Metabolite Profiling Famili Asteraceae (kenikir, bunga matahari, krisan) dengan metode TLC Visualizer dan Principal Component Analysis (PCA)

Famili Asteraceae di Indonesia dikenal memiliki potensi antimikroba, antioksidan, hepatoprotektif, dan antiinflamasi. Meskipun banyak anggota famili ini memiliki kemiripan visual, profil metabolitnya belum tentu serupa. Penelitian ini bertujuan menganalisis profil metabolit daun kenikir, bunga matahari, dan krisan menggunakan pendekatan metabolomik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam identifikasi bahan baku tanaman untuk quality control di industri farmasi. Sampel yang digunakan yaitu ekstrak daun kenikir, bunga matahari, dan krisan. Sampel diperoleh melalui metode ekstraksi ultrasonik dengan pelarut etanol 96% rasio sampel:pelarut (1:10). Profil metabolit dianalisis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLTKT). Sampel ditotolkan pada plat KLTKT dengan mikropipet (10 µL), diikuti pemrosesan visual menggunakan TLC Visualizer dan perangkat lunak Image J untuk menghasilkan data densitogram. Data multivariat dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA) berdasarkan nilai Rf dan intensitas warna, sehingga mendapat hasil skorplot, biplot, dan heatmap. Berdasarkan metode TLC Visualizer terdapat perbedaan signifikan pada jumlah noda dan intensitas warna antar ketiga sampel, dimana sampel daun kenikir memiliki 8 noda, sedangkan daun bunga matahari dan krisan memiliki 9 noda. Berdasarkan analisis PCA pada hasil skorplot, mengungkapkan tiga kelompok dengan variasi total 72,5% (PC1=56,5% dan PC2=15,9%). Heatmap menunjukkan bahwa ekstrak daun bunga matahari memiliki intensitas senyawa aktif tertinggi, terlihat dari area merah yang lebih pekat akibat nilai AUC tertinggi. Analisis biplot juga mengindikasikan perbedaan kontribusi nilai Rf di setiap sampel. Penelitian ini membuktikan adanya perbedaan profil metabolit meskipun ketiga tanaman berasal dari famili yang sama.