Adapun sifatnya ialah penelitian deskriptif, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metodewawancara atau interview. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan mengolah data-data dari hasil penelitian yang dilakukan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hakim Pengadilan Agama dan tokoh Agama di kota Malang. Mereka sepakat bahwa jika taklik talak diperjanjikan, maka hal tersebut mempunyai akibat hukum atau kekuatan hukum, dan sepakat bahwa taklik talak tidak mempunyai dasar hukum dari Al-Quran dan Al-Hadits. Namun ada perbedaan pendapat di antara keduanya dalam menanggapi taklik talak dari sudut pandang maslahah.

ENGLISH:

In a marriage, there is a process that must be undertaken by a male bride, namely hanging divorce. Hanging divorce is usually done after marriage contract, with practice male bride reads sentences of hanging divorce, then both of bride signed on it as evidence that they agree with hanging divorce. But many brides do not understand the law of marriage, especially about legal effect of hanging divorce.

Based on this description, the author is interested in researching about legal effect of hanging divorce in marriage. In this research the author focuses more on solving problems with maslahat theory made by Al-Butiy and by describing opinion of the religious court judges and religious leaders at Malang city.

This type of research is empirical research or field research, and using a qualitative and sociological approach. As the character of research is descriptive research, while the data collection techniques using interview method. Then the data which have been obtained were analyzed by processing data from the results of research that conducted.

Based on data which obtained from the religious court judges and religious leaders at Malang city. They agreed if hanging divorce was agreed, it will have the legal effect, and they agreed that hanging divorce has no basis in the Qur'an and Hadits. But there are differences of opinion between the religious court judges and religious leaders in responding to hanging divorce with maslahat theory perspective.

ARABIC:

إن فى الزواج، هناك عملية التى تجب على المرء أن يعملها، ألا و هو تعليق الطلاق. بدأت عملية تعليق الطلاق بعد عقد النكاح، بأن يقرأ الزوج صيغة تعليق الطلاق، ثم أتى الزوج والزوجة بإمضاء على موافقتهما. ولكن كثيرا من الأزواج والزوجات لم يفهموا بأحكام الزواج، وبالخصوص بأثر تعليق الطلاق فى الزواج.

و لذلك، أراد الباحث أن يبحث و يشرح عن أثر تعليق الطلاق فى الزواج. و أراد الباحث أن يؤكد البحث على منهج المصلحة المرسلة للبوطي و على رأي القاضي بمحكمة دينية و العلماء بمدينة مالانج.
و هذا البحث سمي ببحث ميداني، بمنهج النوعي و الوصفي والاجتماعي ، و أما طريقة جمع البيانات بطريقة المقابلة و المراقبة. ثم تحلل البيانات التى تؤخذ من البحث.

بناء على البيانات التي تم الحصول عليها من رأي القاضي بمحكمة دينية و العلماء بمدينة مالانج. اتفقوا على أن موافقة تعليق الطلاق، سيكون لها أثر قانوني. و اتفقوا على عدم الدليل من القرأن والحديث لتعليق الطلاق. ولكن هناك الاختلاف بينهم فيه بمنهج المصلحة.