Ardian, Dafa Achmad (2024) Implementasi SK DIRJEN BADILAG Nomor: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pelayanan Penyandang Disabilitas ditinjau dengan Teori Efektifitas Hukum Soerjono Soekanto: Studi di Pengadilan Agama Banyuwangi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
200201110079.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Dalam pengimplementasian SK Dirjen Badilag tentang pelayanan disabilitas di lingkungan Peradilan Agama tidak keseluruhannya berjalan mulus sesuai dengan peraturan tersebut. Seperti tidak tersedianya beberapa fasilitas yang seharusnya tersedia untuk memberikan rasa aman bagi penyandang disabilitas.
Penelitian yang dilakukan di Pengadilan Agama Banyuwangi terhadap implementasi SK Dirjen Badilag Nomor: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 diketahui adanya ketidak sesuaian antara peraturan dan kenyataan. Di Pengadilan Agama Banyuwangi belum melakukan kerjasama dengan psikolog dan psikiater yang seharusnya tersedia, serta ruang tahanan khusus yang sesuai dengan aksesibilitas. Dengan adanya isu hukum tersebut peneliti ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai implementasi peraturan tersebut untuk melihat temuan yang baru.
Jenis penelitian yang digunakan termasuk penelitian socio-legal reaserch atau dikenal juga dengan penelitian hukum empiris. Peneliti ingin melihat sejauh mana hukum yang ada terjadi di masyarakat. menggunakan pendekatan undang-undang yaitu berupa SK Dirjen Badilag serta pendekatan empiris yaitu berdasarkan fakta yang terjadi di masyarakat. Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan wawancara semi-terstruktur, yaitu urutan pertanyaan sebelumnya sudah di susun, namun ketika wawancara berlangsung akan terjadi perluasan pertanyaan dari pertanyaan yang telah di tentukan.
Temuan dalam penelitian ini bahwa Pengadilan Agama Banyuwangi sejauh ini telah memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas sesuai dengan pedoman pelayanan penyandang disabilitas dalam SK DIRJEN BADILAG Nomor: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 yang telah di upayakan dengan semaksimal mungkin. Fasilitas bagi penyandang disabilitas telah tersedia di Pengadilan Agama Banyuwangi sesuai dengan anggaran yang ada. Namun masih ada kendala dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi penyandang disabilitas dikarenakan banyak yang belum menggunakan e-cort secara teknis telah tersedia. Saran untuk kedepannya agar dilakukan penyuluhan atas penggunaan e-cort ini bagi masyarakat.
ABSTRACT
Legal rights are for everyone, and access to the courts should be available to everyone, including people with disabilities as litigants, victims, or witnesses in court. Many of them face discriminatory treatment. To achieve justice and the rights of people with disabilities, policies such as guidelines for disability services implementation are necessary.
Research conducted at the Banyuwangi Religious Court on the implementation of the Decree of the Director General of Badilag Number: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 found that there was a discrepancy between regulations and reality. The Banyuwangi Religious Court has not cooperated with psychologists and psychiatrists who should be available, as well as special detention rooms that are in accordance with accessibility. With these legal issues, researchers want to know more about the implementation of the regulation to see new findings.
The type of research used is known as socio-legal research or empirical legal research. The researcher aims to examine the extent to which existing laws manifest in society. This involves a legal approach through the Director General of Religious Courts' Decree and an empirical approach based on factual occurrences in society. The data collection methods include interviews and documentation. The interviews in this research are semi-structured, meaning that while there is a pre-arranged sequence of questions, there is room for expanding upon the predetermined questions during the interview process.
The findings in this study are that the Banyuwangi Religious Court has so far provided services to persons with disabilities in accordance with the guidelines for services for persons with disabilities in the Decree of the Director General of Badilag Number: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 which has been pursued as much as possible. Facilities for persons with disabilities are available at the Banyuwangi Religious Court in accordance with the existing budget. However, there are still obstacles in providing optimal services for people with disabilities because many have not used e-cort technically available. Suggestions for the future to conduct counseling on the use of e-cort for the community.
مستخلص البحث
الجهود القانونية متاحة للجميع، وينبغي أن يكون لديهم الوصول إلى المحكمة كأطراف، ضحايا، أو شهود. ولا يقل العديد منهم عن تعرضهم للتمييز. لتحقيق العدالة وحقوق أصحاب الإعاقة، يتطلب الأمر سياسات مثل إرشادات تنفيذ الخدمات لذوي الإعاقة.
وجدت الأبحاث التي أجريت في محكمة بانيووانجي الدينية حول تنفيذ مرسوم المدير العام لباديلاغ رقم: 2078 / DjA / HK.00 / SK / 8/2022 أن هناك تناقضا بين اللوائح والواقع. ولم تتعاون محكمة بانيووانغي الدينية مع الأخصائيين النفسيين والأطباء النفسيين الذين ينبغي أن يكونوا متاحين، فضلا عن غرف الاحتجاز الخاصة التي تتوافق مع إمكانية الوصول. مع هذه القضايا القانونية ، يريد الباحثون معرفة المزيد عن تنفيذ اللائحة لمعرفة النتائج الجديدة.
نوع البحث المستخدم يشمل أبحاث القانون الاجتماعي أو المعروفة أيضًا باسم البحث القانوني التجريبي. يرغب الباحث في فهم مدى تطبيق القانون الحالي في المجتمع. يتضمن ذلك النهج القانوني من خلال قرار المدير العام للمحاكم الشرعية (SK Dirjen Badilag) والنهج التجريبي القائم على الحقائق التي تحدث في المجتمع. في جمع البيانات، يتضمن الأسلوب المستخدم المقابلات والتوثيق. المقابلات المستخدمة في هذا البحث هي مقابلات شبه منظمة، حيث تم ترتيب تسلسل الأسئلة مسبقًا، ولكن خلال المقابلة، يوجد مجال لتوسيع الأسئلة عن الأسئلة التي تم تحديدها .
والنتائج التي توصلت إليها هذه الدراسة هي أن محكمة بانيووانجي الدينية قدمت حتى الآن خدمات للأشخاص ذوي الإعاقة وفقا للمبادئ التوجيهية للخدمات المقدمة للأشخاص ذوي الإعاقة في مرسوم المدير العام لباديلاغ رقم: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 الذي تم متابعته قدر الإمكان. وتتاح مرافق للأشخاص ذوي الإعاقة في محكمة بانيووانغي الدينية وفقا للميزانية القائمة. ومع ذلك ، لا تزال هناك عقبات في توفير الخدمات المثلى للأشخاص ذوي الإعاقة لأن الكثيرين لم يستخدموا e-cort المتاح تقنيا. اقتراحات للمستقبل لإجراء المشورة بشأن استخدام e-cort للمجتمع.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Huda, Miftahul |
Keywords: | implementasi; penyandang disabilitas; pelayanan pengadilan agama; implementation; persons with disabilities; religious court services; التنفيذ; الأشخاص ذوو الإعاقة; خدمات المحاكم الدينية |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180120 Legal Institutions (incl. Courts and Justice Systems) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Dafa Achmad |
Date Deposited: | 18 Mar 2024 10:42 |
Last Modified: | 18 Mar 2024 10:42 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/62330 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |