Identifikasi perubahan lapisan saraf retina untuk diagnosis retinopati diabetik

INDONESIA:

Retinopati diabetik (RD) adalah komplikasi mikrovaskular diabetes melitus (DM) yang paling umum dan dilaporkan sebagai penyebab utama kebutaan pada populasi usia kerja di seluruh dunia. Pengembangan metode dan strategi yang bertujuan untuk mengobati atau mencegah perkembangan RD pada tahap awal kemunculannya dapat mencegah kerusakan struktural yang serius, melawan perkembangan penyakit, dan pada akhirnya dapat menyelamatkan penglihatan pasien. Beberapa studi menunjukkan bahwa penurunan ketebalan lapisan saraf retina berhubungan dengan risiko kejadian RD yang lebih tinggi. Didasari oleh kondisi hiperglikemi pada pasien DM yang menyebabkan respon awal berupa dilatasi pembuluh darah dan perubahan aliran darah sehingga memicu apoptosis perisit yang menyebabkan terjadinya penurunan ketebalan lapisan saraf retina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perubahan lapisan saraf retina yang bisa dijadikan deteksi dini diagnosis pada pasien retinopati diabetik. Penelitian ini merupakan uji statistik dengan menggunakan metode korelatif dengan 182 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis perbedaan rata-rata serta analisis spesifitas dan sensitivitas. Pada analisis perbedaan rata-rata yang menggunakan uji Independent t-test dan Mann whitney menunjukkan bahwa terdapat penurunan secara signifikan pada ketebalan lapisan saraf retina pasien dengan diagnosis retinopati diabetik dibandingkan dengan lapisan saraf retina partisipan sehat, dibuktikan dengan hasil analisis p value semua lapisan yang nilainya <0,05. Pada analisis spesifitas dan sensitivitas dapat disimpulkan bahwa RNFL (cut off = 17,47150 µm) adalah lapisan saraf yang paling baik untuk mendiagnosis pasien retinopati diabetik ditunjukkan dengan nilai AUC yang paling tinggi yakni sebesar 0,874.

ENGLISH:

Diabetic retinopathy (DR) is the most common microvascular complication of diabetes mellitus (DM) and is reported to be the leading cause of blindness in the working-age population worldwide. The development of methods and strategies aimed at treating or preventing the development of DR in the early stages of its occurrence can prevent serious structural damage, counter the progression of the disease, and ultimately save the patient's vision. Several studies have shown that decreased retinal nerve layer thickness is associated with a higher risk of DR. Based on the hyperglycemic condition in DM patients which causes an initial response in the form of dilatation of blood vessels and changes in blood flow, thereby triggering pericyte apoptosis which causes a decrease in the thickness of the retinal nerve layer. The aim of this study is to find out whether there are changes in the retinal nerve layer that can be used as an early detection diagnosis in diabetic retinopathy patients. This research was a statistical test using the correlative method with 182 samples that met the inclusion and exclusion criteria. The analysis used in this study was mean difference analysis and specificity and sensitivity analysis. In the analysis of mean differences using the Independent t-test and Mann Whitney test, it showed that there was a significant decrease in the thickness of the retinal nerve layer in patients diagnosed with diabetic retinopathy compared to the retinal nerve layer of healthy participants, as evidenced by the results of the p value analysis of all layers whose values <0.05. In the specificity and sensitivity analysis, it can be concluded that the RNFL (cut off = 17.47150 µm) is the best nerve layer for diagnosing diabetic retinopathy patients, shown by the highest AUC value of 0.874.