Ramadhan, Fitrah (2016) Metadiscourse in Indonesian students’ argumentative essays. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12320015.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan penanda metadiscourse yang menentukan argumen-argumen dalam esai yang ditulis oleh mahasiswa bahasa Inggris dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Topik ini dipilih berdasarkan pemikiran bahwa menulis sebuah esai argumentatif merupakan proses beragumentasi dan meyakinkan para pembaca. Untuk melakukan hal demikian, seorang penulis pasti menguraikannya dengan cara yang sangat sistematis agar para pembacanya dapat memahami dan mempercayai apa yang sedang mereka katakan. Oleh karena itu, metadiscourse dilihat sebagai sebuah bagian yang penting dalam penulisan untuk meningkatkan koherensi atau kohesi dari teks tersebut. Hal ini tentunya dapat membuat hubungan antara kalimat, paragraf, dan unit-unit linguistik lainnya menjadi lebih jelas. Disamping itu, metadiscourse dapat membuat pesan ataupun argumen yang disampaikan akan sangat mudah dipahami oleh para pembaca.
Model metadiscourse dari Hyland (2004) digunakan untuk menganalisis data yang diambil dari tugas akhir mahasiswa di kelas Writing III yang sudah dalam bentuk esai argumentatif. Kemudian, metode qualitatif dipakai dalam penelitian ini dikarenakan hasil yang diinginkan adalah penjelasan yang kaya dari fenomena penggunaan metadiscourse dalam menentukan argumen mahasiswa. Sebagaimana penelitian ini berkaitan dengan bahasa yang ditulis secara struktural sebagai sebuah gambaran yang menjelaskan keterkaitan antara teks, penulis dan pembaca, pendekatan discourse analysis digunakan untuk melihat bagaimana peranan kata-kata menjelaskan sasaran yang diajukan dalam penelitian ini.
Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa kata, frasa, atau bagian dari kalimat yang memenuhi kriteria sebagai penanda metadiscourse menentukan argumen-argumen para mahasiswa dalam esai mereka. Hal tersebut dapat diidentifikasi melalui beberapa hal. Pertama, pemilihan penggunaan penanda metadiscourse yang sesuai sangat mempengaruhi bobot argumen para penulis. Kedua, para penulis sangat kesulitan untuk membedakan antara fakta dan ide. Oleh sebab itu, banyak mahasiwa yang memfungsikan penanda-penanda yang dikategorikan dalam satu sub-kategori metadiscourse dengan cara yang sama. Ketiga, semua penanda yang digunakan oleh masing-masing penulis selaras dengan teori yang diajukan oleh Hyland (2004). Hal ini disebabkan oleh tiga aspek; dimensi linguistik yang cenderung terstruktur dengan pola yang serupa, latar belakang penguasaan bahasa dari tiap penulis yang menentukan efektivitas penggunaan metadiscourse, dan aspek syntaktikal yang secara signifikan mempengaruhi peranan semantik di penanda-penanda tertentu.
Dari temuan-temuan di atas, untuk memperluas topik ini ke dalam sebuah kajian yang lebih luas, diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menyentuh metadiscourse di aspek lainnya seperti lisan (contohnya debat, pidato, interview kerja, dsb). Selain itu, penggunaan metadiscourse dalam teks deskripsi terlihat cukup berbeda dibandingkan teks argumentatif yang ditulis oleh pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (L2 learners). Oleh karena itu, area ini akan cukup menarik untuk di teliti.
ENGLISH:
This study is aimed at identifying the use of metadiscourse markers in determining the students’ argumentations in the essay written by English students from Maulana Malik Ibrahim State Islamic University, Malang. This topic is chosen based on the idea that writing an argumentative essay is the process of arguing and convincing the readers. To do so, a writer needs to engage the readers by writing it in a very systematic way in order to make the readers comprehend and believe in what they are stating. Therefore, metadiscourse is seen as an important part in writing to increase the cohesion of the text as it makes the relationships between sentences, paragraphs, and other linguistic units become more explicit. Furthermore, metadiscourse can make the essay more likely that the messages or the arguments will be easily understood by the readers.
Hyland’s (2004) model of metadicourse is used to analyze the data obtained from Writing III students’ final projects which are in the form of an argumentative essay. Then, qualitative method is employed in this study since the intended result is a rich description of metadiscourse use phenomenon in determining the students’ argumentations. As this study deals with the language written structurally as an image which explains the relation among the text, writers and readers, Discourse Analysis approach here is brought up to see how the words’ play figures out the objectives set out by this study.
The findings show that the words, phrases, or part of sentences which are indicated filling the criteria as metadiscourse makers determine the students argumentations in their essay. It is identified through several cases. First, selecting the appropriate use of metadiscourse markers significantly influences the weight of the students’ argumentations. Second, the students are difficult in differentiating between facts and ideas. It is found that most students function the markers which are categorized in one subcategory of metadiscourse in similar way. Third, all markers used by each writer are similar to the theory proposed by Hyland (2004). It is caused by three aspects; linguistics dimensions which tends to be structured similarly, language mastery background of the students which determine the effective use of metadiscourse markers, and syntactical aspects which significantly influence the semantic role in certain markers.
From the above findings, to enhance this topic in a broader discussion, it is hoped that further researchers can study metadiscourse in oral aspects (i.e.,debate, speech, job interview, etc). Besides, the use of metadiscourse markers in descriptive text seems to be different compared to argumentative essay written by L2 learners .Therefore, this area can be interesting to investigate.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Susilowati, Meinarni | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Esai, Penanda Metadiscourse; Argumentasi Mahasiswa; Essays; Metadiscourse Markers; Students’ Argumentations | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 05 Apr 2017 17:10 | ||||||
Last Modified: | 05 Apr 2017 17:10 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/6177 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |