Nurrochim, Ardiana Yuril Ilyas (2024) Pendapat Hakim Pengadilan Agama Magetan tentang dispensasi kawin perspektif Dzari’ah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
200201110133.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Dispensasi kawin memiliki makna yaitu pengecualian atau penyimpangan terhadap suatu aturan yang berlaku yang diberikan Pengadilan Agama pada orang yang hendak menikah namun belum mencapai batas usia yang telah ditentukan. Batas usia pernikahan telah tercantum dalam Undang-undang Perkawinan Nomor 16 Tahun 2019. Permohononan ini diajukan dengan dalil anak pemohon telah hamil duluan, akan tetapi usia dari anak pemohon maupun termohon masih 16 tahun, jika pernikahan tidak segera dilangsungkan, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang dilarang dalam syariat islam. Kemudian dikaji dalam perspektif dzariah.
Tujuan dari penellitian ini adalah: 1) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pendapat hakim Pengadilan Agama Magetan tentang dispensasi kawin. 2) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pendapat hakim Pengadilan Agama Magetan tentang dispensasi kawin perspektif dzari’ah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris karena data yang digunakan diperoleh secara langsung melalaui wawancara bersama para hakim Pengadilan Agama Magetan. pendekatan kasus (Case approach) sebab data yang diperoleh oleh peneliti berupa data deskriptif yakni gambaran pengetahuan serta pemahaman terkait Putusan Nomor 94/Pdt.P/2022/PA.Mgt.
Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa hamil diluar nikah bukan menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara dispensasi kawin, namun pemeriksaan yang mendalam terhadap kesiapan dari calon mempelai serta tidak adanya unsur paksaan menjadi bahan pertimbangan hakim untuk mengabulkan atau menolak permohonan. Sedangkan menurut dzari’ah putusan hakim tidak dipermasalahkan karena sesuai dengan salah satu rukunnya, yaitu pernikahan sebagai washilah untuk menghindari mafsadat yang mungkin akan terjadi.
ABSTRACT
Dispensation of ةarriage has the meaning of an exception or deviation from an applicable rule given by the Religion Court to people who want to marry but have not reached the predetermined age limit. The age limit for marriage has been stated in Marriage Law Number 16 of 2019. This petition was filed on the grounds that the petitioner's child had become pregnant first, but the age of the petitioner's child and the respondent was still 16 years old, if the marriage did not take place immediately, it was feared that things would happen that were prohibited in Islamic law. Then it is studied in the perspective of dzari’ah.
The objectives of this research are: 1) To analyze and describe the opinion of the judge of the Magetan Religious Court regarding marriage dispensation. 2) To analyze and describe the opinion of the judge of the Magetan Religious Court regarding the marriage dispensation from the perspective of dzari'ah.
This research is a type of empirical research because the data used was obtained directly through interviews with the judges of the Magetan Religious Court. Case approach because the data obtained by the researcher is in the form of descriptive data, namely an overview of knowledge and understanding related to Decision Number 94/Pdt.P/2022/PA.Mgt.
The results of this study resulted that pregnancy out of wedlock is not a consideration for judges in deciding cases of marriage dispensation, but an in-depth examination of the readiness of the bride and groom and the absence of coercive elements are taken into consideration by judges to abusive or reject applications. Meanwhile, according to dzari'ah, the judge's decision is not in question because it is in accordance with one of its pillars, namely marriage as washilah to avoid mafsadat that might occur.
ملخص البحث
ويعني الإعفاء من الزواج استثناء أو انحرافا عن قاعدة منطبقة تمنحها المحكمة الدينية للأشخاص الذين يرغبون في الزواج ولكنهم لم يبلغوا الحد الأدنى للسن المحدد مسبقا. تم تحديد الحد الأدنى لسن الزواج في قانون الزواج رقم 16 لعام 2019. تم تقديم هذا الالتماس على أساس أن طفل مقدم الالتماس قد أصبح حاملا أولا ، لكن عمر طفل مقدم الالتماس والمدعى عليه لا يزال يبلغ من العمر 16 عاما ، إذا لم يتم الزواج على الفور ، كان يخشى حدوث أشياء محظورة في الشريعة الإسلامية. ثم يتم دراسته من منظور سدو الدزارية.
الغرض من هذا البحث هو: تحليل ووصف رأي قاضي محكمة ماجيتان الدينية فيما يتعلق بإعفاء الزواج ، تحليل ووصف رأي قاضي محكمة ماجيتان الدينية فيما يتعلق بتدبير الزواج من منظور الذريعة.
هذا البحث هو نوع من البحوث القانونية التجريبية لأن البيانات المستخدمة تم الحصول عليها مباشرة من خلال مقابلات مع قضاة محكمة ماغيتان الدينية. نهج الحالة لأن البيانات التي حصل عليها الباحثون هي في شكل بيانات وصفية ، أي صورة للمعرفة والفهم المتعلقة بالقرار رقم 94 / Pdt.P / 2022 / PA.Mgt.
وأسفرت نتائج هذه الدراسة عن أن الحمل خارج إطار الزواج ليس من الاعتبارات التي يأخذها القضاة في البت في قضايا الإعفاء من الزواج، ولكن يتم أخذ فحص متعمق لاستعداد العروس والعريس وعدم وجود عناصر قسرية في الاعتبار من قبل القضاة لإساءة المعاملة أو رفضها. وفي الوقت نفسه ، وفقا لسد الظريعة ، فإن قرار القاضي ليس موضع تساؤل لأنه يتفق مع أحد أركانه ، وهو الزواج كوديعة لتجنب المفسدات التي قد تحدث.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Umam, Khairul |
Keywords: | Pendapat Hakim; Dispensasi Kawin; Dzari’ah; Judge’s Opinion; Dispensation of Marriage; Dzari’ah; رأي قاضي، ترخيص الزواج، الذريعة |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012821 Nikah Dini |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ardiana Yuril Ilyas Nurrochim |
Date Deposited: | 11 Jul 2024 11:18 |
Last Modified: | 11 Jul 2024 11:18 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/66724 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |