تطوير منهج تعليم مهارة الكلام في معهد المهاجرين السلفي بفجاجان فاليمانان شربون جاوى الغربية

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara, salah satu permasalahan yang dihadapi Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin adalah tidak adanya kurikulum yang terpadu. Kurikulum yang digunakan sementara ini berbais buku ajar dengan pendekatan gramatikal dan hafalan. Hal ini jauh untuk disebut sebagai kurikulum dalam pengertian modern. Maka, penelitian ini yang bertema “Pengembangan kurikulum pembelajaran keterampilan berbicara di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin” bertujuan untuk mengembangkan kurikulum lama yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara selama ini.

Peneliti memilih kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam mengembangkan kurikulum lama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, ada 4 tahapan prosedur dalam penelitian ini, yaitu : 1) pengamatan di lapangan seputar kurikulum lama dan proses pembelajaran keterampilan berbicara, 2) desain kurikulum berbasis KTSP, 3) validasi kurikulum oleh para ahli dan pengukuhan oleh pihak pesantren, 4) perbaikan produk kurikulum sehingga layak dipakai di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin.

Adapun populasi penelitian ini adalah lurah Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin, guru kterampilan berbicara dan seluruh siswa mustawa mutawassith (kelas satu 12 orang, kelas dua 12
orag dan kelas tiga 9 orang) sehingga jumlahnya 35 orang. Kemudian semua populasi ini peneliti tetapkan sebagai sampel penelitian.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan tiga instrumen penelitian, yaitu observasi, wawancara dan angket. Sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian : 1) bagaimana mengembangkan kurikulum pembelajaran keterampilan berbicara berbasis KTSP di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin?, 2) bagaimana kelayakan kurikulum yang dikembangkan untuk digunakan di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin? Sedangkan untuk menganalisis data, peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif

Hasil penelitian ini adalah produk kurikulum pembelajaran keterampilan berbicara yang telah divalidasi tiga ahli dalam bidang pembelajaran bahasa arab dan telah disetujui dan dianggap layak oleh lurah pondok pesantren dan guru kemahiran berbicara untuk digunakan di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin.

Persetujuan lurah pondok pesantren dan guru kemahiran berbicara tersebut dituangkan dalam menjawab angket yang diberikan oleh peneliti, dimana setiap poin pernyataan angket tentang kelayakan angket dijawab dengan rata-rata 80 – 100 %. Dengan demikian jelaslah bahwa kurikulum pembelajaran keterampilan berbicara yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk di terapkan di Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin desa Pegagan kecamatan Palimanan kabupaten Cirebon propinsi Jawa Barat.

ABSTRACT

In the implementation of learning conversational skills, one of the problems facing the Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin is the lack of an integrated curriculum. The curriculum used temporarily based textbook approach to grammatical and memorization. This is far from being the curriculum in the modern sense. Thus, the research entitled "Development of conversational skills learning curriculum at Pondok Pesantren Salaf Al-Muhjirin" aims to develop the old curriculum used in teaching speaking skills over the years.

Researchers selected Kurikilum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) in developing the old curriculum. In this research, researchers used a qualitative approach, there are four stages of procedure in this research, namely: 1) observation on the ground around the old curriculum and learning conversation skills, 2) curriculum design based KTSP, 3) curriculum validation by experts and strengthened by the pesantren, 4) improving the curriculum products so that appropriate are used in Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin.

The population of this research is the headman of Pondok Pesantren Al-Salaf Al-Muhajirin, teachers of conversational skills and all students of mustawa mutawassith (grade one are 12 people, grade two are 12 people, and grade three are 9 people) so that number 35 people. Then all of this population of researchers define as
the study sample.

To obtain the required data, researchers used three research instruments, namely observation, interviews and questionnaires. So it can answer the research questions: 1) how to develop conversational skills learning curriculum based KTSP at Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin?, 2) how the feasibility of a curriculum developed for use at Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin? As for analyzing the data, researchers used a descriptive statistical analysis.

The results of this research is the product of learning conversational skills curriculum that has been validated three experts in the field of teaching Arabic language and has been approved and deemed worthy by the headman boarding school and teacher proficiency speaks for use at Pondok Pesantren Al-Salaf Al-Muhajirin. Approval headman boarding school and teacher proficiency to speak shall be
incorporated in answering the questionnaire provided by researchers, which each point questionnaire statements about the feasibility of a questionnaire answered by an average of 80-100%. Thus it is clear that the curriculum of learning conversational skills are developed by researchers deserve to be applied at Pondok Pesantren Salaf Al-Muhajirin Pegagan village Palimanan district Cirebon regency of West Java
province.