Upaya perempuan single parent dalam mewujudkan ketahanan keluarga: Studi di Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

ABSTRAK

Peran kepala keluarga pada umumnya dipegang oleh laki-laki. Namun fenomena yang terjadi di lapangan peran tersebut dijalankan oleh perempuan yang menjadi single parent. Fungsi keluarga yang dijalankan oleh seorang suami menyangkut pengadaan nafkah, pengamanan dan perlindungan keluarga, pendidikan anak-anak, dan sebagainya terpaksa digantikan oleh seorang perempuan/istri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan problematika dan upaya perempuan yang berstatus single parent dalam mewujudkan ketahanan keluarganya di Kelurahan Langkai. Bagaimana upaya yang telah dilakukan perempuan single parent dalam mengadapi dan mengelola masalah dalam situasi sulit agar fungsi keluarga tetap terjaga dan berjalan dengan harmonis untuk mencapai kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

Penelitian ini termasuk pada penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Lokasi penelitian terletak di Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Sumber data pada penelitian terdiri dari sumber data primer yaitu wawancara pada beberapa narasumber untuk menggali informasi serta data, sumber data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, perundang-undangan dan literatur lain terkait penelitian ini. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini pertama, problem atau kendala yang dihadapi oleh perempuan single parent di Kelurahan Langkai adalah kesulitan ekonomi, komunikasi yang kurang baik, tidak dapat berinteraksi dengan baik di lingkungan sekitar dan solusinya yang dimiliki adalah selalu berusaha serta bekerja keras agar perekonomian keluarga menjadi lebih stabil dengan melakukan pekerjaan sampingan, berusaha untuk menjalin komunikasi dengan baik pada anak secara intensif, dan memulai secara perlahan untuk berbaur pada lingkungan sekitar. Selain itu strategi yang telah dilakukan dalam upaya mewujudkan ketahanan keluarga sudah memenuhi dimensi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Anak seperti berusaha menjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga, memprioritaskan pendidikan bagi anak-anaknya, tidak lupa untuk berpartisipasi di lingkungan masyarakat sekitar, memiliki kebutuhan pangan dan gizi yang cukup.

ABSTRACT

The role of head of the family is generally held by men. However, the phenomenon that occurs in the field is that the role is carried out by women who become single parents. The family functions carried out by a husband regarding the provision of income, security and protection of the family, education of children, and so on are forced to be replaced by a woman/wife. The purpose of this study is to describe the problems and efforts of women who are single parents in realizing their family resilience in Langkai Village. How efforts have been made by single parent women in dealing with and managing problems in difficult situations so that family functions are maintained and run harmoniously to achieve physical well-being and inner happiness.

This research is included in empirical research with a descriptive qualitative approach. The research location is located in Langkai Village, Pahandut District, Palangka Raya City. The data sources in the research consist of primary data sources, namely interviews with several sources to extract information and data, secondary data sources obtained from books, journals, legislation and other literature related to this research. Data was obtained through interviews and documentation.

The results of this study are first, the problems or obstacles faced by single parent women in Langkai Village are economic difficulties, poor communication, unable to interact well in the surrounding environment and the solutions they have are always trying and working hard so that the family economy becomes more stable by doing side jobs, trying to establish good communication with children intensively, and starting slowly to mingle in the surrounding environment. In addition, the efforts that have been made in realizing family resilience have fulfilled the dimensions of the Minister of PPPA Regulation No.7 of 2022 Regarding Improving Family Quality in the Development of Women and Children's Empowerment such as trying to establish good communication between family members, prioritizing education for their children, not forgetting to participate in the surrounding community, having sufficient food and nutrition needs.

المخلص البحث

ويتولى الرجل عموما دور رب الأسرة. غير أن الظاهرة التي تحدث في هذا المجال هي أن هذا الدور تضطلع به المرأة التي تصبح أماً عزباء. والوظائف الأسرية التي يضطلع بها الزوج فيما يتعلق بتوفير الدخل، وأمن الأسرة وحمايتها، وتعليم الأطفال، وما إلى ذلك، تضطر المرأة/الزوجة إلى أن تحل محلها المرأة/الزوجة. والغرض من هذه الدراسة هو وصف المشاكل والجهود التي تبذلها النساء اللاتي يصبحن آباء عازبات في تحقيق مرونة الأسرة في قرية لانكاي. وكيف بذلت النساء الوحيدات الوالدات الوحيدات جهودا في التعامل مع المشاكل وإدارتها في المواقف الصعبة بحيث يتم الحفاظ على وظائف الأسرة وإدارتها بانسجام لتحقيق الرفاه البدني والسعادة الداخلية.

يندرج هذا البحث ضمن البحوث التجريبية ذات المنهج الوصفي النوعي. يقع موقع البحث في قرية لانغكاي في منطقة باهاندوت في مدينة بالانجكا رايا. تتكون مصادر البيانات في البحث من مصادر البيانات الأولية، وهي المقابلات مع عدة مصادر لاستخراج المعلومات والبيانات، ومصادر البيانات الثانوية التي تم الحصول عليها من الكتب والمجلات والتشريعات وغيرها من الأدبيات المتعلقة بهذا البحث. تم جمع البيانات من خلال المقابلات والتوثيق.

نتائج هذه الدراسة أولاً، المشاكل أو العقبات التي تواجهها المرأة الوحيدة الوالد في قرية لانكاي هي الصعوبات الاقتصادية، وضعف التواصل، وعدم القدرة على التفاعل الجيد في البيئة المحيطة والحلول التي لديهن هي المحاولة الدائمة والعمل الجاد حتى يصبح اقتصاد الأسرة أكثر استقراراً من خلال القيام بأعمال جانبية، ومحاولة إقامة تواصل جيد مع الأبناء بشكل مكثف، والبدء رويداً رويداً في الاختلاط في البيئة المحيطة.