Pendidikan pesantren dan perubahan social: Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh banyak pada kehidupan masyarakat, globalisasi membawa perubahan pada masyarakat untuk cenderung berperilaku sekunder, hedonisme, individualisme, materialisme, menomorsekiankan spiritualitas dan moralitas. Di sisi lain pesantren selama ini di kenal sebagai institusi yang kuat mempertahankan tradisi lamanya dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang agama. Kenyataan inilah yang menimbulkan pertanyaan, apakah nantinya pesantren mampu eksis di tengah perubahan sosial yang terjadi.

Pada perkembangan selanjutnya, pesantren sebagai lembaga pendidikan menghadapi tantangan yang semakin hari semakin besar dan mendesak. Tantangan tersebut adalah bagaiman pesantren mampu menyikapi perubahan sosial dan globalisasi yang di dalamnya terdapat adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dekadensi moral.

Dalam prakteknya, penelitian ini di tujukan pada pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ditetapkan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pendidikan yang digunakan dalam menyikapi perubahan sosial, strategi yang dilakukan dalam menyikapi perubahan sosial dan faktor-faktor pendukung dan yang kurang mendukung Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton- Probbolinggo dalam menyikapi perubahan sosial.

untuk memenuhi keabsahan penelitian ini, maka data yang digunakan adalah data literatur (kajian pustaka ) dan data lapangan. Sedangkan metode dalam pengumpulan data menggunakan metode interview, metode observasi baik secara langsung maupun tidak langsung dan metode dokumentasi. Adapun metode pembahasan hasil penelitian ini menggunakan metode pembahasan secara induktif, deduktif dan komperatif. Metode analisis data yang digunakan bersifat deskriptif analitik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) sistem pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai upaya untuk menyikapi perubahan sosial adalah dengan menyediakan 3 jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan luar sekolah dan pendidikan tambahan berupa keahlian dan ketrampilan. 2) Strategi yang dilakukan Pondok Peantren Nurul Jadid dalam menyikapi perubahan sosial dengan cara : a) selektif terhadap perubahan yang terjadi, b) menyempurnakan kurikulum, c) pembinaan ketrampilan dan keahlian, d) pembinaan organisasi serta lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana yang ada. 3) faktor pendukungnya adalah adanya kyai yang peka terhadap perubahan yang terjadi serta tanggap dengan kebutuhan santri, para pengurus yang inovatif dalam mengelola pesantren dan didukung santri yang sadar akan pentingnya pendidikan baik pendidikan keagamaan maupun pendidikan umum. Sedangkan faktor yang kurang mendukung adalah kebijakan pesantren yang tidak pemah menolak santri baru walaupun daya tampaung kurang mencukupi. Kurangnya pengertian antara wali santri dengan pengurus pesantren tentang peningkatan maupun pengembangan pesantren. Sarana dan prasarana yang kurang mencukupi.

Setelah mengadakan penelitian dengan tidak mengabaikan potensi yang ada di pesantren tersebut, maka penulis menyarankan, pondok pesantren Nurul Jadid paiton- Probolinggo untuk lebih meningkatkan lagi hubungan antara wali santri dengan pengurus pesantren agar tujuan yang dicita-citakan bisa tercapai. Dalam menerima santri hendaknya lebih diseleksi dan disesuaikan dengan kapasitas serta kemampuan pesantren. Lebih meningkatkan lagi jumlah saran dan prasarana agar ada kesesuaian antara jumlah santri dengan sarana yang ada.