Responsive Banner

Analisis perdagangan anak perspektif undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak

Haris, Ahmad Faishal (2019) Analisis perdagangan anak perspektif undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
15210097.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Perdagangan anak adalah kegiatan pengiriman, penculikan, bahkan penipuan yang sifatnya memberikan keuntungan guna mencapai kesepakatan dari orang yang memiliki kontrol terhadap orang lain. Perlindungan anak telah dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang bagaimana seharusnya anak mendapatkan perlindungan dalam kejahatan perdagangan anak seperti eksploitasi, kejahatan seksual, ataupun kejahatan prostitusi dan lain sebagainnya yang di maksud dalam Pasal 1 angka 2 ayat (1) Undang-Undang No 35 tahun 2014.

Dalam penelitian, rumusan masalah yang ditentukan adalah bagaimana penyelenggaraan perlindungan anak dalam kasus perdagangan anak menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum primer yang dipakai adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014, sedangkan bahan hukum sekunder yang dipakai adalah berupa buku-buku, skripsi, jurnal, dan artikel yang mendukung. Metode pengumpulan bahan hukumnya dengan studi pustaka. Dan metode pengolahan bahan hukumnya yaitu dengan editing, classifying, analiyzing, dan concluding.

Dalam penelitian ini, dapat dikemukakan bahwa perdagangan anak ditujukan untuk perekrutan, pengiriman, dan penyerahan. Kenyataannya perdagangan perempuan dan anak laki-laki dibawah umur dapat juga terjadi dengan tujuan untuk melakukan perbudakan atau eksploitasi tenaga kerja.Indonesia juga bekerjasama dengan negara-negara ASEAN yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengesahan ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (Konvensi ASEAN Menentang Perdagangan Orang, Terutama Perempuan dan Anak) guna memberikan perlindungan kepada anak yang menjadi korban perdagangan yang telah melampaui batas antar negara.

ABSTRACT

Child trafficking is an activity of sending, kidnapping, and even fraud that provides the benefits to reach agreement from people who have control over others. Child protection has been explained in Law No. 35 of 2014 concerning how children should get protection in child trafficking crimes such as exploitation, sexual crime, or the crime of prostitution and so on, which are intended in Article 1 paragraph 2 paragraph (1) of Law No 35 of 2014.

In the study, the formulation of the problem determined was how to implement child protection in cases of child trafficking according to Law Number 35 of 2014 about Child Protection. The type of the research used normative legal research or library research using the statutory approach. The primary legal material used is Law Number 35 of 2014, while the secondary legal material used is in the form of books, theses, journals, and supporting articles. The method of collecting legal material with literature. And the method of processing legal material is by editing, classifying, analiyzing, and concluding.

In this study, it can be argued that child trafficking is intended for recruitment, delivery, and submission. In fact, trafficking of women and underage boys can also occur with the aim of carrying out slavery or exploitation of labor. Indonesia also cooperates with ASEAN countries listed in Law No. 12 of 2017 concerning Ratification of the ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (the ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children) to provide protection to children who are victims of trafficking that has crossed borders between countries.

المستخلص

الاتجار بالأطفال هو عميلة الإرسال، الاختطاف، والاحتلال لأجل لربحية للوصول نحو الاتفاق من المحكم لدى الأخرين. ويتم ورود الحماية للأطفال في الدستور رقم 35 سنة 2014 عن حقوقهم في نيل الاحتفاظ من لجريمة، مثل جريمة الجنسية، الدعارة وغيرها من جرائم المذكورة في الفصل 1 غدد 2 أية (1) من الدستور رقم 35 سنة 2014.

ويهدف هذا لبحث إلى معرفة تنفيذ حماية الأطفال في قضية الاتجار بالأطفال عند الدستور رقم 35 سنة 2014 عن حماية الأطفال. فنوع البحث المستخدم هو البحث الحقوقي المعياري أو الدراسة المكتبية باستخدام المدخل القانوني. فمصدر البيانات الأساسية هي الدستور رقم 35 سنة 2014، وأما المصدر الثانوي هو المطبوعات، الكتب، البحوث العلمية، الجرانيل، والمقالات الداعمة لهذا البحث. فطريقة جمع البيانات هي الدراسة المكتبية. وأما طريقة إدارة البيانات هي الإصلاح، التصنيف، التحليل، والاستنتاج.

فنتائج لبحث تدل على أن الاتجار بالأطفال يهدف إلى التضميم، الإرسال والتسليم. وتكلمت الحقيقة أيضا أن الاتجار بالأطفال يهدف إلى التعبد والاستغلال. ولقد تعاونت دولة إندونيسية مع دول أسيان الأخرى كما ذكر في لدستور رقم 12 سنة 2017 عن إرث المؤتمر لدول أسيان في مقاومة الاتجار بالنفس خاصة للنساء والأطفال لحماية الضحايا من الاتجار الذي يجاوز حدود الدول.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Jundiani, Jundiani
Keywords: Analisis; Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014; Perlindungan Anak; Analysis; Law No. 35 of 2014; Child protection; تحليل ;الدستور رقم 35 سنة 2014 ;حماية الأطفال
Departement: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Ella Elysia Yunitasari
Date Deposited: 27 Sep 2024 10:25
Last Modified: 27 Sep 2024 10:25
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/69027

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item