Hubungan upah dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di perusahaan percetakan sablon “Adimas Putra” Pakisaji Malang

ABSTRAK

Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia menempati posisi yang penting dibanding dari beberapa sumebr daya yang ada dan dimiliki oleh perusahaan, sekalipun suatu perusahaan mempunyai sumber daya yang cukup memadai baik bahan mentah, alat tekhnologi maupun modal. Jika semua itu tidak didukung oleh kehandalan para karyawan, maka niscaya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sulit dicapai. Dalam menjalankan proses produksi, perushaan akan berhasil dengan baik apabila didukung oleh kehandalan karyawannya. Pada zaman seperti sekarang ini terkadang masih ada perusahaan yang kurang perhatiannya terhadap para karyawannya, khususnya dalam hal pengupahan dan juga lingkungan kerja dimana karayawan bekerja. Padahal upah dan lingkungan kerja mempunyai hubungan sangat erat dengan kepuasan kerja, dan jika dilaksanakan dengan baik akan mengakibatkan meningkatnya produktivitas kerja karyawan yang pada akhirnya dapat membantu tercapainya perencanaan yang telah dicanangkan perusahaan.

Berangkat dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas permasalahan tentang hubungan upah dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan dengan obyek penelitian perusahaan percetakan sablon “Adimas Putra” Pakisaji Malang.

Untuk mencapai tujuan di atas penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, serta mengambil seluruh populasi karyawan sebagai responden. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket dan setelah data terkumpul diolah dengan menggunakan tehnik analisis regresi linier barganda.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada signifikansi antara upah dan lingkungan kerja karyawan dengan kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut sesuai dengan hasil Uji F yaitu pengujian secara serentak hubungan variabel upah dan lingkungan kerja dengan kepuasa kerja karyawan. Pada pengujian ini Ho ditolak ditunjukkan dengan besarnya F sebesar 39,847. nilai ini lebih besar dari Ftabe! (39,847 > 3,133763), ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan dari variabel upah dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan. Maka untuk menindak lanjuti hal tersebut penulis memberikan masukan bahwa untuk memberi ikan kepuasan kepada karyawan, perusahaan tidak boleh hanya mementingkan kebutuhannya saja dalam mengejar target produksi atau mementingkan keuntungan semata namun karayawan juga harus benar-benar diperhatikan dan dilayani sebaik-baiknya. Karena sebesar apapun atau sehebat apapun pimpinan perusahaan tanpa adanya dukungan dari para karayawan dalam memajukan peusahaan maka akan sia-sia dan akan sulit sekali bersaing dengan perusahaan- perusahaan lannya.