Pembinaan mental dan perilaku keagamaan remaja melalui pendidikan agama Islam di SMU Wahid Hasyim Dinoyo Malang

ABSTRAK

Agama, remaja dan lingkungan adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan karena saling mendukung, melengkapi dan menguntungkan. Remaja adalah sekelompok manusia yang selalu berkembang. Dan perkembangan itu akan bisa tidak terkendali tanpa adanya agama, karena itulah agama sangat penting dalam lingkungan remaja. Dan lingkungan akan sangat berpengaruh di dalam teraplikasikannnya agama.

Ada suatu fenomena di SMU Wahid Hasyim tentang letak geografisnya. Dimana lembaga tersebut terletak di dekat pusat perdagangan (pasar). Lingkungan sangat penting pengaruhnya dalam pembinaan mental dan perilaku yang nantinya dilaksanakan, karena menurut penulis lingkungan sekitar lembaga sedikit demi sedikit akan mempengaruhi remaja siswa SMU Wahid Hasyim. Tetapi ternyata pihak sekolah sudah mengantisipasi hal tersebut dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan dan memperketat peraturan.

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tujuan pembinaan mental, pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam pembinaan mental remaja yang tertuang dalam prilaku yang Islami dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan Islam dalam pembinaan mental dan prilaku remajaserta bagaimanakan solusinya.

Dalam penelitian, penulis menggunakan metode induksi, deduksi, dan komparasi. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Dalam tehnik analisa data angket memakai rumus.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembinaan mental di SMU Wahid Hasyim telah dilaksanakan dengan baik terbukti tujuannya telah terlaksana secara semestinya, yaitu membentuk remaja yang bermental dan berperilaku baik. Kemudian untuk pelaksanaan pendidikan Agama Islam dalam rangka pembinaan mental dan perilaku siswa telah dilaksanakan dengan baik terbukti sebagian besar dari mereka berperilaku baik. Untuk faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan mental dan perilaku siswa SMU Wahid Hasyim dapat dihadapi dengan baik oleh pihak lembaga sekolah, terbukti ketatnya peraturan yang berlangsung di lembaga dan solusi untuk faktor penghambatpun dapat dipecahkan dengan bekerja sama antara pihak sekolah, siswa dan orang tua.