قذيب النفس في قصيدة البردة للشيخ الإمام البوصعري: دراسة وصفية حليلية

مستخلص البحث

في هذا البحث العلمي تبحث الباحثة عن تذيب النفس في قصيدة البردة للشيخ الإمام البوصيري (دراسة وصفية تحليلية ) ٠

أما خلفية هذا البحث هي أن قصيدة البردة من إنتاج الأدب البوصيري في عصر المتتابعة الإنحطاط، وهي من شعر المدح بخير البرية، اشتهرت تمحاسنة بديعتها، هذ الشعر ليس , حدث إا عن رسول الله، بل وجد فيه الأبسيات التي تدل على تهذيب النفس، وذلك أرادت الباحثة من هذا البحث أن تعرف خلفية المؤلف لهذه القصيدة والأبيات التي تدل على تهذيب النفس ومفهومها.

وللوصول إلى أهداف البحث استخدمت الباحثة المنهج الوصفي، أما الطريقة التي استخدمتها الباحثة في جمع البيانات طريقة المكتبي ولتحليل هذا البحث استخدمت الباحثة نظريات الأدبي منها:
(stuklural genetic) ٠ ستر دتر غنيتيك
٠ سميونلذ، (semiotic)

ونتائج هذا البحث هي آن خلفية المؤلف لهذه القصيدة قد آثرت بجوه المتتابع الانحطاط كثير فيه الفساد والحروب، فألف المولف قصيدته البردة الشهيرة محردا لاستغفار، من هذه الأبيات رجى شفاعة رسول الله واستغفر على ما تقدم من الذنوب والمعصية. أما الأبيات التي تدل على تهذيب النفس هي ثلاثة عشر وبدأ ببيت

"من لي برد جماح من غوايتها # كما يرد جماح الخيل باللجم وأخر ببيت ولا تزودت قبل الموت نافلة **ولم أصل سوى فرضي وم أصم فمفهومها هي أن النفس دائما يأمر بالسؤ وهي عدو في صورة الصادق وكالسم في الدسم، يوقع بها في الفساد والمكاره، فلابد ان يرد عنها ودعوتها وراعها ويحاسب عليها ببجد الجهد لتكون النفس المطمئنة المرضية.

ABSTRAK

Dalam skripsi ini penulis membahas tentang Tahdzibi An- Nafsi li- Syaikh Al- Imam Al- Busyiri, Dirosah wasfiyah tahliliyah.
Adapun latar belakang penulis memilih judul ini adalah; pertama, bahwa qosidah al- burdah lil Busyiri merupakan salah satu karya sastra jenis syi’ir al- Madh terhadap khoiril bariyah pada zaman kemunduran Islam yangjustru lebih di kenal dan bahkan masih sering di dendangnkan, dihapal sampai saat ini dalam beberapa waktu atau dalam acara- acara tertentu, ia juga dikenal dengan Muhassinatil badi’iyah- nya ( keindahan dari segi badi’) yaitu pemilihan lafadz yang sesuai, rima, ataupun kedalamam ma’nanya. Kedua, ternyata dalam syi’ir ini tidak hanya menceritakan rasul yang di situ sebagai tokoh utama, akan tetapi ada beberapa bait yang membicarakan atau menggambarkan tentang hawa nafsu, bagaimana memeranginya, ataupun memeliharanya.

Karena latar belakang di atas penulis ingin mengajukan beberapa rumusan masalah ) a٠l; apa latar belakang pengarang dalam penulisan Syi’ir ini, apakah ia di pengaruhi oleh lingkungannya atau tidak, yang ke-2, ada berapa bait yang menggmbarkan tentang hawa nafsu,. Dan yang ke-3 apa maksud atau apa yang bisa di pahami dari bait- bait syi’ir yang di maksud.

Dan untuk mejawab dari rumusan masalah itu penulis mengunakan metode deskriptif dengan teknik kajian pustaka, sedangkan untuk menganalisis syi’ir- syi’ir yang di maksud penulis menggunakan dua teori analisis sastra yaitu teori Struktural genetik dan Semiotik.

Adapun hasil dari pembahasan ini adalah. Bahwa latar belakang penulis dalam syi’irnya burdah sangat di pengaruhi oleh lingkungannya yang penuh dengan kerusuhan akibat peperangan dan ketidak adilan, ia menulis Burdah murni untuk beristihgfar, mengharap syafa’at Rasullulloh dan bertaubat dari dosa- dosanya yang telah lalu. Sedangkan bait yang menggambarkan tentang hawa nafsu, penulis menemukan 13 bait. Inti .atau yang di maksud dengan 13 bait tersebut dapat di simpulkan bahwa nafsu itu akan terus menerus membisikkan dan memerintahkan pada kita pada keburukan, ia merupakan musuh dalan selimut, ia juga di ibaratakan racun yang tersembunyi dalam daging atau lemak, seperti anak kecil yang selalu ingin mennyusu pada ibunya. Karena nafsu akan selalu menjatuhkan kita pada kerusakan dan kebencian maka seharusnya bagi kita untuk menolak ajakannya, menggembalanya ( muhasabah) dengan baik dan sungguh- sungguh agar ia menjadi nafsu yang tenang dan di ridhoi Allah