Upaya peningkatan kualitas guru dalam proses belajar mengajar di SLTP Islam Ma’arif 02 Malang

ABSTRAK

Untuk mencapai mutu pendidikan salah satu cara yang dapat ditempuh ialah melalui peningkatan kualitas guru. Dalam rangka meningkatkan kualitas guru tersebut banyak sekali usaha yang dapat dilakukannya, antara lain melalui peningkatan kesadaran untuk menunaikan tugas dengan penuh keikhlasan, peningkatan wawasan dan ketrampilan keguruan, misalnya dengan mengikuti kursus, penataran, dan lain sebagainya. Tetapi kenyataannya menunjukkan bahwa tidak semua guru memainkan peranannya secara kompetensi dalam PBM. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya: latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan sumberdaya manusianya.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru, baik oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas guru dan untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kualitasnya dalam proses belajar mengajar. Serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas guru dalam proses belajar mengajar.

Adapun tujuan penelitian dibagi menjadi dua yaitu teoritis dan praktis. Metode pembahasan yang penulis gunakan yaitu metode deduksi, metode induksi dan metode komparasi. Sedangkan metode penelitian merupakan penelitian populasi yangjumlah populasinya 41 guru. Obyek penelitian yang penulis lakukan di SLTP Islam Ma’arif 02 Malang. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan digunakan metode interview, observasi, angket dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dianalisis deskriptif kuantitatif yang ditunjukkan dengan rumus

p=—xlOO٥/٥
N

Adapun pembahasan dan penelitian kualitas guru dalam proses belajar mengajar mengenai peningkatan kualitas guru yang dilakukan kepala sekolah antara lain: mengadakan kunjungan kelas, mengadakan percakapan pnbadi, mengadakan rapat, melibatkan guru dalam setiap kegiatan MGBS. Sedangkan upaya guru dalam meningkatkan kualitasnya antara lain: mengikuti penataran, mengikuti MGBS, mengikuti kursus, melanjutkan studi, meningkatkan profesionalisme melalui belajar sendiri, menambah pengetahuan melalui media massa, mengadakan kunjungan kelas dan penguasaan kompetensi profesional guru. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas guru dalam proses belajar mengajar antara lain faktor intern yaitu adanya kesadaran pribadi guru yang tulus untuk menunaikan tugasnya, terpenuhinya kesejahteraan guru, keadaan kesehatan guru yang baik, pengalaman guru mengajar dan latar belakang pendidikan guru yang memenuhi syarat. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya fasilitas pendidikan yang cukup, pengawasan Kepala Sekolah yang fleksibel dan kedisiplinan kerja di sekolah.

Adapun hasil penelitian yang penulis peroleh adalah upaya yang dilakukan kepala sekolah dapat dikatakan baik terbukti 100% responden menjawab senng dilakukan kunjungan kelas, percakapan pnbadi dan rapat sekolah. Sedangkan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitasnya dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan cukup baik terbukti dengan upaya yang dilakukan oleh guru dan dibantu oleh kepala sekolah yang terdiri dari mengikuti penataran, mengikuti MGBS, mengikuti kursus dan melanjutkan kuliah tidak 100% responden menjawab sering tetapi ada yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Sedangkan upaya yang dilakukan guru sendiri tanpa bantuan kepala sekolah yang terdiri dari belajar sendiri, membaca media massa, mengadakan kunjungan kelas dan menyesuaikan kompetisi guru juga tidak 100% responden menjawab sering tetapi ada yang menjawab kadang- kadang dan tidak pemah. Dan faktor-faktor yang mendorong upaya peningkatan kulaitas guru dalam proses belajar mengajar terdiri dari faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang terdin dan orientasi guru terhadap profesinya, keadaan ekonomi guru, kesehatan guru, pengalaman mengajar guru dan latar belakang pendidikan guru dapat dikatakan cukup terbukti tidak 100% responden menjawab cukup tetapi responden ada yang menjawab kadang-kadang dan kurang. Sedangkan faktor eksternal yang meliputi fasilitas pendidikan, kedisiplinan mengajar dan pengawasan kepala sekolah dapat dikatakan cukup baik terbukti tidak 100% responden menjawab sering tetapi ada yang menjawab kurang.

Sebagai saran yang mungkin dapat dipertimbangkan dan analisis penulis yaitu bahwa kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar sebaiknya ditingkatkan terus, terutama peningkatan kualitas guru melalui pengadaan sarana pendidikan. Bagi guru sebaiknya menggunakan sarana yang ada. Yang jelas guru sebaiknya terus meningkatkan kualitasnya dalam proses belajar mengajar.