Mukrimah, Siti (2016) Hukum sewa menyewa kebun jeruk di Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi: Perspektif Mazhab Hanafi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12220098.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Mayoritas masyarakat Desa Sambirejo bekerja sebagai petani, sehingga jumlah pelaku sewa-menyewa cukup banyak. Praktek sewa-menyewa di Desa Sambirejo merupakan sebuah bentuk akad perjanjian sewa atas kebun beserta tanaman yang ada didalamnya yaitu pohon jeruk untuk diambil manfaat buahnya selama kurunwaktu beberapa tahun. Cara melakukan sewa-menyewa senantiasa berkembang seiring dengan ide kreatif para pelaku, diantaranya persoalan cara pembayaran, sighat dan mekanismenya adalah bagian yang penting menurut perspektif hukum Islam, khususnya perspektif mazhab Hanafi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini ada dua, yaitu:1) Bagaimana praktek sewa-menyewa kebun jeruk di desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi? 2) Bagaimana Hukum sewa-menyewa kebun jeruk di Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi perspektif mazhab Hanafi? Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek sewa-menyewa kebun jeruk di Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi, dan bagaimana hukum sewa-menyewa tersebut perspektif mazhab Hanafi.
Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data yang dikumpulkan ada tiga macam, yaitu data primer, sekunder dan tersier yang dilakukan dengan carawawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode kualitatif. Dan uji keabsahan data menggunakan trianggulasi, dalam hal ini peneliti meninjau kembali data hasil wawancara dengan kitab-kitab mazhab Hanafi.
Pada akhirnya penelitian ini menunjukkan bahwa praktek sewa-menyewa kebun jeruk di Desa Sambirejo merupakan suatu akad perjanjian antara petani dan penyewa atas kebun beserta pohon jeruk untuk diambil manfaat buahnya. Dalam Pembayaran uang sewa sendiri dapat dilakukan secara kontan atau dicicil, dimana pembayaran secara dicicil lebih mahal dari harga sewa yang dibayar secara kontan. Dan para pihak menyepakati bahwa perjanjian dapat dibatalkan jika terjadiuzur. Tinjauan mazhab Hanafi mengenai praktek sewa-menyewa kebun jeruk di Desa Sambirejo tersebut hukumnya sah dan diperbolehkan karena dilihat dari segi rukun dan syarat sudah terpenuhi. Mengenai adanya penambahan harga akibat penundaan pembayaran, diperbolehkan karena sebagai kompensasi dari penundaan waktu. Dan perjanjian dapat dibatalkan jika terjadi uzur, hal ini juga diperbolehkan karena para pihak memiliki hak khiyar untuk membatalkan perjanjian.
ABSTRACT
The Majority of people in Sambirejo village works as farmers hence the agent of tenancy is significantly in high number. The practice of tenancy in Sambirejo is a form of rent contract of a field and its plants, that is to say orange trees to take the benefit of its fruit during a few years. The way of doing tenancy practices is always developing along with the creative idea of its agents, some of them are the way of paying, sighat and its mechanism in which they are the important parts based on Islamic law perspective, especially mazhab Hanafi perspective.
There are two research questions in this study: 1) How is the practice of orange field tenancy in Sambirejo village Bangorejo subdistrict Banyuwangi regency? 2) How is the law of orange field tenancy in Sambirejo village Bangorejo subdistrict Banyuwangi regency based on mazhab Hanafi perspective? Therefore, this study is conducted to find out how the current practice of orange field tenancy in Sambirejo village Bangorejo subdistrict Banyuwangi regency and how the law of orange field tenancy based on mazhab Hanafi perspective.
To achieve this aim the researcher uses juridical empirical kind of study. The approach used in this study is juridical sociological approach. There are three kinds of data source; primary data, secondary data and tertiary data done by interview and documentation. The data obtained is analyzed using qualitative method. The validity test used is triangulation; in this case the researcher re-observes the data from the interview with mazhab Hanafi Islamic books.
Finally this study shows that the practice of orange field tenancy in Sambirejo is a rent contract between farmers and tenants on the field and its orange trees to take the benefit of its fruit. In the payment of rent money can be done in cash or paid by installments, in which the payment by installments is more expensive than the rent price which is paid in cash. The agents of tenancy agree that the contract can be cancelled if there is uzur. The law consideration based on mazhab Hanafi concerning the practice of orange field tenancy in Sambirejo is legal and allowed because the principles and the conditions are fulfilled. Concerning the additional price available as the result of the delay payment is allowable because it is considered as the compensation from the delay time. The contract can be cancelled if uzur is found, it is because each agent has the right of khiyar to cancel the contract.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Anam, Khoirul |
Keywords: | sewa-menyewa kebun jeruk; perspektif mazhab hanafi; orange field tenancy; mazhab hanafi perspective; إيجار وتأجيرحديقةالحمضيات; منظورحنفي |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah |
Depositing User: | Mohammad Rofiul Achsan |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 16:14 |
Last Modified: | 18 Oct 2024 16:14 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/69425 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |