Manajemen pembelajaran pada sistem full day school: Studi kasus di MTs Negeri Lawang-Malang

ABSTRAK

Otonomi dalam sistem dan pengelolaan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Konsep ini merupakan suatu bentuk pengelolaan sekolah yang memberikan keleluasaan bagi sekolah dalam mengelola pembelajaran dan sumber dayanya secara maksimal. Fenomena tersebut diatas memunculkan sistem-sistem baru dalam pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat daerah tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Sebagai salah satu inovasi baru dalam sistem pembelajaran, sistem full day school menuntut kehadiran siswa di sekolah selama sehari penuh. Sistem pendidikan ini juga banyak dikritik oleh pakar pendidikan sebab tambahan beban belajar dan tambahan waktu belajar dapat membuat anak semakin terbelenggu dan ia tidak memiliki waktu bermain serta berkreatifitas sehingga dapat mengakibatkan munculnya stres. Pada sistem full day school yang berdampak pada lamanya rentang waktu belajar, kemungkinan siswa dapat menjadi stres perlu diantisipasi juga.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menelaah lebih dalam tentang sistem full day school, khususnya pada manajemen pembelajarannya di MTs Negeri Lawang kabupaten Malang. Ada empat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran pada sekolah yang menerapkan sistem full day school, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pada sekolah yang menerapkan sistem full day school, (3) Bagaimanakah evaluasi pembelajaran pada sekolah yang menerapkan sistem full day school, (4) Apa sajakah faktor-faktor penghambat dan pendukung manajemen pembelajaran dengan sistem full day school.

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Lawang kabupaten Malang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) interview, (2) observasi dan (3) dokumentasi.

Temuan penelitian ini; (1) penyusunan perencanaan pembelajaran disiapkan secara matang dan pada tahap ini dilakukan juga modifikasi kurikulum, (2) pelaksanaan pembelajaran full day school berlangsung selama lima hari, penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi serta game-game dan setting pembelajaran yang berbeda, pengarahan yang dilakukan oleh kepala Madrasah dalam bentuk pemberian supervisi serta memberikan kebebasan kepada guru dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran, (3) evaluasi pembelajaran di MTsN Lawang memiliki tiga tujuan yaitu, mengukur keberhasikan siswa, diagnosa dan mengemban serta untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, (4) faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah insentif yang kurang seimbang dan pembelajaran responsi yang belum di respon dari secara maksimal oleh guru, adapun faktor-faktor pendukungnya adalah guru yang memadai, fasilitas pembelajaran yang relatif lengkap, program peningkatan dan pengembangan bagi guru dan karyawan serta dukungan dari orang tua siswa.

berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang diajukan yaitu: (1) untuk kepala madrasah dalam pelaksanaan pembelajaran pemberian pengarahan dalam bentuk supervisi seyogyanya dapat dilakukan secara teratur, berencana dan kontinyu, sehingga perkembangan atau kemajuan guru dapat diketahui dengan jelas. Karena itu hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan kajian dalam pengembangan sistem full day school selanjutnya, (2) untuk guru seyogyanya lebih meningkatkan hubungan dan menjalin relasi yang baik dengan siswa sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, serta pemahaman tentang variasi metode dan strategi pembelajaran hendaknya lebih ditingkatkan, (3) untuk siswa, dengan adanya sistem full day school ini hendaknya dapat mengurangi bahkan menghilangkan budaya tidur siang para siswa menjadi jam-jam efektif untuk belajar, demi peningkatan prestasi hasil belajar siswa.