Abidin, Helmi (2004) Sertifikat Wakaf Tunai sebagai suatu alternatif Komoditas Wakaf: Sebuah studi eksplorasi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
00210067.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Sebuah usaha menghidupkan kembali keagungan hikmah wakaf pada masa sekarang harus didasarkan pada kemampuan menentukan skala prioritas atas causa prima yang harus di emphasi. Tanda tanya besar atas jawaban terhadap bagaimana substansi dan fungsi wakaf haruslah dijadikan batu pijakan pertama. Selanjutnya karena semakin strategisnya posisi wakaf, maka perlu di cari alternatif benda wakaf selain yang sudah dikenal secara umum. Sesuai dengan perkembangan zaman, uang merupakan suatu alat atau benda yang bisa dijadikan alternatif untuk berwakaf seperti halnya yang telah dilakukan di Bangladesh yaitu salah satu produk perbankan berupa Cash Waqf Certlf, cate/Sertifikat Wakaf Tunai. Dan saat ini sudah mulai banyak diterapkan di berbagai negara Islam.
Tujuan dari penulisan ini adalah Untuk mendeskripsikan Konsep Wakaf Tunai; Substansi Wakaf tunai perspektif hukum Islam dan Legalitas Sertifikat Wakaf Tunai menurut perundang-undangan di Indonesia. Disamping usaha untuk membantu mensejahterakan umat pada umumnya.
Penulisan skripsi ini termasuk dalam kategori kepustakaan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan misalnya berupa buku-buku, majalah, dokumen, naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen dan lain-lainnya.
Secara umum dalam masalah benda wakaf berlaku kaidah yang berbunyi : "Segala sesuatu yang boleh diwakafkan adalah boleh dijual belikan, karena tidak bisa diperjual belikan atau didasarkan pada qiyas, maka uang dianalogikan dengan makanan sebab pemanfaatannya hanya bisa dimungkinkan dengan menghilangkan asal benda (menghabiskan) hukumnya tidak boleh diwakafkan. Akan tetapi ketika landasan berfikir kita rubah ke suatu tujuan dimana pemanfaatan uang tidak harus menghabiskan seketika uang tersebut, bahkan bisa lebih produktif, seperti halnya apabila uang tersebut dimanfaatkan dalam suatu sahan bersama yang manfaat atau keuntungan dari kongsi itulah yang disalurkan untuk wakaf, maka wakaf tersebut dibolehkan. Seperti ditegaskan oleh Imam Tsur bahwa Imam Syafi'i membolehkan.
Adapun konsep wakaf tunai menurut Prof. Mannan pendiri SIBL (Social lnvestmen Bank Ltd.) bahwa Sertifikat Wakaf Tunai/Cash Waqf Certificate (SWT) merupakan upaya inovasi finansial dibidang perwakafan yang kalau berhasil dijalankan dengan baik akan mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan umat.
Dapat diketahui bahwa wakaf tunai membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi dibidang keagamaan, pendidikan, pelayanan sosial dan pendapatan yang diperoleh dari wakaf tunai bisa untuk berbagai tujuan yang berbeda di antaranya untuk pemeliharaan harta wakaf sendiri serta pengeluaran lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa sertifikat wakaf tunai adalah suatu alternatif dari pengembangan wakaf yang selama ini ada, dengan demikian akan mempercepat proses membantu pemecahan masalah perekonomian yang bisa bermanfaat untuk bidang pendidikan, kesejahteraan, keagamaan bagi kemaslahatan umat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Isroqunnajah, Isroqunnajah |
Keywords: | sertifikat wakaf tunai; komoditas wakaf |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 13:06 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 13:06 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/60728 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |