Keragaman genetik aksesi rami (Boehmeria nivea L) beberapa daerah di Indonesia berdasarkan penanda molekuler ISSR (Inter Simple Sequence Repeat)

INDONESIA:
Seiring dengan pertumbuhan industri tekstil di Indonesia, kebutuhan akan bahan baku serat kapas terus meningkat. Upaya untuk mengatasi ketergantungan industri tekstil pada serat kapas dengan menggunakan serat alami lainnya, salah satunya adalah rami. Untuk meningkatkan produktivitas rami, diperlukan peningkatan varietas. Informasi seperti keragaman genetik sangat diperlukan untuk memaksimalkan proses pemilihan tetua dan memperluas keragaman varietas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik pada rami menggunakan marka ISSR. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni menggambarkan, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil isolasi DNA hingga hasil analisis keragaman genetik tanaman yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BPSI-TAS). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yakni isolasi DNA, uji kualitas dan kuantitas DNA, amplifikasi DNA menggunakan lima primer ISSR (UBC 807, UBC 810, UBC 811, UBC 823, dan UBC 825) dan visualisasi hasil amplifikasi. Data pengamatan diolah hingga terbentuk dendogram dengan program NTSys 2.02i menggunakan metode UPGMA (Unweight Pair Grup Method Using Aritmatic Method) untuk pengelompokkan tiap aksesi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keragaman genetik rami di beberapa daerah di iIndonesia tergolong tinggi karenanilai presentase polimorfiknya mencapai 100%, sedangkan berdasarkan kelompok genomnya rami yang berasal dari magelag dan pujon 1x DA hijau memiliki nilai koefisien yang paling jauh, sehingga dapat dijadikan sebagai tetua. Analisis clustering membagi 2 klaster. Hasil analisis kekuatan primer menunjukkan bahwa primer UBC 825 merupakan primer yang terbaik dalam amplifikasi sampel ditinjau dari nilai PIC, EMR, MI, dan RP.