Motasi masyarakat Kecamatan Pujon dalam menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah

ABSTRAK

Ibadah haji ialah berkunjung ke baitullah (ka bah) untuk melakukan thowaf, sai, wukuf di arafah dan amalan-amalan lainnya di dalam masa tertentu. Umroh ialah berkunjung ke baitullah melakukan thowaf sa i dan tahalul dengan cara tentu dan waktu yang tidak tertentu.

Berkaitan hal tersebut1 tidak bisa terleksana manakala salah satunya tidak terpenuhi antara lain jasmani, rohani, ekonomi, dan keamanan ini semua harus istitho ah (mampu).

Melaksanakan ibadah juga tidak lepas dari rangsangan-rangsangan atau motivasi dalam dirinya juga motivasi dari orang lain (dari luar) Gambaran secara Abstrak dalam skripsi ini dengan judul "MOflVASI MASYARAKAT KECAMATAN PUJON DALAM MENUNAIKAN IBADAH Al KE BAITULLAH” . Penulis mencoba mempelajari tentang bagaimana motivasi-motivasi itu diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan , fungsi motivasi, jenis motivasi dilanjutkan pada penelitian sehingga ada korelasinya antara teori dan praktek yang nantinya ditarik pada sebuah kesimpulan apakah masyarakat kecamatan pujon sangat besar keinginan untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah atau tidak !

Motivasi sangat diperlukan mengingat daya keimanan manusia kadangkala bertambah namun pada hari yang lain berkurang, orang miskin mempunyai motivasi kuat untuk berangkatibadah haji sementara yang kaya tidak punya motivasi untuk berangkat. Disinilah sangat diperlukan sebuah motivasi, motivasi diperlukan dalam segala hal.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran penelitian yang selanjutnya disebut informan atau responden melalui insrumen pengumpulan data seperti angket, wawancara, obervasi dan sebagainya. Selajutnya dianalisa sehingga diperoleh sebuah kesimpulan dengan metode penelitian kualitatif.

Dari hasil penelitian ada faktor yang sangat penting dan berperan untuk memotivasi masyarakat antara lain termotivasi oleh para kyai, motivasi sosiologis dan ekonomis sehingga ibadah haji selagi ibadah yang bersifat prosesing bisa terleksana oleh yang mengerjakan.

Aspek relegius, sosiologis, kultural dan ekonomi juga sangat menentukan sebagai sarana memotivasi masyarakat sebagai sebuah cambuk untuk mendorong pelaksanaan ibadah haji.

Jumlah para hujjaj mulai tahun 1993-2001 mengalami pasang surut karena sangat bergantung pada hasil pertanian, jika hasil pertanian membaik maka banyak yang beribadah haji tapi jika hasil pertanian kurang baik maka sedikit yang menunaikan ibadah haji.

Dalam menunaikan ibadah haji hendaknya mengevaluasi dirinya Apakah sudah termasuk kategori yang mampu munurut ajaran syariat islam sehingga naik haji itu bukan karena memaksakan dirinya. Dan yang perlu diperhatikan sebelum menunaikan ibadah haji apakah sudah ada persiapan materi untuk masa depan anak-anaknya untuk membiayai pendidikannya atau yang lainnya, sebab anak itu adalah amanah dan mentia-nyiakannya adalah dosa.