Azzizuddin, Muhammad Rafi (2024) Ratio Decidendi Hakim dalam permohonan Poligami dengan alasan perselingkuhan perspektif tujuan Hukum Gustav Radbruch:Studi Putusan Nomor 2982/Pdt.G/2023/PA.BL. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
210201110076.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Perkara pada Putusan 2982/Pdt.G/2023/PA.BL Hakim menetapkan bahwa alasan perselingkuhan dapat dijadikan dasar poligami. Dalam Undang-Undang, sejatinya hal tersebut tidak terdapat dalam kategori persyaratan poligami. Melihat pada putusan tersebut, tampaknya adanya kesenjangan terhadap istri yang dipoligami karena suami yang selingkuh, namun hukum dibebankan kepada istri dan menerima akibatnya. Penelitian ini memfokuskan pada perselingkuhan dijadikan dasar untuk izin praktik poligami. Adapun dalam penelitian menggunakan analisis berdasarkan perspektif tujuan hukum Gustav Radbruch terkait ratio decidendi hakim dalam memutuskan kasus perselingkuhan sebagai alasan untuk poligami.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan kasus (case approach). Sedangkan jenis bahan hukumnya bersumber dari data sekunder dengan teknik pengumpulan bahan hukum dengan melakukan tinjauan kepustakaan (library research). Metode pengolahan bahan hukum meliputi: pemeriksaan bahan hukum (editing), klasifikasi (classifiying), analisis (analyzing), dan kesimpulan (concluding). Sedangkan analisis bahan hukum yang digunakan adalah kualitatif dengan sifat analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian ini yakni pada Putusan Pengadilan Agama Blitar Nomor 2982/Pdt.G/2023/PA.BL terkait diizinkannya poligami dengan alasan perselingkuhan tidak sesuai dengan tujuan hukum yang digagas oleh Gustav Radbruch. Sejatinya, perselingkuhan tidak dapat dijadikan dasar alasan Pemohon mengajukan izin poligami. Dalam perspektif tujuan hukum Gustav Radbruch memberikan asas prioritas, berupa keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Dari aspek keadilan, tidaklah terpenuhi karena majelis hakim hanya melihat kepentingan Pemohon saja yang memunculkan kekhawatiran akan terus berselingkuh. Dari aspek kemanfaatan, terpenuhi sebagian pada kepentingan Pemohon tanpa melihat kepentingan Termohon dan dapat berdampak negatif pada keluarga serta tatanan sosial. Dari segi kepastian hukum, tidaklah terpenuhi karena tidak terdapat regulasi hukum yang mengatur secara pasti terhadap kasus perselingkuhan sebagai dasar poligami.
ABSTRACT
The case in Decision 2982/Pdt.G/2023/PA. BL Judge determined that the reason for infidelity can be used as the basis for polygamy. In the Law, it is actually not contained in the category of polygamy requirements. Looking at the decision, it seems that there is a gap in the number of wives who are polygamized because of their cheating husbands, but the law is imposed on the wife and accepts the consequences. This research focuses on infidelity as the basis for a permit to practice polygamy. The study uses an analysis based on the perspective of Gustav Radbruch's legal objectives related to the judge's ratio of decidendi in deciding infidelity cases as a reason for polygamy.
This type of research is normative juridical law research with a case approach (methododecase approach). Meanwhile, the type of legal material is sourced from secondary data with the technique of collecting legal materials by conducting library research. Data processing methods include: examination of legal materials (editing), classification (classifiying), analysis (analyzing), and conclusion (concluding). Meanwhile, the analysis of the legal materials used is qualitative with the nature of analysis in the form of descriptive.
