Rohmawati, Aini (2004) Putusan pembatalan Rujuk dengan alasan cerai gugat: Tinjauan kompilasi hukum Islam dan Fiqh Syafi'iyyah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
99210771.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleb sebuah kasus perceraian antara suami istri dalam sebuah rumah tangga di desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Perceraian tersebut disebabkan pihak istri mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang dengan alasan terjadi pertengkaran terus- menerus dalam rumah tangga mereka, yang kemudian Pengadilan Agama Kabupaten Malang mengabulkan gugatannya dan menjatuhkan talak satu. Permasalahan kemudian berlanjut setelah beberapa waktu keputusan itu dibuat, suami istri melakukan rujuk di KUA Kecamatan Singosari dan kemudian dinyatakan batal oleh Pengadilan Agama, karena para hakim berpedoman pada Kompilasi Hukum Islam Pasal 119 ayat 2 huruf (c).
Talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama dalam perspektif KHI termasuk talak ba'in sughro. Sehingga kalau suami-istri akan melaksanakan rujuk harus dengan akad nikah baru, bukan rujuk seperti yang terjadi pada kasus suami istri tersebut.
Berangkat dari hal ini, penulis ingin mengetahui dan membandingkan konsep yang ada dalam Kompilasi Hukum Islam dan Fiqh Syafi'iyyah yang berkembang di masyarakat. Dengan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dan mempertimbangkan sumber data yang digunakan, penelitian ini kemudian dikaji secara literatur (library research). Adapun teknik analisis data yang digunakan, discourse analisis, analisis ushuliyyah, dan analisis komparatif, penulis ingin menjawab dari permasalahan pembatalan rujuk dengan alasan cerai gugat yang terjadi pada kasus suami-istri di Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tersebut. Permasalahannya disebabkan karena sebelum melaksanakan rujuk, perceraian mereka berbentuk cerai gugat, kemudian setelah terjadi perceraian, mereka melaksanakan rujuk. Pada saat mendaftarkan rujuk di KUA Keeamatan Singosari, PPN tidak memeriksa terlebih dahulu bentuk perceraian mereka sebelum rujuk. Sehingga pada saat pendaftaran rujuknya dikirim ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang oleh Pengadilan Agama dinyatakan tidak sah. Alasannya karena sebelum rujuk, bentuk perceraiannya berbentuk cerai gugat, sehingga kalau keduanya menginginkan untuk kembali ke pernikahannya semula harus melaksanakan akad nikah baru.
Dari hasil penelitian yang penulis peroleh dari kasus tersebut, penulis dapat memperoleh jawaban yaitu bahwa antara Kompilasi Hukum Islam dan Fiqh Syafi'iyyah setelah diperbandingkan menghasilkan hukum yang sama mengenai pembatalan rujuk karena kasus cerai gugat. Walaupun alasan dan penyampaian yang digunakan oleh keduanya berbeda, tetapi keduanya mengandung maksud yang sama sehingga dihasilkan hukum yang sama juga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Zenrif, M. Fauzan |
Keywords: | Putusan Pembatalan Rujuk; Cerai Gugat; Kompilasi Hukum Islam; Fiqh Syafi'iyyah |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 30 Jan 2024 09:18 |
Last Modified: | 30 Jan 2024 09:18 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/61315 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |