Hadi, Liswan (2004) Peranan Hakim sebagai mediator pada perkara perceraian di Pengadilan Agama Kota Malang: Studi kasus No. 898/Pdt.G/2002/PA. Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
00210084.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pernikahan adalah ikatan lahir bathin yang kokoh antara suami isteri, karena itu maka keduanya harus menjaga ikatan yang suci dan kokoh dari keretakan. Dalam realita kehidupan hal itu tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan, kadangkala terjadi pertengkaran atau perselisihan antara suami isteri bahkan sampai berakhir dengan perceraian.
Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya perceraian hakim Pengadilan Agama Malang dalam upaya melaksanakan proses pedamaian telah mengacu serta berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah agung _No. 1 tahun 2002 tentang Pemberdayaan Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga Damai (Eks Pasal 130 HIR/154 RBg) yang diperbaharui dengan Peraturan Mahkamah Agung No 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan bantuan mediator yaitu perundingan di antara kedua belah pihak guna mencari berbagai kemungkinan menyelesaikan sengketa perceraian melalui proses mediasi dengan bantuan mediator.
Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Kota Malang, pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah melalui proses wawancara dan dokumentasi, analisis basil penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu mengemukakan hasil wawancara dengan hakim yang ditunjuk seabagai mediator dan dianalisis memakai beberapa kesimpulan sebagai temuan dari basil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakim sebagai mediator pada perkara perceraian mempunyai perbedaan dengan hakim biasa (hakim majelis) ini dapat diketahui ketika hakim mediator menyelenggarakan upaya damai melalui proses mediasi di Pengadilan Agama, Yaitu pada salah satu kasus gugat cerai dengan perkara No. 989/Pdt.G/2002/PA, Malang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh basil bahwa peranan hakim sebagai mediator pada perkara perceraian di Pengadilan Agama Malang, yaitu : I) Mediator sebagai Penengah (fasilitator), 2) Mediator sebagai Juru Damai, 3) Mediator Tidak Mempunyai Otoritas dalam Menentukan Keputusan untuk Para pihak melakukan perdamaian atau kasus tetap dilanjutkan. Hal tersebut menunjukan bahwa seorang hakim mediator dalam menyelesaikan perkara perceraian melalui proses mediasi di Pengadilan Agama mempunyai peranan khusus.
Dan dari basil penelitian ini juga diperoleh basil bahwa faktor pendukung dalam proses mediasi yaitu : 1) Kesungguh-sungguhan para pihak, 2) Kepiawaian mediator, 3) Dukungan pihak keluarga (orang tua), 4) Tempat. Adapun faktor yang menghambat yaitu: 1) Para pihak tidak sungguh-sungguh, 2) Keluarga (orang tua) tidak mendukung.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah |
Keywords: | Peranan Hakim; Mediator; Proses Mediasi |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 13:06 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 13:06 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/60792 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |