Responsive Banner

Mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda akibat peristiwa sejarah Perang Bubat perspektif 'Urf: Studi Kasus di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran

Cahyadi, Luthfi Januar (2024) Mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda akibat peristiwa sejarah Perang Bubat perspektif 'Urf: Studi Kasus di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Fulltext)
17210108.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK

Pernikahan adalah sebuah momen sakral yang mempertemukan dan mempersatukan dua insan yang berbeda. Dalam pernikahan sendiri ada berbagai macam prosesi adat dan kepercayaan yang ada di dalamnya, termasuk halnya mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda yang salah satunya akibat dari peristiwa sejarah Perang Bubat. Peristiwa ini sendiri termuat dalam beberapa sumber sejarah seperti Serat Pararaton, Cerita Parahyangan, dan Kidung Sunda. Hal inilah yang menyebabkan munculnya mitos bahwa orang Jawa dan orang Sunda tidak bisa bersatu, termasuk dalam hal pernikahan. Pada penelitian ini peneliti mengambil rumusan masalah yaitu: Apa hubungan perang bubat dengan mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda? Bagaimana pandangan masyarakat terhadap mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda serta eksistensinya di masa sekarang? serta Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda?

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian empiris atau lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pada penelitian ini data primer didapat dari wawancara beberapa tokoh maupun masyarakat di Desa Purbahayu. Informan yang diambil datanya oleh peneliti adalah tokoh ataupun masyarakat yang mengetahui tentang mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda ini. Kemudian untuk data sekunder peneliti mengambil dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

Mitos larangan menikah orang Jawa dan orang Sunda memiliki hubungan dengan dua peristiwa sejarah yaitu Perang Bubat yang merupakan perisitiwa penyerangan Majapahit kepada rombongan pengantin dari Kerajaan Sunda dan perang saudara Kerajaan Galuh yang memisahkan Kerajaan Galuh menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Jawa. Mitos ini sudah lama dipercaya oleh masyarakat meskipun sudah tidak begitu kental. Mitos ini oleh masyarakat masih dipercaya dapat menimbulkan pamali. Kepercayaan akan mitos ini mulai ditinggalkan karena dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi di zaman sekarang. Mitos ini masuk ke dalam kategori ‘urf fasid karena lebih banyak mudhorotnya daripada maslahatnya.

ABSTRACT

Marriage is a sacred moment that brings together and unites two different people. In marriage there are various kinds of customary processions and beliefs that exist in it, including the myth of Javanese and Sundanese prohibitions on marriage, one of which is a result of the historical events of the Bubat War. This event is contained in several historical sources such as Serat Pararaton, Cerita Parahyangan, and Kidung Sunda. This is what has led to the emergence of the myth that Javanese and Sundanese cannot to be united, including when it comes to marriage. In this study the researcher took the problem formulation, namely: What is the relationship between the bubat war and the myth of the Javanese and Sundanese prohibition against marriage? What is the public's view of the myth of the Javanese and Sundanese ban on marriage and its existence today? and How does 'urf view the myth of Javanese and Sundanese prohibitions on marriage?

The type of research used is empirical or field research and uses a qualitative approach. This research was conducted in Purbahayu Village, Pangandaran District, Pangandaran Regency, West Java. In this research, primary data was obtained from interviews with several figures and the community in Purbahayu Village. The informants from whom the researchers collected data were figures or members of the public who knew about the myth of the Javanese and Sundanese marriage prohibition. For secondary data researchers take it from books, journals and other sources related to this research.

The myth of the prohibition on marriage between Javanese and Sundanese people is related to two historical events, namely the Bubat War which was the event of the Majapahit attack on the bridal party from the Sunda Kingdom and the civil war of the Galuh Kingdom which separated the Galuh Kingdom into the Sunda Kingdom and the Javanese Kingdom. This myth has long been believed by the public even though it is no longer so strong. This myth is still believed by the public to cause paramali. Belief in this myth is starting to be abandoned because it is considered no longer appropriate to current conditions. This myth falls into the category of 'urf fasid because it has more harm than good.

مستخلص البحث

الزواج لحظة مقدسة تجمع وتوحد بين شخصين مختلفين. في الزواج نفسه، هناك أنواع مختلفة من المواكب والمعتقدات العرفية، بما في ذلك أسطورة الجاويين والسوندانيين الذين يحرمون الزواج، أحدها نتيجة للأحداث التاريخية لحرب بوبات. هذا الحدث نفسه وارد في العديد من المصادر التاريخية مثل سيرات باراراتون، وقصص باراهيانغان، وأغنية سوندا. وهذا ما أدى إلى ظهور الأسطورة القائلة بأنه لا يمكن توحيد الجاويين والسوندانيين، بما في ذلك عندما يتعلق الأمر بالزواج. وفي هذه الدراسة تناول الباحث صياغة المشكلة وهي: ما هي العلاقة بين حرب البوبات وأسطورة الحظر الجاوي والسونداني للزواج؟ ما هي نظرة الجمهور إلى أسطورة الحظر الجاوي والسونداني على الزواج ووجودها اليوم؟ وكيف ينظر العرف إلى أسطورة تحريم الزواج عند الجاويين والسوندانيين؟

نوع البحث المستخدم هو بحث تجريبي أو ميداني ويستخدم منهجا نوعيا. تم إجراء هذا البحث في قرية بورباهايو، منطقة بانجانداران، مقاطعة بانجانداران، جاوة الغربية. في هذا البحث، تم الحصول على البيانات الأولية من المقابلات مع العديد من الشخصيات والمجتمع في قرية بورباهايو. وكان المخبرون الذين جمع الباحثون منهم البيانات هم شخصيات أو أفراد من الجمهور كانوا على علم بأسطورة حظر الزواج بين الجاويين والسوندانيين. ثم بالنسبة للبيانات الثانوية، أخذها الباحثون من الكتب والمجلات والمصادر الأخرى ذات الصلة بهذا البحث.

ترتبط أسطورة تحريم الزواج بين الشعب الجاوي والسونداني بحدثين تاريخيين، وهما حرب بوبات التي كانت حدث هجوم ماجاباهيت على حفل الزفاف من مملكة سوندا والحرب الأهلية في مملكة جالوه التي فصلت بين الشعبين. مملكة جالوه إلى مملكة سوندا والمملكة الجاوية. لقد صدق الجمهور هذه الأسطورة منذ فترة طويلة على الرغم من أنها لم تعد قوية جدًا. لا يزال الجمهور يعتقد أن هذه الأسطورة تسبب بارمالي. وقد بدأ التخلي عن الإيمان بهذه الأسطورة، لأنها لم تعد مناسبة للظروف الحالية. وهذه الأسطورة تدخل في باب العرف الفاسد لأن ضررها أكثر من نفعها.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Zuhriah, Erfaniah
Keywords: mitos; larangan menikah Jawa Sunda; 'Urf; Myth; Javanese Sundanese Marriage Prohibition; 'Urf; الأسطورة; الجاوية السونداسية حظر الزواج; العرف
Departement: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Luthfi Januar Cahyadi
Date Deposited: 19 Jul 2024 15:46
Last Modified: 19 Jul 2024 15:46
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/67820

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item