The results of this research are in the Decision of the Blitar Religious Court Number 2982/Pdt.G/2023/PA. BL related to the permission of polygamy on the grounds that infidelity is not in accordance with the legal purpose initiated by Gustav Radbruch. In fact, infidelity cannot be used as the basis for the Applicant to apply for a polygamy permit. From the perspective of legal goals, Gustav Radbruch provides the principle of priority, in the form of justice, utility, and legal certainty. From the aspect of justice, it was not fulfilled because the panel of judges only saw the interests of the Applicant which raised concerns about continuing to have an affair. From the aspect of utility, it is partially fulfilled in the interests of the Applicant without looking at the interests of the Respondent and can have a negative impact on the social order. In terms of legal certainty, it is not fulfilled because there are no legal regulations that regulate cases of infidelity as the basis for polygamy.
مستخلص البحث
محمد رافع عزيز الدين ٢١٠٢٠١١١٠٠٧٦ ٢٠٢٤، قاضي النسبة المقررة في طلب تعدد القضية في المقرر. قرر قاضي ٢٩٨٢/Pdt.G/٢٠٢٣/PA.BL أن سبب الخيانة الزوجية يمكن استخدامه كأساس لتعدد الزوجات. في القانون ، لا يرد في الواقع في فئة متطلبات تعدد الزوجات. بالنظر إلى القرار ، يبدو أن هناك فجوة في عدد الزوجات اللاتي يتم تعدد الزوجات بسبب أزواجهن المخادعين ، لكن القانون مفروض على الزوجة ويقبل العواقب. يركز هذا البحث على الخيانة الزوجية كأساس لتصريح ممارسة تعدد الزوجات. تستخدم الدراسة تحليلا يستند إلى منظور الأهداف القانونية لغوستاف رادبروخ المتعلقة بنسبة القاضي
في البت في قضايا الخيانة الزوجية كسبب لتعدد الزوجات.
هذا النوع من البحث هو بحث معياري في القانون القانوني مع نهج الحالة. وفي الوقت نفسه ، يتم الحصول على نوع المواد القانونية من البيانات الثانوية باستخدام تقنية جمع المواد القانونية من خلال إجراء أبحاث المكتبة.تشمل طرق معالجة المواد القانونية: فحص المواد القانونية (التحرير) ، والتصنيف (التصنيف) ، والتحليل (التحليل) ، والاستنتاج (الختام). وفي الوقت نفسه ، فإن تحليل المواد القانونية المستخدمة نوعي مع طبيعة التحليل الوصفي.
نتائج هذا البحث موجودة في قرار المحكمة الدينية البليتار رقم. ٢٩٨٢/Pdt.G/٢٠٢٣/PA.BL وتتعلق بالإذن بتعدد الزوجات على أساس أن الخيانة الزوجية لا تتفق مع الغرض القانوني الذي بدأه غوستاف رادبروخ. في الواقع ، لا يمكن استخدام الخيانة الزوجية كأساس لمقدم الطلب للتقدم بطلب للحصول على تصريح تعدد الزوجات. من منظور الأهداف القانونية ، يوفر غوستاف رادبروخ مبدأ الأولوية ، في شكل العدالة والمنفعة واليقين القانوني. من جانب العدالة ، لم يتم الوفاء بها لأن فريق القضاة لم ير سوى مصالح مقدم الطلب مما أثار مخاوف بشأن استمرار إقامة علاقة غرامية. من جانب المنفعة ، يتم تحقيقه جزئيا لصالح مقدم الطلب دون النظر إلى مصالح المدعى عليه ويمكن أن يكون له تأثير سلبي على الأسرة والنظام الاجتماعي. من حيث اليقين القانوني ، لا يتم الوفاء به لأنه لا توجد لوائح قانونية تنظم حالات الخيانة الزوجية كأساس لتعدد الزوجات.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Rouf, Abd. |
Keywords: | Kata Kunci : Poligami; Perselingkuhan; Tujuan Hukum Gustav Radbruch. Keywords: Polygamy; Infidelity; Gustav Radbruch's Legal Purpose. الكلمات المفتاحية: تعدد الزوجات ; الخيانة الزوجية ; الغرض القانوني لغوستاف رادبروخ |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Muhammad Rafi Azzizuddin |
Date Deposited: | 30 Dec 2024 09:20 |
Last Modified: | 30 Dec 2024 09:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/70871 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |