#NOPUBLISH 19/7/2024# Aktivitas ekstrak etanol 70% daun kenitu (Crysophyllum cainito L.) terhadap peningkatan jumlah sel osteoblas tulang trabekular femur pada tikus wistar (Rattus Norvegicus) jantan

Fitoestrogen merupakan senyawa yang berasal dari tumbuhan dan memiliki
struktur kimia serta mekanisme kerja yang mirip dengan estrogen sehingga potensial
penggunaannya untuk menggantikan fungsi estrogen di dalam tubuh. Daun kenitu
(Chrysophyllum cainito L.) sebagai sumber senyawa fitoestrogen diduga memiliki khasiat
dalam proses remodeling tulang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas
ekstrak etanol 70% daun Crysophyllum cainito L. dalam meningkatkan jumlah sel
osteoblas tulang trabekular femur tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi
deksametason. Penelitian ini dilakukan dengan menginduksikan deksametason 0,02025
mg/200gBB tikus sebagai induktor penyebab osteoporosis selama 28 hari.
Pengelompokan menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif dengan
pemberian suspensi alendronate 0,18 mg/200gBB tikus, dan kelompok perlakuan ekstrak
etanol 70% daun C. cainito dengan variasi dosis yaitu 4,05; 8,1; 16,2 mg/200gBB
tikus/hari. Perlakuan dilakukan selama 28 hari setelah tikus mengalami osteoporosis.
Preparat tulang trabekular femur dilakukan menggunakan metode pewarnaan
Hematoxylin Eosin. Pengamatan dilakukan secara histomorfometri dengan mikroskop
perbesaran 400×. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis secara statistik menunjukkan
adanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif, dan
kelompok perlakuan dosis. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70%
daun C. cainito dapat meningkatkan jumlah sel osteoblas tulang trabekular femur tikus
wistar jantan yang telah diinduksi deksametason pada semua dosis dengan nilai p-value
0,000, dan didapatkan dosis optimalnya adalah dosis 8,1mg/200gBB tikus/hari dengan
rata-rata nilai peningkatan jumlah sel osteoblas sebanyak 80,300 dengan standar deviasi
10,706

Phytoestrogens are compounds derived from plants with chemical structures and
mechanisms of action similar to estrogen, making them potentially useful in replacing
estrogen functions in the body. Kenitu leaves (Chrysophyllum cainito L.) as a source of
phytoestrogens are believed to benefit bone remodeling processes. This study aimed to
investigate the activity of 70% ethanol extract from Crysophyllum cainito L. leaves in
increasing the number of femur trabecular bone osteoblast cells in male Wistar rats
(Rattus norvegicus) induced with dexamethasone. The research induced dexamethasone
at 0.02025 mg/200g body weight of rats as an osteoporosis-causing inducer for 28 days.
The rats were divided into 5 groups: negative control, positive control with alendronate
suspension at 0.18 mg/200g BW rat, and treatment groups with 70% ethanol extract of C.
cainito leaves at doses of 4.05; 8.1; 16.2 mg/200g BW rat/day. The treatment was carried
out for 28 days after the rats developed osteoporosis. Femur trabecular bone preparations
were stained using the Hematoxylin Eosin staining method. The observation was done
through histomorphometry with a microscope at 400× magnification. The results after
statistical analysis showed a significant difference between the negative control group
and the positive control group, as well as the treatment groups at different doses. This
indicates that the administration of 70% ethanol extract from C. cainito leaves can
increase the number of femur trabecular bone osteoblast cells in male Wistar rats induced
with dexamethasone at all doses with a p-value of 0.000. The optimal dose found was 8.1
mg/200g BW rats/day with an average increase of osteoblast cells by 80.300, with a
standard deviation of 10.706.
ABSTRAK:

Fitoestrogen merupakan senyawa yang berasal dari tumbuhan dan memilikistruktur kimia serta mekanisme kerja yang mirip dengan estrogen sehingga potensialpenggunaannya untuk menggantikan fungsi estrogen di dalam tubuh. Daun kenitu(Chrysophyllum cainito L.) sebagai sumber senyawa fitoestrogen diduga memiliki khasiatdalam proses remodeling tulang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitasekstrak etanol 70% daun Crysophyllum cainito L. dalam meningkatkan jumlah selosteoblas tulang trabekular femur tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksideksametason. Penelitian ini dilakukan dengan menginduksikan deksametason 0,02025mg/200gBB tikus sebagai induktor penyebab osteoporosis selama 28 hari.Pengelompokan menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif denganpemberian suspensi alendronate 0,18 mg/200gBB tikus, dan kelompok perlakuan ekstraketanol 70% daun C. cainito dengan variasi dosis yaitu 4,05; 8,1; 16,2 mg/200gBBtikus/hari. Perlakuan dilakukan selama 28 hari setelah tikus mengalami osteoporosis.Preparat tulang trabekular femur dilakukan menggunakan metode pewarnaanHematoxylin Eosin. Pengamatan dilakukan secara histomorfometri dengan mikroskopperbesaran 400×. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis secara statistik menunjukkanadanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif, dankelompok perlakuan dosis. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70%daun C. cainito dapat meningkatkan jumlah sel osteoblas tulang trabekular femur tikuswistar jantan yang telah diinduksi deksametason pada semua dosis dengan nilai p-value0,000, dan didapatkan dosis optimalnya adalah dosis 8,1mg/200gBB tikus/hari denganrata-rata nilai peningkatan jumlah sel osteoblas sebanyak 80,300 dengan standar deviasi10,706

ABSTRACT:

Phytoestrogens are compounds derived from plants with chemical structures andmechanisms of action similar to estrogen, making them potentially useful in replacingestrogen functions in the body. Kenitu leaves (Chrysophyllum cainito L.) as a source ofphytoestrogens are believed to benefit bone remodeling processes. This study aimed toinvestigate the activity of 70% ethanol extract from Crysophyllum cainito L. leaves inincreasing the number of femur trabecular bone osteoblast cells in male Wistar rats(Rattus norvegicus) induced with dexamethasone. The research induced dexamethasoneat 0.02025 mg/200g body weight of rats as an osteoporosis-causing inducer for 28 days.The rats were divided into 5 groups: negative control, positive control with alendronatesuspension at 0.18 mg/200g BW rat, and treatment groups with 70% ethanol extract of C.cainito leaves at doses of 4.05; 8.1; 16.2 mg/200g BW rat/day. The treatment was carriedout for 28 days after the rats developed osteoporosis. Femur trabecular bone preparationswere stained using the Hematoxylin Eosin staining method. The observation was donethrough histomorphometry with a microscope at 400× magnification. The results afterstatistical analysis showed a significant difference between the negative control groupand the positive control group, as well as the treatment groups at different doses. Thisindicates that the administration of 70% ethanol extract from C. cainito leaves canincrease the number of femur trabecular bone osteoblast cells in male Wistar rats inducedwith dexamethasone at all doses with a p-value of 0.000. The optimal dose found was 8.1mg/200g BW rats/day with an average increase of osteoblast cells by 80.300, with astandard deviation of 10.706.

مستخلص البحث:

تعدّ فيتويستروغنز مركب مشتق من النباتات ولها بنية كيميائية وآلية عملمماثلة لإلستروجين بحيث يكون استخدامها المحتمل أن تستبدل وظيفة هرموناالستروجين في الجسم. يقال أن أوراق كينيتو )L cainito Chrysophyllum. )كمصدر لمركبات االستروجين النباتية لها فعالية في عملية إعادة تشكيل العظام.يستهدف هذا البحث إلى معرفة نشاط مستخلص اإليثانول ٪70 من أوراقL cainito Crysophyllum في زيادة عدد خاليا بانيات العظم الهيكلية التي يسببهاديكساميثازون في عظم القصبة الهوائية لعظم القصبة الهوائية لذكور الفئران)norvegicus Rattus). أجري هذا البحث عن طريق تحفيز ديكساميثازون0.02025 مجم / 200 جم من وزن الفئران كمحفز لهشاشة العظام لمدة 28 يوما.تم تقسيم المجموعة إلى 5 مجموعات، وهي السيطرة السلبية، والسيطرة اإليجابيةمع معلق أليندرونات من الفئران 0.18 ملغ / 200غرام من وزن الفأران،ومجموعة العالج بمستخلص اإليثانول نوع 70 ٪ من cainito .C مع اختالفالجرعة من 4.05؛ 8,1؛ 16.2 ملغ / 200g من وزن الفئران كل يوم. تم تنفيذالعالج لمدة 28 يوما بعد إصابة الفئران بهشاشة العظام أما إجراء تحضير عظمالفخذ التربيقي فتم باستخدام طريقة تلطيخ الهيماتوكسيلين إيوسين. وأما إجراءالمالحظات على قياس الشكل النسيجي فتم باستخدام مجهر تكبير 400 مرة.الحاصل بعد التحليل اإلحصائي أن ثمة فرق كبير بين المجموعة الضابطة السلبيةومجموعة التحكم اإليجابية ومجموعة العالج بالجرعة. أظهر هذا أن إعطاء ٪70من مستخلص اإليثانول ألوراق cainito .C يمكن أن يزيد من عدد خاليا بانياتالعظم العظمية التربيقية لذكور الفئران wistar التي تم تحفيزها باستخدامديكساميثازون في جميع الجرعات بقيمة value-p تبلغ 0.000 ، وتم الحصولعلى الجرعة المثلى بجرعة 8.1 مجم / 200 g من وزن الفئران / يوم مع متوسطزيادة في عدد خاليا بانيات العظم 80.300 مع انحراف معياري
قدره .1