Pendidikan pesantren antara idealita dan realita: Studi kasus tentang upaya pengembangan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang

ABSTRAK

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam ketua di Indonesia yang dalam sejarahnya telah banyak berperan dalam perjuangan bangsa, dan telah memperoleh akar yang kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Dalam pelaksanaan ,pendidikannya pesantren terlihat lebih berorientasi hanya kepada kehidupan akhirat, jadi lebih menitikberatkan pada pendidikan agama saja (dalam arti sempit), sehingga ditengah lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dawasa ini, pesantren benar٠benar dituntut partisipasinya dalam pembangunan bangsa Indonesia, yaitu sebagai lembaga yang membina dan mengembangkan iman, ilmu dan amal sebagaimana yang diharapkan oleh pendidikan Islam pada umumnya. Sehingga keberadaan pesantren dewasa ini perlu untuk terus diamati dan selanjunya diupayakan pengembangannya bukan saja mengenai bagaimana tujuan yang diharapkan tetapi juga menyangkut realitas yang ada dalam suatu lembaga pendidikan pesantren yang sekiranya turut mempengaruhi proses pendidikan yang dijalankan.

Pondok Pesantren Bahrul Ulum didirikan oleh almarhum KH Hasan Bisri, sejak berdiri hingga sekarang mampu melahirkan para pemimpin umat. Dalam skripsi ini yang berjudul “Pendidikan Pesantren Antara Idealita dan Realita”. Penulis berusaha mengetahui kerangka ideal dari pendidikan di pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang, juga mengenai sistem pendidikannya serta upaya pengembangan pendidikan Agama Islam dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam rangka pengumpulan data yang dibutuhkan dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode antara lain : (1). Observasi, (2) Interview, (3). Angket, dengan menggunakan hitungan statistik Proportional Sampling, dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa pesantren Bahrul Ulum tergolong pesantren yang memiliki tujuan cukup lengkap, yakni selain berupaya untuk mencipta kan santri agar mampu menguasai dan memahami ilmu-ilmu agama dengan bahasa Arab sebagai alatnya naik yang bersifat kajian keagamaan teoritis maupun kajian keagamaan praktis, jika pesantren berupaya untuk memberikan pendidikan ketrampilan yang nantinya dapat dijadikan bekal bagi para santri setelah tamat dari pendidikan pesantren sebagai sarana pendukung lainnya, pesantren ini juga telah memiliki sarana fisik yang cukup lengkap seperti adanya masjid, asrama, ruang kelas, aula, perpustakaan, koperasi, dan lain sebagainya. Sistem pendidikannya disamping pendidikan yang bersifat individual, juga dikembangkan sistem pendidikan klasikal dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah. Kurangnya penguasaan Bahasa Arab dari sebagian pihak pengurus dan lemahnya sumber dana pondok pesantren ini merupakan sebagian dari faktor-faktor penghambat terhadap proses pendidikan di pesantren ini.