Irwansyah, M. Ken Adi (2017) Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap kesejahteraan subjektif remaja pondok pesantren. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13410145.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Banyak permasalahan yang sering dihadapi oleh remaja seperti kegagalan bercinta, masalah keluarga serta masalah sosial dan masalah lainnya. Oleh karena itu, kesejahteraan subjektif dibutuhkan oleh remaja, karena pada masa remaja sangat rentan terhadap tindakan yang menyimpang dan juga masa remaja juga merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini remaja mengalami banyak perubahan, baik secara biologis, sosial budaya, kognitif, dan sosioemosi. Remaja yang tinggal di pondok pesantren juga tidak luput dari masalah, berbagai macam masalah yang dialami seperti masalah akademik, melanggar peraturan pondok, kehilangan barang, berselisih dengan teman sekamar, serta masalah dengan berbagai pihak di lingkungan baik dengan teman sebaya, pengurus pondok bahkan dengan pengasuh/ustadz dan ustadzah.
Selain itu, perasaan khawatir ketika sudah lulus serta mengahdapi masa pernikahan juga menjadi permasalahan remaja yang tinggal di pondok pesantren. Salah satu aspek psikologis yang diyakini dapat memberikan dampak menurunkan emosi negatif sehingga dapat meningkatkan emosi positif adalah dengan adanya kemampuan untuk meregulasi emosi. Apabila seseorang mempunyai kemampuan regulasi emosi yang baik, maka dia akan mampu memiliki kemampuan reaksi emosional yang positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap kesejahteraan subjektif remaja pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model one group pretest-posttest dengan jumlah subjek sebanyak 9 orang yang merupakan remaja akhir yang berada di PP. Salafiyah Kalimalang. Data diperoleh melalui angket terbuka, lembar evaluasi dan skala linkert yang terdiri dari skala SWLS dan SPANE.
Hasil analisis data menggunakan paired samples t test menunjukkan t= -8.895 dan sifnifikansi p= 0.000 < 0.05 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan kesejahteraan subjektif antara sebelum dan sesudah diberikannya pelatihan regulasi emosi yang berarti hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan regulasi emosi memberikan pengaruh dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif pada remaja yang tinggal di PP. Salafiyah Kalimalang.
ENGLISH:
Many problems frequently faced by adolescents such as failure to make love, family problems and social problems and other issues. Therefore, subjective well-being needed by adolescents, because puberty is very prone to defiance and puberty is also a period of transition from childhood to adulthood. In this period a teenager encountered many changes, both the biological, social, cultural, cognitive, and emotional. Teens who live in boarding school was not immune from the problem, the various problems encountered such as academic problems, breaking rules cottage, loss of goods, clashed with roommates, as well as problems with various parties in the well with their peers, cottage caretaker even with caregivers / Ustadz and Ustadzah.
In addition, feeling saturated with all the activities and routines and wanted to return home to meet the parents and playmates is a problem that commonly experienced by students. One of the psychological aspect which is believed to decrease the impact of negative emotions that can enhance positive emotions is by their ability to regulate emotions. If someone has the capability to regulate their emotions, then he will be able to have a positive emotional reaction capabilities.
This study aims to determine the effect of emotion regulation training on subjective well-being in teenager boarding school. The method used in this study is an experimental method with a model of one group pretest-posttest with a number of subjects were 9 people who are late teens in PP. Salafiyah Kalimalang. Data obtained through open questionnaire, the evaluation sheet and linkert scale consists of scale SWLS and SPANE.
The results of data analysis using paired samples t test showed t = -8.895 and significance of p = 0.000 <0.05 which indicates that the difference in subjective well-being between before and after the training given emotion regulation means that the hypothesis is accepted. It can be concluded that the training of emotion regulation gives effect in improving subjective well-being in adolescents living in PP. Salafiyah Kalimalang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Aziz, Rahmat | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pelatihan Regulasi Emosi; Kesejahteraan Subjektif; Remaja Pondok Pesantren; Emotion Regulation Training; Subjective Well-being; Adolescents in Dormitory | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2017 16:14 | ||||||
Last Modified: | 05 Jun 2017 16:14 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/6945 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |