Hidayatulloh, Hidayatulloh (2013) Penetapan isbat nikah bagi Warga Negara Asing (WNA) nomor perkara: 67/ Pdt.P/2010/ Pa.Pas di Pengadilan Agama Pasuruan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
08210015.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Itsbat nikah merupakan suatu metode yang digunakan oleh pengadilan dalam hal menetapkan sahnya suatu perkawinan. Adapun perkawinan yang diitsbatkan tersebut adalah sebuah perkawinan yang telah terpenuhi syarat dan rukunnya akan tetapi belum tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA). Itsbat nikah merupakan suatu hal yang sangat penting terkait dengan kepastian hukum bagi suami maupun istri agar terhindar dari akibat hukum yang timbul dari perkawinan yang tidak tercatat.
Pada rumusan masalah dalam penelitian ada dua permasalahan yang harus diteliti oleh peneliti dimana pada perkara Isbat Nikah ini dilakukan oleh Warga Negara Asing dengan Warga Negara Indonesia di Pengadilan Agama Pasuruan adalah: 1). Bagaimana metode ijtihad hakim dalam pemutusan Isbat Nikah PA. Pas antara Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Asing? 2). Bagaimana kedudukan hukum atau legel standing hakim menggunakan metode ijtihad dalam memutuskan Isbat Nikah antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing?
Penelitianini termasuk dalam kategori penelitian hukum empiris atau penelitian lapangan (fieldresearch) yangbertujuanmengetahuiijtihad Hakim dalam pemutusan Isbat Nikah PA.Pas antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu wawancara terhadap informan yang memahami metode ijtihadpenetapan isbat nikah. Selanjutnya data diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian skripsi ini yaitu bahwasannya Hakim dalam memutuskan dan mengabulkan perkara isbat nikah para Hakim majlis berbeda dalam berijtihad yang mana hakim menggunkan Ijtihad tatbiqi yaitu metode ijtihad terapan maksudnya kasus yang akan dinilai dengan nash (kasus yang dinashkan) atau disamakan hukumnya. Dan menurut Hakim lainnya bahwasannya dalam memutuskan dan mengabulkan isbat nikah tidak menggunakan ijtihad melainkan mengacu pada surat rekomendasi dari Kedutaan Besar New Zeanland karena dengan surat tersebut isbat nikah bisa dikabulkan dan diputuskan.Hukum atau legal standing dari ijtihad hakim yang memutuskan isbat nikah bagi warga negara asing menurut Hakim mengatakan boleh karena sudah memenuhi syarat dan rukun pernikahan serta adanya saksi dari Pemohon II dan memenuhi UU tapi belum dicatatkan.
ENGLISH:
Confirmation of marriage is a method that is used by the court in terms of determining a legal marriage. As for the confirmed marriage is a marriage that has fulfilled the prerequisites and pillars but not yet recorded in the Office of Religious Affairs (KUA). Confirmation of marriage is a very important thing that related to legal certainty for both husband and wife in order to avoid a law of arising consequences from registered marriage.
The research problems, there are two issues that have to be researched by the researcher on the case confirmation of marriage is done by foreign citizens with naturalized Indonesian citizen in Religious Court of Pasuruan are: 1). What are methods of ijtihad judges in Religious Courts Isbat termination of marriages between citizens of Pasuruan, Indonesia with foreign nationals?2). What is the status that judges use in deciding the method of confirmation of marriage between Naturalized Indonesian citizen and foreign citizen?
This study is included into empirical legal research or field research (field research) that perpose to know judgment of judge in decision confirmation of marrige PA. Pas between naturalized Indonesian citizen and foreign citizen. This study uses primary data source through interviews to informants who understand the practice of confirmation of marriage there. Furthermore, the data are recoded and analyzed using descriptive analysis.
The conclusion that can be drawn from this research thesis is that the judge in the case decided in favour of the judges Council of isbat marriage differ in diligence of which judges are either Ijtihad tatbiqi method applied meaning ijtihad cases will be assessed with nash (case of nash) or comparable law. And according to other Judges that decide and grant the isbat marriage not using ijtihad but rather refers to a letter of recommendation from the Embassy of the New Zeanland because with the marriage can be granted and isbat decided.The law or the legal standing of a judge deciding isbat ijtihadof marriage to foreign nationals, according to the judge says may because it is already eligible and pillars as well a witness at the wedding of applicant II and comply whit the ACT but not yet recorded.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Kumkelo, Mujaid | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Penetapan; Isbat Nikah; Pernikahan Campuran; Determining; confirmation of a marriage; mixed marriage | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2017 16:04 | ||||||
Last Modified: | 24 Jul 2017 16:04 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7162 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |