Anwar, Khoirul (2011) Penundaan sidang sebagai upaya hakim dalam mendamaikan pihak yang bercerai di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
07210049.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Untuk meminimalisir dalam perkara perceraian yang semakin melonjak, maka Pengadilan Agama Kabupaten Malang berupaya untuk mendamaikan kedua pihak yang akan bercerai melalui penundaan persidangan. Dalam penundaan ini hakim berupaya mendamaikan para pihak yang berperkara. Mendamaikan pihak yang berperkara merupakan kebijakan hakim dalam memberikan kemaslahatan bagi kedua belah pihak yang akan bercerai serta berguna untuk mendapatkan kemanfaatan yang telah diterapkan dalam syari’at Islam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya seorang hakim dalam mendamaikan kedua pihak yang akan bercerai melalui penundaan persidangan di Pengadilan Agama Kabupaten Malang sekaligus menekan sedini mungkin dalam mengatasi tingginya angka perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Malang.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field reseach) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer berupa hasil wawancara dengan informan, yaitu hakim Pengadilan Agama Kabupaten Malang dan sumber data sekunder penetapan perkara yang dapat berhasil dimediasi dan perkara yang gagal dimediasi, peraturan perundang-undangan, buku-buku, hasil penelitian atau tulisan yang sesuai dengan tema yang dibahas.
Hasil penelitian dimaksudkan agar setiap perkara perceraian dan sengketa pada Pengadilan Agama Kabupaten Malang diselesaikan melalui perdamaian yang dilakukan melalui penundaan sidang yaitu ditundanya proses sidang karena adanya alasan tertentu, sebab pengaruh dari penundaan sidang yang menjadi upaya hakim dalam mendamaikan terhadap kedua pihak yang akan bercerai adalah untuk menekan sedini mungkin akan banyaknya angka perceraian di Kabupaten Malang. Sehingga dengan perdamaian melalui penundaan sidang ini, diharapkan optimalisasi dalam keberhasilan perdamaian atau mediasi semakin bertambah. Keberhasilan ini dapat dibuktikan kurang dari 10 % perkara-perkara perdata yang diterima di Pengadilan Agama dapat diselesaikan melalui mediasi. Walaupun secara teoritis banyak metode yang digunakan untuk mendamaikan para pihak. Tetapi, adalah suatu kewajiban seorang hakim untuk mendamaikan pihak yang bercerai dan memberikan keadilan kepada pihak yang bercerai.
ENGLISH:
To minimize the divorce case of the more soaring, the Court of Malang Regency Religion seeks to reconcile the two parties that will be divorced by the trial delay. In this delay the judge seeks to reconcile the litigants. Reconcile the litigants is the policy of the judge in giving the benefit for both parties to be divorced and be useful to get the benefits that have been applied in the Islamic shariah. The purpose of this study was to describe a judge in an effort to reconcile the two parties who are divorcing through religious court delays trial in Malang Regency as well as pressing as early as possible in addressing the high rate of divorce in the religious court of Malang Regency.
The research method used is the type of field research with a qualitative approach. Source data used are primary data source in the form of interviews with informants, the religious court judges Malang Regency and the establishment of secondary data sources can be successfully mediated cases and cases that failed mediated, legislation, books, research results or writings that according to the themes discussed.
The results meant that every case of divorce and disputes to the Court of Malang Regency Religious resolved through peace that go through the trial is postponed postponement of the trial because of certain reasons, because the effect of the delay the trial that became a judge in an effort to reconcile the two parties who are divorcing is to pressed as early as possible to the large number of divorces in Malang Regency. So with peace through the postponement of the trial, expected to optimize the success of the peace or mediation is increasing. This success can be proven less than 10% of civil matters received in the religious court can be resolved through mediation. Although theoretically many methods used to reconcile the parties. However, it is an obligation of a judge to reconcile the parties divorced and give justice to those who divorce.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Penundaan Sidang; Mendamaikan; Bercerai; Reconcile the litigants; Reconcile; Divorced | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2017 16:00 | ||||||
Last Modified: | 24 Jul 2017 16:00 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7136 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |