Ahnaf, Muhammad Naufal (2024) Kepemilikan Sertifikat Keahlian (SKA) oleh tenaga kerja konstruksi menurut undang-undang nomor 2 tahun 2017 dan Maṣhlahah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
200203110009.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepemilikan Sertifikat Keahlian (SKA) bagi Tenaga Kerja konstruksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi serta menganalisis kepemilikan SKA, dampak kekosongan hukum (Vaccum of Law), dan urgensi sertifikasi keahlian konstruksi dari perspektif Maṣhlahah. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan konseptual dan pendekatan undang-undang. Sumber data yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Yuridis Normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Penyajian data primer penelitiam ini menggunakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi. Sedangkan, untuk data sekunder menggunakan buku Ushul Fiqh dengan membahas Maṣhlahah dari pandangan Imam Al-Ghazali, dan jurnal penelitian ilmiah yang memiliki korelasi dengan isu hukum yang tengah diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017, setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKA) yang diperoleh melalui uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja. Namun, berdasarkan hasil penelitian melalui media online, masih terdapat Tenaga Kerja konstruksi yang belum memiliki atau belum meningkatkan level SKA sesuai dengan capaian dan kebutuhan proyeknya. Dari perspektif Maṣhlahah, kepemilikan SKA bagi Tenaga Kerja konstruksi dapat memberikan kemaslahatan (kebaikan) dengan memastikan kompetensi, profesionalisme, dan keselamatan kerja dalam proyek konstruksi terutama proyek yang cukup besar.
مستخلص البحث
يهدف هذا البحث إلى دراسة تطبيق ملكية شهادة الخبرة (SKA) لعمال البناء استنادًا إلى القانون رقم 2 لعام 2017 بشأن خدمات البناء وتحليل ملكية شهادة الخبرة من منظور المصلح المرسلة. منهج البحث المستخدم هو المنهج القانوني المعياري مع نهج مفاهيمي ومنهج قانوني. وتتكون مصادر البيانات المستخدمة من مواد قانونية أولية وثانوية وثالثية.
هذا النوع من البحث هو بحث قانوني معياري ذو منهج مفاهيمي وبنيوي. وتتمثل البيانات الأولية في هذه الدراسة في القانون رقم 2 لعام 2017 المادة 70 المتعلقة بخدمات البناء. أما البيانات الثانوية فتتمثل في استخدام كتاب المصلحـة المرسلة، ومجلات البحث العلمي التي لها صلة بالمسائل القانونية محل الدراسة.
وتظهر النتائج أنه بناءً على المادة 70 من القانون رقم 2 لعام 2017، فإن كل عامل في مجال البناء والتشييد ملزم بالحصول على شهادة كفاءة العمل التي يتم الحصول عليها من خلال اختبار الكفاءة وفقًا لمعايير كفاءة العمل. ومع ذلك، في الممارسة العملية، لا يزال هناك عمال بناء لا يملكون أو لم يقوموا بترقية شهادة الكفاءة في العمل (SKA) وفقًا لمستوى واحتياجات المشروع. من من منظور المصلحة، يمكن أن توفر ملكية SKA لعمال البناء فوائد (الخير) من خلال ضمان الكفاءة والمهنية وسلامة العمل في مشاريع البناء.
ABSTRACT
This research aims to examine the application of Certificate of Expertise (SKA) ownership for construction workers based on Law Number 2 of 2017 concerning Construction Services and analyze SKA ownership, the impact of legal vacuum (Vaccum of Law), and the urgency of construction expertise certification from the perspective of Maṣhlahah. The research method used is normative juridical with a conceptual approach and a statutory approach. The data sources used consist of primary, secondary, and tertiary legal materials.
This type of research is a Normative Juridical research with a statutory approach and conceptual approach. The primary data presentation of this research uses Law Number 2 of 2017 concerning construction services. Meanwhile, secondary data uses the book Ushul Fiqh by discussing Maṣhlahah from the view of Imam Al-Ghazali, and scientific research journals that have a correlation with the legal issues being studied.
The results showed that based on Article 70 of Law Number 2 Year 2017, every construction worker is required to have a Work Competency Certificate (SKA) obtained through competency testing in accordance with Work Competency Standards. However, based on the results of research through online media, there are still construction workers who do not have or have not increased the SKA level according to their achievements and project needs. From the Maṣhlahah perspective, the ownership of SKA for construction workers can provide benefits (goodness) by ensuring competence, professionalism, and work safety in construction projects, especially large projects.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Umam, Khairul |
Keywords: | Jasa Konstruksi, Maṣhlahah, Tenaga Kerja Konstruksi, Sertifikat Keahlian, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017; الكلمات المفتاحية خدمات البناء، المصلحة، عمال البناء شهادة الخبرة، قانون رقم 2 لسنة 2017; Certificate of Expertise, Construction Workers, Construction Services Law Number 2 of 2017, Maṣhlahah |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara |
Depositing User: | Muhammad Naufal Ahnaf |
Date Deposited: | 17 Dec 2024 09:43 |
Last Modified: | 17 Dec 2024 09:43 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/70636 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |