Sugiarti, Nita (2013) Pengujian autokorelasi pada model regresi spasial lag dengan statistik uji Moran : Kasus penyakit demam berdarah dengue (dbd) di jawa timur tahun 2009. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
09610096.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA :
Autokorelasi adalah kondisi dimana terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan (observasi), baik itu dalam bentuk observasi deret waktu (time series) atau observasi cross-section. Autokorelasi spasial diekspresikan melalui pembobotan dalam bentuk matriks yang menggambarkan kedekatan hubungan antar pengamatan atau lebih dikenal sebagai matriks bobot spasial (spatial weight matrix).
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian autokorelasi dari model regresi spasial lag dengan menggunakan statistik uji Moran, dimana Dari hasil analisis model regresi spasial lag dengan uji Moran jika I=ρ W=0, maka didapatkan Z_hitung=0 yang berarti tidak ada autokorelasi spasial pada model tersebut dan jika I=ρ W≠0, maka Z_hitung≠0 menunjukkan adanya autokorelasi spasial pada model.
Aplikasi dari penelitian ini didapatkan model regresi spasial lag pada kasus DBD di Jawa Timur pada tahun 2009 adalah: y=0.4962352-0.2249455Wy-.006402689X_1-0.0250686X_2-0.006882785X_3+0.0009627144X_4-0.00434294X_5
ENGLISH :
Autocorrelation is a condition in which there is a correlation or relationship between the observations (observation), be it in the form of time series observations (time series) or the observation of cross-section. Spatial autocorrelation is expressed through a weighting in the form of a matrix that describes the closeness of the relationship between observations or better known as spatial weights matrix (spatial weight matrix).
In this research will be tested autocorrelation of spatial lag regression model using the statistic Moran test, where the results of the analysis of spatial lag regression model to Moran test if I=ρ W=0, then obtained Z_hitung=0 which means there is no spatial autocorrelation in the model, and if the spatial autocorrelation the model I=ρ W≠0, it shows the spatial autocorrelation the model.
Applications of this research, the spatial lag regression model in dengue cases in East Java in 2009 were: y=0.4962352-0.2249455Wy-.006402689X_1-0.0250686X_2-0.006882785X_3+0.0009627144X_4-0.00434294X_5
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Harini, Sri and Abdussakir, Abdussakir | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Regresi Spasial; Regresi Spasial Lag; Autokorelasi Spasial; Rook Continguity; estimasi parameter; uji Moran; Spatial Regression; Spatial Lag Regression; Spatial auto correlation; Rook Continguity; Parameter Estimates; Moran test | |||||||||
Subjects: | 01 MATHEMATICAL SCIENCES > 0104 Statistics > 010401 Applied Statistics | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Matematika | |||||||||
Depositing User: | Cici Erisa Maulidah | |||||||||
Date Deposited: | 06 Jun 2017 14:31 | |||||||||
Last Modified: | 06 Jun 2017 14:31 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7018 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |