Implementasi kecerdasan musikal dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SD Plus Al-Kautsar Malang

INDONESIA:

Sejauh ini dalam pendidikan formal di Indonesia banyak paradigma bahwa kecerdasan hanya dapat dilihat dari tes yang berbentuk angka atau nilai dimana hal ini hanya bisa mengukur kecerdasan matematis-logis. Terbukti dengan adanya tes IQ sebagai alat yang digunakan untuk mengukur kecerdasan selama ini. Sejatinya setiap anak mampu berkembang sesuai dengan tipe kecerdasan yang dia miliki, maka lingkungan dan proses belajar juga harus mampu mewadahi berbagai tipe kecerdasan tersebut. Salah satu contoh kasus adalah, bahwa anak dengan kecerdasan musikal mampu mencerna penjelasan atau sebuah materi hafalan dengan memahami irama dan suara. Maka dari itu dengan lingkungan yang mendukung serta sistem belajar yang memperhatikan tipe kecerdasan anak akan sangat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dengan implementasi kecerdasan musikal di SD Plus Al-Kautsar Malang. 2) Untuk mengetahui bagaimana dampak implementasi kecerdasan musikal dalam pembelajaran PAI di SD Plus Al-
Kautsar Malang. 3) Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi kecerdasan musikal dalam pembelajaran PAI di SD Plus Al-Kautsar Malang.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Pengecekan kebenaran data menggunakan triangulasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses implementasi kecerdasan musikal dalam pembelajaran PAI di SD Plus al-Kautsar Malang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dalam penerapannya mengintegrasikan metode konvensional dengan sistem belajar MI serta menciptakan lingkungan belajar yang Islami. 2) Dampak dari implementasinya dapat dilihat secara umum, baik secara prestasi akademik maupun non akademik. 3) Terdapat beberapa faktor penghambat dan pendukung seperti, anak yang masih dibawah umur terkadang masih sulit mencerna tentang apa yang diperlukan dan harus dipahami dalam proses tes pengelompokan tipe kecerdasan. Di sisi lain dengan kecenderungan kecerdasan anak yang diasah dan dianalisis sejak dini maka segala proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas bisa terkontrol dengan baik.

ENGLISH:

So far in formal education in Indonesia there are many paradigms that intelligence can only be seen from tests in the form of numbers or values where this can only measure mathematical-logical intelligence. Proven by the existence of IQ tests as a tool used to measure intelligence so far. Actually every child is able to develop according to the type of intelligence he has, so the environment and learning process must also be able to
accommodate these various types of intelligence. One case in point is that children with musical intelligence are able to digest explanations or rote material by understanding rhythm and sound. Therefore, with a supportive environment and a learning system that pays attention to the type of intelligence of children will be very helpful in achieving learning goals.

The purpose of this study are: 1) To find out how the implementation of musical intelligence in learning islamic education at elementary school plus al- Kautsar Malang. 2) To find out how the impact implementation of musical intelligence in learning islamic education at elementary school plus al- Kautsar Malang. 3) To find out what are the inhibiting and supporting factors for the implementation of musical intelligence in learning islamic education at elementary school plus al- Kautsar Malang.

This research uses qualitative methods with a descriptive approach. Data collection through observation, interviews, and documentation. Data analysis through data collection, reduction, data presentation, and conclusion. Data correctness checking using data triangulation.

The results showed that: 1)The process of its implementation includes the process of planning, implementation, and assessment which in its application integrates conventional methods with the Multiple Intelligence learning system and creates an Islamic learning environment. 2)The impact of its implementation can be seen in general, both in academic and non-academic achievements. 3)There are several inhibiting and supporting factors such as, minors sometimes still find it difficult to digest what is needed and must be understood in the process of intelligence type grouping tests. On the other hand, with the tendency of children's intelligence to be honed and analyzed from an early age, all learning processes in the classroom and outside the classroom can be well controlled.

ARABIC:

حزٝ اْ٢ فٟ اٌزؼُ١ٍ اٌشسّٟ فٟ إٔذ١ٔٚس١ب ، ٕ٘بن اٌؼذ٠ذ ِٓ إٌّبرج اٌزٟ ال ّ٠ىٓ سؤ٠خ اٌزوبءإال ِٓ خالي االخزجبساد فٟ شىً أسلبَ أٚ لُ١ ح١ث ّ٠ىٓ ٌٙزا فمظ ل١بط اٌزوبء اٌش٠بضٟإٌّطمٟ. ثجذ ِٓ خالي ٚخٛد اخزجبساد اٌزوبء وأداح رسزخذَ ٌم١بط اٌزوبء حزٝ ا.ْ٢ فٟ اٌٛالغ، وً طفً لبدس ػٍٝ اٌزطٛس ٚفمب ٌٕٛع اٌزوبء اٌزٞ ّ٠زٍىٗ ، ٌزٌه ٠دت أْ رىْٛ اٌج١ئخ ٚػ١ٍّخاٌزؼٍُ لبدسح أ٠ضب ػٍٝ اسز١ؼبة ٘زٖ األٛٔاع اٌّخزٍفخ ِٓ اٌزوبء. أحذ األِثٍخ ػٍٝ رٌه ٛ٘ أْ
األطفبي رٞٚ اٌزوبء اٌّٛس١مٟ لبدسْٚ ػٍٝ ٘ضُ اٌزفس١شاد أٚ اٌّٛاد ػٓ ظٙش لٍت ِٓ خاليفُٙ اإل٠مبع ٚاٌصٛد. ٌزٌه ، ِغ ٚخٛد ث١ئخ داػّخ ٔٚظبَ رؼّ١ٍٟ ٙ٠زُ ثٕٛع روبء األطفبي س١ىِْٛف١ذا خذا فٟ رحم١ك أ٘ذاف اٌزؼ.ٍُ

أ٘ذاف ٘زٖ اٌذساسخ ٟ٘: 1( ِؼشفخ و١ف١خ رطج١ك اٌزوبء اٌّٛس١مٟ فٟ رؼٍُ اٌزشث١خ اٌذ١ٕ٠خاإلسال١ِخ فٟ ِذسسخ االثزذائ١خ اٌىٛثش ِبالٔح. 0( ِؼشفخ ِذٜ أثش رطج١ك اٌزوبء اٌّٛس١مٟ فٟرؼٍُ اٌزشث١خ اٌذ١ٕ٠خ اإلسال١ِخ فٟ ِذسسخ االثزذائ١خ اٌىٛثش ِبالٔح. 3( ِؼشفخ ِب ٟ٘ اٌؼٛاًِ
اٌّثجطخ ٚاٌذاػّخ رطج١ك اٌزوبء اٌّٛس١مٟ فٟ رؼٍُ اٌزشث١خ اٌذ١ٕ٠خ اإلسال١ِخ فٟ ِذسسخ االثزذائ١خ اٌىٛثش ِبالٔح.

٠سزخذَ ٘زا اٌجحث األسب١ٌت إٌٛػ١خ راد إٌّٙح اٌٛصفٟ. خّغ اٌج١بٔبد ِٓ خالي اٌّالحظخٚ اٌّمبثالد ٚاٌزٛث١ك. رحً١ٍ اٌج١بٔبد ِٓ خالي خّغ اٌج١بٔبد ٚرمٍٙ١ٍب ٚػشضٙب ٚاسزٕزبخٙب.اٌزحمك ِٓ صحخ اٌج١بٔبد ثبسزخذاَ رث١ٍث اٌج١بٔبد.

أظٙشد إٌزبئح أ:ْ 1( ػ١ٍّخ رطج١ك اٌزوبء اٌّٛس١مٟ فٟ رؼٍُ اٌزشث١خ اٌذ١ٕ٠خ اإلسال١ِخ فِٟ ذسسخ االثزذائ١خ اٌىٛثش ِبالٔح رشًّ ػ١ٍّخ اٌزخط١ظ ٚاٌزٕف١ز ٚاٌزمُ١١ اٌزٟ رذِح فٟ رطج١مٙب اٌطشق اٌزم١ٍذ٠خ ِغ ٔظبَ رؼٍُ اٌزوبء اٌّزؼذد ٚرخٍك ث١ئخ رؼ١ّ١ٍخ إسال١ِخ. 0( ّ٠ىٓ سؤ٠خ رأث١ش
رطج١مٗ ثشىً ػبَ ، سٛاء فٟ اإلٔدبصاد األوبد١ّ٠خ ٚغ١ش األوبد١ّ٠خ. 3( ٕ٘بن اٌؼذ٠ذ ِٓ اٌؼٛاًِاٌّثجطخ ٚاٌذاػّخ ِثً ، ال ٠ضاي اٌمبصشْٚ ٠دذْٚ صؼٛثخ فٟ ثؼض األح١بْ فٟ ٘ضُ ِب ِٛ٘طٍٛة ٠ٚدت فّٗٙ فٟ ػ١ٍّخ اخزجبساد رد١ّغ ٛٔع اٌزوبء. ِٓ ٔبح١خ أخشٜ ، ِغ ً١ِ روبء
األطفبي إٌٝ شحزٖ ٚرحٍٗ١ٍ ِٕز سٓ ِجىشح ، ّ٠ىٓ اٌزحىُ فٟ خ١ّغ ػ١ٍّبد اٌزؼٍُ فٟ اٌفصًٚخبسج اٌفصً اٌذساسٟ ثشىً خ١ذ.