Kontribusi konstruksi hukum Islam terhadap terciptanya masyarakat madani pada masa Rasulullah

ABSTRAK

Masa-masa menjelang bergulirnya pembaharuhan Islam dan konstruksi hukum Islam, masyarakat Arab pra-Islam sedang mengalami degradasi moral dan kebangkrutan hukum. Perdagangan Makah telah menumbuhkan faham materialistis dan individualistis yang menggeser nilai-nilai yang dipegang lama oleh masyarakat Arab yang terkenal dengan sebutan masyarakat kesukuan. Orang yang kaya dan kuat tidak lagi mempunyai kesadaran dan respek terhadap kondisi sosial. Sedangkan kebangkrutan dan krisis hukum ditandai dengan hilangnya kewibawaan hukum dengan adanya pelegalan-pelegalan terhadap beberapa kebiasaan buruk dan aturan hukum yang hanya menguntungkan beberapa golongan saja. Krisis hukum yang terjadi ini diperparah dengan tidak adanya hukum yang kodifikatif dan unifikatif yang mengatur dan mengikat semua suku yang ada di Jazirah Arab. Pada kondisi ini masyarakat Arab pra-Islam telah jatuh menjadi masyarakat biadab yang hanya mengedepankan nafsu, egoisme, kekerasan dan kesombongan (prcstise).

Berangkat dari beberapa hal di atas, maka diadakanlah peneletian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan historis dan termasuk penelitian pustaka (ribrary resert), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi moral dan hukum masyarakat Arab pra-Islam, proses konstruksi hukum Islam dan penetapannya serta konstruksi hukum Islam dan konstribusinya terhadap terciptanya masyarakat madani. Data penelitian ini diperoleh dari dokumentasi teks-teks keagamaan dan teks sejarah Islam yang memberikan informasi tentang proses konstruksi hukum Islam dan yang terkait dengan itu. Data-data yang digunakan adalah ayat-ayat al-Qur'an, kita-kitab tafsir (tafsir karya al-Qurthubi dan Ibnu Katsir), kitab hadis (Shhih al-Bukhari), kitab-kitab sejarah Islam (as-Sirah an-Nabawiyyah dan al-Kamil fi at-Tarikh), sejarah hukum dan sejarah pembentukan hukum Islam (tarikh at-Tasyri), ensiklopedi, jurnal iimiah, dan kamus. Kemudian data-data tersebut diolah denpan analisis isi (content analisys).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Arab pra-Islam telah benar-benar mengalami degradasi moral dan kebangkrutan serta krisis hukum yang disebabkan oleh kesuksesan dalam perekonomian baru yang sedang digeluti (perdagangan, pertanian dan perindustrian). Hal ini ditambah dengan tidak adanya hukum yang kodifikatif dan unifikatif, di mana hukum masih menjadi otoritas kesukuan. Islam telah mengembalikan moralitas masyarakat Arab pra-Islam yang luntur akibat kesuksesan dalam bidang ekonomi (perdagangan, pertanian dan perindustrian) yang terjadi dalam masa transisi (peralihan). dari kehidupan nomaden menuju ke kehidupan menetap (kota). Islam telah menjawab kekosongan dan kebangkrutan hukum dengan lahirnya konstruksi hukum Islam, baik yang diorientasikan untuk internal maupun eksternal. Konstruksi hukum Islam telah mampu mengakhiri pluralitas hukum dengan semakin lemahnya otoritas dan dominasi kesukuan. Konstruksi hukum Islam yang dirumuskan atas dasar kemudahan dan kemaslahatan berhasil mengembalikan keadilan sosial masyarakat Arab pra-Islam dan membebaskan golongan-golongan yang tertindas (kaum miskin, para budak dan kaum perempuan). Konstruksi hukum Islam mempunyai andil yang cukup besar dalam menciptakan masyarakat demokratis dengan dipeganginya prinsip egaliterianisme, pluralisme dan toleransi. Lahirnya masyarakat madani di Madinah merupakan sumbangan nyata dari pembaharuhan dan konstruksi hukum Islam ini.