Dzikrullah, Muhammad Ahdi (2012) Perkawinan antara keturunan gumeno kidang palih dan keroman sindujoyo: Studi di Desa Betoyo Guci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
08210028.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-makhluk-Nya, akan tetapi terdapat beberapa ketentuan yang merupakan peraturan dalam memilih pasangan dan untuk hidup bersama pasangan, baik itu peraturan agama, adat-istiadat maupun sosial kemasyarakatan.
oleh karenanya manusia dan kebudayaan merupakan dua sisi yang sangat erat hubungannya, tidak ada masyarakat yang hidup tanpa kebudayaan dan tradisi atau adat, karena kebudayaan dan tradisi atau adat itu ada, hidup, berkembang dalam masyarakat dan sangat sulit untuk dipisahkan antara masyarakat dan budaya, tradisi atau adat, karena kesumuanya terkait sangat erat. Kebudayaan dan tradisi atau adat lahir karena diciptakan manusia dan bertujuan untuk berinteraksi dengan alam lingkungannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa ada larangan perkawinan antara keturunan Gumeno Kidang Palih dan Keroman Sindujoyo, apakah larangan perkawinan Antara Keturunan Gumeno Kidang Palih dan Keroman Sindujoyo masih berlaku efektif dan bagaimana larangan perkawinan Antara Keturunan Gumeno Kidang Palih dan Keroman Sindujoyo di tinjau dalam perspektif hukum Islam.
Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografis. Sedangkan data yang digunakan berupa data primer dan sekunder yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian diolah secara cermat kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa diakibatkan adanya peperangan antara Kidang Palih dan Sindujoyo dan wasiat dari Sindujoyo dan nenek moyang desa Gumeno untuk tidak berhubungan dengan orang Gumeno dan sebaliknya. dan Sebagian besar keturunan Gumeno Kidang dan Keroman Sindujoyo masih mempercayai Larangan Larangan Perkawinan Antara Keturunan Gumeno Kidang Palih Dan Keroman Sindujoyo meskipun ada beberapa yang menentang dan Perkawinan merupakan suatu tradisi Agama Islam dan sunnah nabi, serta suatu yang diperintahkan oleh Allah SWT karenanya Allah yang berhak menentukanhal yang halal dan hal yang haram dan manusia tidak mempunyai hak untuk menghalalkan dan mengaharamkan.
ENGLISH:
Marriage is generally sunnatullah and it is applicable to all His creatures, but there are some provisions that becomes regulation in choosing a mate to live as a couple, that are religious laws, customs and the rules of the society.
Therefore people and culture are two sides which are closely related. There is no society without culture and traditions or customs because the culture, traditions or customs exist, live, and develop in the community. It is very difficult to separate between the people and the culture, traditions or custom, because all of them are very closely related. Culture, traditions or customs are created as man- made and are intended to be used to interact with the nature and the environment.
This research was conducted to find out why there is a prohibition on marriage between the descendants of Gumeno Kidang Palih and Keroman Sindujoyo, whether the prohibition of marriage between the descendants of Gumeno Kidang Palih and Keroman Sindujoyo is still effective. does Islamic law perceives is the prohibition on marriage between the descendants of Gumeno Kidang Palih and Keroman Sindujoyo.
This research uses descriptive qualitative method with ethnographic approach. the data used in this research are in the form of primary and secondary data which were collected through interview and documentation. The data were then carefully processed and were presented in a descriptive form.
From the analysis it can be found that the prohibition on marriage between the descendant of Kidang Palih and Sindujoyo is resulted from the battle between the ancestor of Kidang Palih and Sindujoyo. Then there were a testament from the ancestor of Kidang Palih and Sindujoyo that their descendat might not marry each other. The majority of the descendant of Kidang Palih and Keroman Sindujoyo still believe on that prohibition eventough some of them against that. Marriage is a tradition of the prophet of Islam and it is one of the Sunnah. It is also commanded by Allah.SWT as well. That is why, Allah is the only one who has the right to decide the halal (allowed) and the haram (prohibited) and humans have no right to justify the halal (allowed) and the haram (prohibited).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Anam, Khoirul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perkawinan; Keturunan Gumeno Kidang Palih; Keroman Sindujoyo; Marriage; the Descendant of Gumeno Kidang Palih; Keroman Sindujoyo | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2017 15:59 | ||||||
Last Modified: | 24 Jul 2017 15:59 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7145 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |