Suryanto, As’ad Joko (2004) Tahkim sebagai upaya mencegah terjadinya perceraian: Dalam pandangan Al-Qur'an, Fiqih dan Kompilasi Hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
99210356.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Tahkim adalah termasuk salah satu konsep ajaran Islam yang bertujuan untuk mewujudkan terciptanya suatu perdamaian. Dalam sejarah Islam Tahkim pertama kali dilakukan pada masa pemerintah Ali bin Thalib. Pada saat itu Tahkim digunakan dalam konteks politik. Pada saat itu situasi politik umat Islam sedang dalam kondisi perpecahan, antara kelompok yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib dan kelompok yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abi Sofyan. Mu'awiyah bersama para pasukannya, yang pada saat itu sedang terdesak, menancapkan al-Qur'an pada ujung sebuah tombak kemudian mengacungkannya pada kelompok Ali sebagai isyarat untuk mengajak bertahkim dan berdamai. Ali pun kemudian menyetujui ajakan tersebut, tetapi ternyata itu hanya merupakan taktik Mu'awiyah agar bisa terhindar dari kekalahan. Itulah pertama kali praktek Tahkim digunakan dalam ajaran Islam. Dan sampai sekarang Tahkim ini masih tetap digunakan dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian, terutama Tahkim sering digunakan untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara seorang suami dan istri (Syiqaq). Oleh karena itu Tahkim ini sangat besar sekali pengaruhnya dalam mencegah terjadinya perceraian.
Rumusan masalah dalam skripsi ini ialah a) Hakekat Tahkim. b) Proses pelaksanaan Tahkim dalam perceraian menurut ajaran al-Qur'an, Fiqih, dan KHI. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah "Library Research", yaitu jenis penelitian kepustakaan yang mengadakan kajian eksploratif terhadap buku-buku Tahkim, Fiqih, dan KHI. Dimana buku yang membahas Tahkim tersebut terdiri dari buku-buku tafsir yang menjelaskan ayat-ayat tahkim, atau buku perundang-undangan yang membicarakan tentang Tahkim seperti KHI atau Tahkim menurut fiqh. Sedangkan dalam metode analisis data menggunakan metoden kajian isi (content analysis) deskriptif yaitu dengan cara memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Tahkim menurut al-Qur'an, fiqh maupun KHI.
Hasil penelitian mengenai konsep Tahkim dalam perspektif al-Qur'an, Fiqih, dan KHI, akan dapat memberikan kepahaman kepada masyarakat tentang apa sesungguhnya hakekat Tahkim, dan bagaimana konsep pelaksanaannya menurut al-Qur'an, Fiqih dan KHI. Perselisihan dalam rumah tangga adalah suatu hal yang wajar, tetapi Islam mengajarkan hendaknya perselisihan tersebut bisa berakhir dengan jalan damai dan tidak sampai berakhir dengan perceraian. Oleh karena diperlukan adanya pihak ketiga yang bertugas sebagai juru damai. Pihak ketiga ini hendaklah merupakan orang-orang shaleh yang adil dan mempunyai semangat Ishlah. Karena dari kebijaksanaan hakam inilah perselisihan akan dapat berakhir dengan damai. Dalam mengatasi perselisihan ini semangat ishlah dan perdamaian harus dikedepankan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Zenrif, M. Fauzan |
Keywords: | Tahkim; Perceraian |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 24 Jan 2024 10:46 |
Last Modified: | 24 Jan 2024 10:46 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/61138 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |