Tasawuf dan implementasinya dalam pendidikan Akhlak sebagai usaha meminimalkan dampak negatif modernisasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kasri Malang

ABSTRAK

Keseimbangan orientasi merupakan kebutuhan yang sangat urgen dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kebutuhan yang bersifat spiritual transendental dan material adalah mutlak adanya, karena dengan tiadanya kebutuhan yang satu berarti manusia telah kehilangan kebutuhan dasar yang pokok dan berarti telah kehilangan keseimbangan dalam hidupnya. Di era modem yang berkembang dengan pesat ini pada realitasnya terlalu banyak membawa konsekwensi, baik positif maupun negatif. Adapun yang paling menonjol dari modernisasi yang sekarang adalah teknikalisme.

Modernisasi telah merebak ke seluruh segmen kehidupan manusia tanpa terkecuali. Hal ini berarti peningkatan kreatifitas manusia dalam pemanfaatan kesempatan dan mencari peluang dalamh rangka menyongsong kehidupan yang lebih maju, lebih rasional, lebih efektif dan efisien serta berdaya saing. Peningkatan kreatifitas itu tidak lebih hanya untuk memenuhi kebutuhan material bendawi yang notabene merupakan tuntutan jasmani belaka. Konsentrasi terhadap tuntutan material secara maksimal, secara tidak langsung, sedikit banyak akan mempengaruhi pada kebutuhan spiritial manusia. Kekosongan spiritual transendental merupakan awal dari mala petaka yang mengkhawatirkan.

Dampak negatif modernisasi yang mula-mula nampak adalah perubahan gaya hidup yang semakin mewah, prilaku konsumtif dan matrialistis. Getaran-getaran modernisasi semakin kuat di kota-kota besar pada umumnya dan di pelosok pedesaan sangat dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan pendidikan, banyaknya pusay-pusat keramaian dan perbelanjaa. Mereka yang kaya cendenmg menampilkan diri secara berlebihan sedangkan yang tidak mampu harus memaksakan diri mengikuti arus modernisasi dengan segala konsekwensmya.

Respek terhadap dampak negatif modernisasi tersebut, maka pondok pesantren Miftahul Huda Malang sebagai pesantren yang mengembangkan ajaran tasawuf merasa berkewajiban untuk membekali santri pada khususnya dan masyrakat sekitarnya pada umumnyadengan nilai-nilai ketasawufan sebagai upaya menetralisir dan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya, yang menurut hemat penuiis adalah suatu yang sangat urgen.

Hai terakhir itulah yang akan dibahas di sini dan merupakan ciri khas pesantren tersebut, dimana esensi tasawuf adalah upaya meneladani sikap dan prilaku Nabi Muhammad saw disamping mengamalkan ajaran Al-Quran dengan bimbingan guru secara langsung dalam realitas sehari-hari untuk memperoleh hidayah dan limpahan karomah Ilahi untuk kebahagiaan yang hakiki.

Dari sini penulis melihat sisi positif ajaran tasawuf bagi hamba yang mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sebab tasawuf banyak memuat pesan-pesan Akhlak Islami yang sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak negatif modernisasi yang dihadapi saat ini dengan penuh kesadaran. Seperti, sikap optimis tanpa putus asa, sportif, mandiri, hidup sederhana, tidak materialis dan hedonistis. Dengan demikian pendidikan Akhlak Islami yang merupakan tujuan dari pengimplementasian tasawuf dapat efektif dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi psikologis hamba Allayh sesuai dengan nilai-nilai yang dibawanya.

Terlepas dari itu, untuk memenuhi tuntutan kesempurnaan data penelitian ini, penulis menggunakan beberapa methode pengumpulan data , yaitu; observasi, interview dan dokumenter. Sedangkan analisis data yang dipakai adalah analisis deskriptif kualitatif.