Muzamil, Niza (2009) Praktik Iddah di kalangan janda masyarakat pesisir Desa Boncong Kec. Bancar Kab. Tuban: Studi kasus di Desa Boncong. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
05210027.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Iddah adalah masa tunggu dimana seorang istri yang putus perkawinannya dari suaminya, baik putus karena perceraian, kematian, maupun atas keputusan pengadilan untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki lain. Masa iddah tersebut hanya berlaku bagi istri yang sudah melakukan hubungan suami istri. Lain halnya bila istri belum melakukan hubungan suami istri (qabla dukhul) maka dia tidak mempunyai masa iddah. Terdapat beberapa jenis iddah yang wajib untuk dilaksanakan diantaranya adalah iddah perempuan yang dithalak suami, iddah perempuan yang ditinggal mati, dan iddah perempuan yang hamil.
Banyak sekali manfaat yang akan di peroleh dalam pelaksanaan iddah diantaranya adalah untuk mengetahui apakah ketika bercerai atau ditinggal mati dia dalam keadaan hamil ataupun tidak hal ini sangat penting karena untuk mengetahui nasab dari anak yang dikandungnya, apakah dia dari bapak yang terdahulu ataupun yang berikutnya, selain itu memberikan waktu kepada seorang laki-laki yang telah menceraikannya apabila dari pihak suami menghendaki rujuk untuk memperbaiki pernikahannya yang terdahulu.
Selain itu tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahu seberapa jauh pemahaman masyarakat pesisir desa Boncong ini tentang iddah, kemudian setelah diketahui tentang pemahaman mereka terhadap iddah maka yang ingin peneliti ketahui adalah praktik iddah apakah para janda di desa tersebut melaksanakan iddah sesuai ketentuan yang ada atau sebaliknya.
Dan untuk memperlancar dan memperjelas penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam metode pengumpulan data, dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas para janda di Desa Boncong Kec Bancar Kab Tuban tidak pernah melaksanakan praktik iddah, hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dari para janda sendiri dan tidak adanya sosialisasi ataupun anjuran dari tokoh masyarakat setempat untuk efektifitas pelaksanaan iddah. Selain itu adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah faktor lingkungan, faktor pendidikan dan faktor ekonomi. Ketiga faktor ini merupakan faktor dasar yang menyebabkan tidak terlaksananya efektifitas iddah sebagaimana mestinya, akan tetapi apabila dilihat dari segi yang lain dimana seorang perempuan harus menahan diri selama tiga kali quru' maka dalam hal ini mereka telah melaksanakannya dimana para janda ini tidak menikah kembali kecuali sudah melewati tiga kali quru'.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Ch, Mufidah |
Keywords: | praktik iddah; janda; masyarakat pesisir |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Mohammad Rofiul Achsan |
Date Deposited: | 23 Jul 2024 13:12 |
Last Modified: | 23 Jul 2024 13:12 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/67676 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |