Problematika santri dari perguruan tinggi umum: Studi kasus di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang

ABSTRAK

Input Pondok Pesantren Al-Hikam secara spesifik hanya menerima santri dari Perguruan Tinggi Umum, bahkan lebih diutamakan para mahasiswa yang sama sekali belum pernah di pondok pesantren sebelumnya. Dengan memperhatikan kualifikasi input yang demikian diduga ada kesenjangan dalam menjalankan kehidupan di pesantren. Hal ini mengingat bahwa kehidupan kampus dan pesantren sangat berbeda di pandang dari segi manapun, sehingga para santri akan menemui problematika dalam menjalankan kehidupan pesantren. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika santri dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam, dalam mengikuti kegiatan sosial keagamaan, kehidupan santri di Asrama pesantren Al-Hikam dan dalam mentaati peraturan pesantren.

Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif fenomenologik naturalistik. Untuk mengumpulkan data dipergunakan teknik pengamatan terlibat, wawancara mendalam {indepth interview) dan artifak.

Dengan menggunakan beberapa teknik tersebut temuan hasil penelitiannya adalah yang menjadi problem utama santri dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam, adalah kesulitan memahami dan menguasai mata kuliah bahasa Arab sebagai ilmu alat. Problematika tersebut pada akhirnya menjadi faktor penyebab munculnya problem pada mata kuliah lain seperti mata kuliah Al Quran Tafsir, ilmu Hadis, Faroidh dan lain-lain sebab diantara beberapa mata kuliah tersebut berasal dari sumber teks aslinya yang berbahasa Arab. Sedangkan untuk memahami beberapa litratur perlu penguasaan bahasa Arab. Sementara bekal ilmu pengetahuan bahasa Arab para santri sebagaian besar tipis bahkan masih minim. Yang menjadi problema utama para santri dalam melaksanakan kegiatan keagamaan dalam hal pelaksanaan shalat lima waktu berjama ah adalah adanya benturan jadwal kegiatan keagamaan pesantren dan kampus. Sedangkan yang menjadi problem utama santri dalam pelaksanaan sosial keagamaan yang berkaitan dengan kegiatan sosial keagamaan dalam bidang pendidikan TPQ adalah kurang mampu menerjemahkan pelajaran keagamaan kedalam bahasa yang mudah dipahami anak-anak.Yang menjadi problem utama dalam kehidupan santri di asrama adalah kesulitan penyesuaian diri dengan santri yang berbeda prinsip dan karakter, dan keinginan yang berbeda-beda terkadang ada beberapa santri yang sifatnya pendiaam tidak komunikatif, santri yang kurang memperhatikan kebersihan sehingga merusak suasana kamar, santri yang suka mengganggu dengan teriakan-teriakan. Yang menjadi problem utama santri dalam mentaati peraturan pesantren adalah peraturan harian dan sanksi yang dibuat oleh para pengurus OSPAM, problemnya bahwa yang melanggar peraturan-peraturan itu juga para santri rekannya sendiri.

Jadi yang menjadi faktor penyebab timbulnya problematika para santri dari perguruan tinggi umum dalam mengikuti pendidikan di pondok pesantren antara lain kurang relevannya latarbelakang pendidikan para santri, minimnya penguasaan dasar keilmuan keagamaan, penguasaan ilmu alat (bahasa Arab), kurangnya pembiasaan melaksanakan ibadah, kurangnya penanaman nilai-nilai kebersamaan dan para santri kurang dapat memadukan nilai-nilai kehidupan di pesantren dan dunia luar. Dengan demikian pesantren perlu mengadakan pendekatan kepada santri secara fisik maupun psikis guna mendukung semua program pondok pesantren.