Pemberdayaan pendidikan perempuan: Studi kasus organisasi Muslimat NU Anak Cabang Singojuruh Banyuwangi

ABSTRAK

Berbagai upaya untuk menuju kehidupan yang berkeadilan gender, mengangkat harkat dan martabat perempuan telah banyak dilakukan, baik melalui diskusi, kajian-kajian, seminar ataupun studi tentang perempuan dengan tujuan menemukan kebenaran dan keadilan bagi perempuan.. Sasaran untuk gerakan itu dapat dilihat dari berbagai sudut pandang mulai dari perspektif agama, psikologis, fungsionalis struktural, politik, dan pendidikan.

Muslimat NU yang merupakan sebuah organisasi perempuan, memiliki kepedulian pada perempuan khususnya pada aspek pemberdayaan pendidikan serta memiliki konsep dan teknis operasional pemberdayaan pendidikan perempuan dikomunitasnya.

Pemberdayaan pendidikan perempuan di organisasi yang berbasis perempuan, antara yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan karena masing-masing organisasi mempunyai visi dan misi berlainan. Wacana perempuan di organisasi tidak dapat dipisahkan dengan visi dan misi organisasi, keadaan anggota, serta kegitan atupun program kerja yang dilaksanakan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan konsep gender yang digunakan organisasi Muslimat anak cabang Singojuruh Banyuwangi, (b) mendeskripsikan upaya pemberdayaan pendidikan perempuan di organisasi muslimat NU anak cabang Singojuruh Banyuwangi serta (ع) faktor pendukung dan penghambatnya. Pembahasan skripsi ini akan diuraikan dengan metode induktif, deduktifdan komparatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Di lihat dari jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kasus, karena penelitian ini dilakukan secra intensif, terinci dan mendasar tentang suatu organisasi perempuan, dimana peneliti mengambil kasus pemberdayaan pendidikan perempuan di organisasi Muslimat NU anak cabang Singojuruh Banyuwangi. Subyek penelitiannya adalah ketua Muslimat NU anak cabang Singojuruh, pengurus Muslimat NU anak cabang Singojuruh (dua orang), anggota Muslimat NU anak cabang Singojuruh (empat orang). Pengambilan sampelnya dilakukan secara purposive sampling. Data yang terkumpul diperoleh dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :(1) metode wawancara (2) metode observasi, (3) metode dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisa secara kualitatif dengan teknik pengelompokan data untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Usaha ini dilakukan dengan meringkas deskripsi data menjadi deskripsi terfokus. Oleh karena itu dalam teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan descriptive analysis. Validitas datanya menggunakan trianggulasi, bahan reverensi, serta memberchek.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa : (1) konsep gender yang digunakan oleh organisasi Muslimat NU anak cabang Singojuruh Banyuwangi menuntut adanya keetaraan dan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam baik dalam sektor formal maupun non formal dengan tidak meninggalkan sifat kodrati perempuan; (2) Pemberdayaan pendidikan perempuan di organisasi Muslimat لالا anak cabang Singojuruh Banyuwangi concern pada kegiatan-kegiatan perempuan baik yang bersifat ritualitas maupun intelektualitas. Antara lain dengan menggunakan konsep gender mengenai penyetaraan hak antara laki-laki dan perempuan, mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya konstruktif serta memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengatur lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Yang semua itu tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambatnya; (3) Faktor pendukungnya antara lain pribadi ketua Muslimat NU anak cabang Singojuruh yang mempunyai wawasan luas dan berprespektif gender dalam menetapkan kebijakan serta didukung oleh kesadaran anggotanya yang juga memiliki sensitif gender. Sedangkan faktor penghambatnya adalah masih kuainya tatanan masyarakat Jawa yang sudah mapan, kesadaran anggota yang bukan disadari atas kesadaran sendiri, minimnya dana yang mereka miliki, serta kapasitas gedung yang kurang memadai sehingga tempatnyapun berpindah-pindah.

Saran peneliti antara lain: (1) perlunya sosialisasi konsep gender dan manifestasinya secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari, (2) dalam upaya pemberdayaan pendidikan perempuan, hendaknya pengurus Muslimat NU dapat bekerjasama dengan organisasi lainnya, (3) perlunya perluasan fasilitas infra struktur dan supra struktur yang memadai.