Analisis kemandirian, value for money dan derajat desentralisasi fiskal dalam rangka pengukuran kinerja keuangan kabupaten dan kota di Jawa Timur

INDONESIA:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran kinerja keuangan dari 25 Kabupaten dan 8 Kota di Jawa Timur periode 2012-2014 dengan menggunakan tiga rasio yakni rasio kemandirian, value for money dan derajat desentralisasi fiskal. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur. Kinerja keuangan dihitung dari data APBD dan LRA dari kabupaten dan kota di Jawa Timur. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pertama, kinerja keuangan kabupaten dan kota di Jawa Timur Tahun 2012-2014 dilihat dari rasio Kemandirian fiskal masuk pada pola intruktif pada rentang dibawah 25% yang berarti masih sangat bergantung pada pemerintah pusat. Kedua, kinerja keuangan kabupaten dan kota di Jawa Timur Tahun 2012-2014 dilihat dari rasio vfm mempunyai peningkatan tingkat ekonomis dari 102%-72%. Tingkat efisiensi dari 105%-76% serta tingkat efektifitas yang selalu pada rentang diatas 100% yang dapat diartikan bahwa pemerintah dapat memperbaiki kinerja keuangan. Ketiga, kinerja keuangan kabupaten dan kota di Jawa Timur Tahun 2012-2014 dilihat dari rasio derajat desentralisasi fiskal masih sangat rendah dengan rata-rata DDF dibawah 20% dengan ketergantungan dana dari pemerintah sebesar 83.89%. Secara keseluruhan kinerja menggunakan tiga rasio diatas adalah baik karena pada masing-masing rasio selalu terjadi peningkatan kinerja berturut-turut dari tahun 2012-2014. Peningkatkan kinerja keuangan dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan sumber-sumber PAD potensial seperti pengelolaan BUMD pada kawasan strategis pada masing-masing kabupaten dan kota di Jawa Timur.

ENGLISH:

This research purpose is to find the result of a measurement of financial performance from 25 districts and 8 cities in East Java in the period of 2012-2014 by using three ratios, those are independence ratio, value for money and the degree of fiscal decentralization. This research uses descriptive quantitative approach. The population of this research is all of the districts and cities in East Java. The calculation of financial performance is from the data belongs to APBD and LRA from the districts and the cities in East Java. This research finds three findings, those are : (1) based on the view of fiscal independence ratio, the financial performance of the districts and the cities in East Java in the period of 2012-2014 is categorized as instructive pattern in the range of 25% which means that it still relies on the central goverment, (2) based on the view of value for money, the financial performance of the districts and the cities in East Java in the period of 2012-2014 has increased at the level of economic from 102% - 72%. The efficiency level from 105%-76% with the effectivity level which is always over the range of 100% which can be defined that the government can improve the financial performance, (3) based on the view of the ratio of the degree of the fiscal decentralization, the financial performance of the districs and the cities in East Java in the period of 2012-2014 is extremely low which is under the range of 20% which still relies on the fund from government for about 83.89%. Therefore, the result of the analysist of the financial performance by using the three ratios above is good. It is because at the each of ratio has increased continuesly from the period of 2012 until 2014. The increase of the financial performance can be done by maximize the potential sources of PAD such as the management of BUMD on the strategic areas from each districts and cities in East Java.