Iswahyudi, Abdul Ghofur (2017) Studi perbandingan akurasi waktu shalat antara menggunakan data lokasi real markaz dengan menggunakan konversi waktu shalat antarkota. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Tersebarnya kalender-kalender yang mencantumkan jadwal waktu shalat beserta konversinya dengan tanda “+” dan “-“, memudahkan kita mengetahui waktu-waktu shalat daerah lain. Di sisi lain, dengan adanya jadwal shalat yang disertai dengan konversi antarkota atau antardaerah yang berpatokan pada suatu daerah tertentu akan berimplikasi pada kerancuan jadwal shalat maupun jadwal puasa (imsakiyah) kota/daerah sekitarnya yang dikonversi. Salah satunya karena tinggi lokasi masing-masing kota berbeda. Dengan sistem konversi antarkota, berarti ketinggian pusat real markaz dengan kota-kota lain disama-ratakan, padahal ketinggian suatu tempat juga turut menentukan awal waktu shalat.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a) Bagaimana perhitungan waktu shalat menggunakan data lokasi real markaz dan konversi waktu shalat antarkota, dan b) Bagaimana perbandingan keakuratan waktu shalat antara menggunakan data lokasi real markaz dengan menggunakan konversi waktu shalat antarkota.
Penelitian ini termasuk penelitian normatif, karena sumber data utama dalam penelitian ini adalah data-data sekunder, yaitu data lintang dan bujur dari Google Earth dan data-data lain dari buku. Lebih lanjut lagi, penelitian ini menggunakan pendekatan komparatif atau perbandingan, yaitu dengan membandingkan keakuratan waktu shalat antara perhitungan dengan menggunakan data lokasi real markaz dan perhitungan dengan menggunakan konversi antarkota.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) perhitungan jadwal shalat dengan data masing-masing real markaz membutuhkan data-data masing-masing kota, termasuk memperhitungkan ketinggian lokasi markas, sedangkan perhitungan waktu shalat dengan metode konversi antarkota hanya membutuhkan selisih bujur dan waktu antarkota, tanpa melihat ketinggian lokasi atau ketinggian disama-ratakan, dan b) keakuratan perhitungan dengan data real markaz lebih diutamakan (lebih akurat) karena mempertimbangkan ketinggian tempat, selain itu terdapat selisih waktu 1-2 menit antara perhitungan dengan data real markaz dengan perhitungan konversi.
ENGLISH:
The spread of calendars that include the prayer times and their conversions with the "+" and "-" signs, makes it easier for us to know the times of prayer in other areas. On the other hand, with the schedule of prayers accompanied by inter-city or inter-regional conversions based on a particular area will have implications on the confusion of the prayer schedule and the fasting schedule (imsakiyah) of the converted city / surrounding area. One of them because of the high location of each different city. With the intercity conversion system, the height of the center of the markaz estate with other cities is averaged, whereas the altitude of a place also determines the beginning of the time of prayer.
The problem formulation in this research is: a) How to calculate prayer time using data of real markaz location and intercity prayer time conversion, and b) How to compare the accuracy of prayer time between using data of real markaz location by using intercity prayer time conversion.
This research includes normative research, because the main data source in this research is secondary data, that is latitude and longitude data from Google Earth and other data from book. Furthermore, this study used a comparative or comparative approach, by comparing the accuracy of the time of prayer between calculations by using real markaz location data and calculations using intercity conversion.
The results of this study indicate that: a) the calculation of prayer schedule with data of each markaz real need data of each city, including taking into account the height of the location of headquarters, while the calculation of prayer time with intercity conversion method requires only the difference between longitude and intercity time, See the altitude of the location or altitude is averaged, and b) the accuracy of the calculation with the real markaz data is preferred (more accurate) for considering the altitude of the place, otherwise there is a time difference of 1-2 minutes between the calculation with the real markaz data with the conversion calculation.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahidi, Ahmad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Konversi; Real Markaz; Antarkota; Conversion; Real Markaz; Intercity | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Sri Widiyanah | ||||||
Date Deposited: | 25 Jul 2017 11:08 | ||||||
Last Modified: | 25 Jul 2017 11:08 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7208 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |