Profil Penderita DBD Pada Anak di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu Tahun 2021-2023

INDONESIA:
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan endemik yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi tinggi pada anak-anak. Penyakit ini memiliki potensi komplikasi serius, seperti syok, perdarahan hebat, dan kegagalan organ, terutama pada kelompok usia rentan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil penderita DBD pada anak-anak yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum (RSU) Karsa Husada Kota Batu selama periode 2021–2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif retrospektif, dengan teknik pengambilan sampel total sampling yang melibatkan 65 pasien anak. Data diperoleh dari rekam medis pasien dan dianalisis menggunakan metode univariat untuk menggambarkan karakteristik penderita secara detail.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita DBD mayoritas berusia 6-<17 tahun (55,3%), dengan proporsi lebih tinggi pada anak laki-laki (62,8%). Sebagian besar pasien berdomisili di Kota Batu (57%), dengan lokasi tertinggi di Kecamatan Batu (43%). Manifestasi klinis yang paling sering muncul adalah demam tinggi (100%), nyeri otot (69%), serta sakit kepala (61%).

Pemeriksaan vital menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki denyut nadi normal (86%) dan laju pernapasan normal (91%). Data laboratorium mengungkapkan trombositopenia pada mayoritas pasien (92,3%), dengan hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal pada sebagian besar kasus (77% dan 46%). Pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya efusi pleura pada pasien dengan tingkat keparahan tinggi.

Pengelolaan terapi melibatkan kombinasi cairan intravena, antipiretik (88%), antibiotik (12%), dan terapi oksigen (12%). Sebagian besar pasien dinyatakan sembuh (88%) setelah menjalani perawatan intensif.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa DBD pada anak-anak di Kota Batu cenderung lebih banyak menyerang kelompok usia dini. Studi ini memberikan wawasan penting bagi institusi kesehatan dan pembuat kebijakan dalam mengembangkan strategi pencegahan, pengelolaan, dan edukasi masyarakat terkait DBD. Dengan memahami profil klinis dan epidemiologi kasus, upaya mitigasi yang lebih efektif dapat diterapkan untuk menurunkan angka kejadian dan mortalitas DBD di Indonesia.

ENGLISH:
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a significant endemic health issue in Indonesia, with a high prevalence among children. This disease has the potential for serious complications such as shock, severe bleeding, and organ failure, especially among vulnerable age groups.

This study aims to analyze the profile of pediatric DHF patients hospitalized at Karsa Husada General Hospital Batu from 2021 to 2023. The research employed a retrospective descriptive observational method, using total sampling techniques that included 65 pediatric patients. Data were obtained from medical records and analyzed using univariate methods to comprehensively describe patient characteristics.

The results revealed that most DHF patients were aged 6–<17 years (55.3%), with a higher proportion of male patients (62.8%). The majority of patients resided in Batu City (57%), with the highest proportion located in Batu District (43%). The most common clinical manifestations were high fever (100%), muscle pain (69%), and headaches (61%).

Vital signs showed that most patients had normal heart rates (86%) and normal respiratory rates (91%). Laboratory data revealed thrombocytopenia in the majority of patients (92.3%), with hemoglobin and hematocrit levels within normal ranges for most cases (77% and 46%, respectively). Radiological examinations indicated pleural effusion in patients with severe conditions.

Treatment involved a combination of intravenous fluids, antipyretics (88%), antibiotics (12%), and oxygen therapy (12%). Most patients were declared recovered (88%) following intensive care.

This study concludes that DHF in children in Batu City predominantly affects early age groups. It provides important insights for healthcare institutions and policymakers to develop strategies for DHF prevention, management, and public education. Understanding the clinical profiles and epidemiology of cases enables more effective mitigation efforts to reduce the incidence and mortality rates of DHF in Indonesia.