Quro, Nuri Makkiyah Ummil (2009) Operasi pemulihan selaput dara bagi calon istri dalam tinjauan hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
05210007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Selaput dara merupakan tolak ukur sebuah keperawanan secara anatomis. Karena keperawanan diajadikan “harga mati” oleh laki-laki dalam memilih pasangan hidup, maka muncullah upaya-upaya rekonstruksi selaput dara agar kembali utuh seperti sediakala. Motivasi mereka umumnya karena mau melakukan pernikahan. Fenomena tersebut memunculkan reaksi dari beberapa ulama’ pemikir fikih dengan berijtihad terhadap hukum operasi ini, karena secara tekstual masalah operasi selaput dara tidak terdokumentasikan baik didalam Al-Quran dan Hadits. Tapi, keputusan hasil ijtihad yang dilakukan oleh beberapa ulama’ pemikir fikih tersebut lebih cenderung mengharamkan. Hal ini, disebabkan karena mereka menggunakan penelitian normative terhadap permasalahan ini. Sementara penelitian sosiologis terhadap operasi pemulihan selaput dara belum pernah tersentuh.
Oleh karena itu, penelitian ini dirasa penting untuk melihat fakta yang terjadi dilapangan. Agar keputusan hukum yang dihasilkan lebih bisa menjawab tantangan hukum Islam yang flexible, dan actual. Untuk itu penelitian ini melibatkan langsung ahli medis yang berkompeten dalam bidang Obsetri Ginekologi dan Bedah Plastic Rekontruksi yang menangani langsung operasi pemulihan selaput dara (hymenoplasty).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya case study dan field research. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Oleh karenanya, demi mendapatkan hasil kajian dan analisis yang mendalam, penelitian ini memilih deskriptif komparatif sebagai teknik analisis data. Sedangkan ushul fiqih dan qawaidhul fiqhiyyah yang dijadikan pisau analisis terhadap kesimpulan hukum yang dihasilkan. Penggunaan kedua pisau analis ini bertujuan untuk dapat melakukan kajian keislaman yang progresif di satu sisi, namun tetap berlandaskan pada batasan hukum tertentu di sisi yang lain. Kesimpulan hukum dari permasalahan operasi hymenoplasty ini ada dua yaitu, pertama, diperbolehkan sebab darurat yang ditimbulkan. kedua, dilarang karena alasan tidak ada darurat yang mendesak.
ENGLISH:
Hymen anatomically is measuring rod of virginity. Since virginity regard as “fill or kill” by men in terms of finding a partner, hence emerge some efforts to reconstruct hymen in order to gain intact condition back as previous. Generally their motivation is marriage. Such phenomenon arising reaction from some fiqih thinker clergies with diligence towards this legal operation, as textually the issue of hymenoplasty is not documented well in Koran and hadits. However, the result decision of diligence conducted by those fiqih thinker clergies inclined to prohibit it since they use normative research towards this problem. While sociological research towards hymenoplasty dignification has not touched yet.
Therefore, the research perceived as an important to observe the facts occurred in field. Hence legal decision resulted may answer flexible and actual Islamic law challenge better. This research directly involves hygienist in area competence of obstetric gynecology and plastic surgery reconstruction that directly carry on hymenoplasty dignification.
The research employ qualitative approach with type of research is case study and field research. Data collection technique is interview and documentation. Therefore, in order to gain deep study and analysis result, the research prefers to use descriptive comparative as data analysis technique. While Ushul fiqih and qawaidul fiqhiyah regarded as analysis knives for law conclusion resulted. The use of those two analysis knives is directed to conduct progressive Islamic review in one side, but is still based on certain law limitation in other side. There are two law conclusions of the research, they are: first, it is permitted in emergency. Second, it is prohibited if there is no emergency reason.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yasin, Noer | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Operasi Selaput Dara (hymenoplasty); Perawan; Motivasi; Hymenoplasty; virgin; motivation | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 08 Jun 2017 13:12 | ||||||
Last Modified: | 08 Jun 2017 13:12 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7065 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |