Pandangan masyarakat Kelurahan Tompokersan Kabupaten Lumajang tentang wasiat terhadap ahli waris

ABSTRAK

Setiap pemilik harta kekayaan sering mempunyai keinginan pribadi atau lainnya supaya harta kekayaan di kemudian hari sebelum dan sesudah wafat akan diperlukan dan dipergunakan menurut cara tertentu yang dapat berguna dan membawa manfaat dalam keluarga dan kerabatnya. Salah satu cara memberikan harta bisa dilakukan dengan jalan wasiat, yang mana pelaksanaannya ditangguhkan saat adanya peristiwa kematian. Keinginan suatu dalam wasiat akan lebih terasa bila hukum wasiat yang akan dilaksanakan dalam menentukan suatu cara pemberian wasiat itu tidak sesuai dengan keinginannya dan sedikit menyimpang hukum agama. Hal ini kenyataannya, pada pandangan masyarakat di Kelurahan Tompokersan Kabupaten Lumajang tentang wasiat terhadap ahli waris dengan tujuan menjaga kemaslahatan dan keutuhan keluarga.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat di Kelurahan Tompokersan Kabupaten Lumajang tentang wasiat terhadap ahli waris dan alasan mereka melakukan wasiat terhadap ahli waris.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan dan menggambarkan tentang pandangan masyarakat tentang wasiat terhadap ahli waris. Sedangkan metode penelitian data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggambarkan pandangan masyarakat tentang wasiat terhadap ahli waris serta alasan mereka melakukan wasiat terhadap ahli waris.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa pandangan mereka tentang wasiat adalah pesan terakhir yang merupakan amanat dari seseorang yang mendekati kematiannya, hal itu berupa pesan tentang apa yang harus dilaksanakan oleh ahli waris terhadap harta peninggalannya atau harta warisan yang sudah tentu kepemilikan ahli waris yang melebihi ketentuan syariat ataupun tidak. Alasan mereka melakukan wasiat terhadap ahli waris, sebagai sarana untuk menghindari perselisihan atau permusuhan terhadap keluarga dan menjaga harta serta kerukunan dalam keluarga dengan tujuan menjaga kemaslahatan serta keutuhan keluarga dengan adanya persetujuan ahli waris maupun tidak ada persetujuan ahli waris.