Pandangan jamaah shalat Lima Fatani terhadap keharmonisan rumah tangga: Studi di Dusun Rowobayan Desa Kuncen kec. Padangan kab.Bojonegoro

ABSTRAK

Perkawinan mempunyai tujuan utama yaitu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Perkawian juga bertujuan untuk memperoleh keturunan yang sholeh dan sholekhah. Pondasi yang kuat untuk membentuk keluarga adalah ajaran agama. Dalam keluarga kebahagiaan, kesengsaraan, dan penderitaan tergantung pada keadaan dan suasana keluarga. Diperlukan sebuah ketenangan dan ketentraman dalam rumah tangga atas dasar mawaddah wa rahmah.

Dalam hal untuk mencapai ketenangan dalam rumah tangga amaliah-amaliah shalat sangat bisa berperan untuk membangun keluarga yang bisa dikatakan harmonis karena hubungan harmonis bisa dibentuk dengan spiritual yang ada pada keluarga. Untuk mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga masyarakat di Dusun Rowobayan, Desa Kuncen, Kec.Padangan, Kab.Bojonegoro ikut melaksanakan amaliah yang berupa shalat Limả Fảtanỉ . Shalat ini dilaksanakan pada Kamis malam Jumat terakhir pada bulan Ramadhan dan tidak akan bisa digantikan di waktu yang lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui faktor yang melatarbelakangi masyarakat ikut melaksanakan shalat Limả Fảtanỉ , disamping itu peneliti juga ingin mengetahui pandangan jamaah shalat Limả Fảtanỉ terhadap keharmonisan rumah tangga dan penelitian ini dilakukan di Dusun Rowobayan, Desa Kuncen, Kec.Padangan, Kab.Bojonegoro.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif. Sedangkan dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan cara observasi dan wawancara. Setelah mendapatkan data di lakukan pemaparan deskriptif agar memudahkan dalam memahami isi skripsi ini.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pengaruh shalat Limả Fảtanỉ ini memang benar-benar telah terlihat dalam keluarga mereka. Dan pengaruh itu menimbulkan hal yang positif bagi kelangsungan keluarga, yang menginginkan keluarganya menjadi harmonis serta sakinah. Para jama’ah yang ikut melaksanakan shalat Limả Fảtanỉ mempunyai latarbelakang yang sama.