Febrita, Gita (2004) Analisis pemikiran Hazairin tentang Sistem Kewarisan Bilateral. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
00210057.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Di Indonesia, terdapat beberapa macam hukum waris yang bisa digunakan oleh masyarakat sebagai sumber hukum. Hukum-hukum itu terangkum dalam hukum adat, hukum perdata, dan hukum Islam yang tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Hukum waris Islam yang digunakan di Indonesia secara garis besar berdasarkan paham ahlussunnah wal jamaah yang bercorak patrilineal. Hal ini tentu saja berbeda dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas bercorak bilateral atau parental. Itulah sebabnya menurut Hazairin, mengapa hukum waris Islam sangat sulit untuk menawarkan dirinya kepada masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keadaan tersebut, Hazairin menggagas sistem waris yang berbeda dengan paham ahlussunnah wal jamaah yang dinamakan sistem kewarisan bilateral menurut al-Quran dan memperkenalkan konsep mawali (ahli waris penganti). Pemikiran beliau tentang sistem kewarisan bilateral ini banyak mengundang kritik dan polemik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor lahirya pemikiran Hazairin tentang sistem kewarisan bilateral tersebut dan membatasi penelitian ini hanya pada faktor sosial budaya tempat tinggalnya dan faktor pendidikan yang ditempuhnya. Pemikiran Hazairin tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan undang-undang kewarisan yang lebih sesuai dengan sosio kultural masyarakat Indonesia dengan tetap mematuhi hal-hal atau ketentuan-ketentuan yang telah tegas-tegas diatur dalam Al-Qur'an tentang pembagian harta pusaka.
Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a) Apakah faktor sosial budaya mempengaruhi lahirnya pemikiran Hazairin tentang sistem kewarisan bilateral ? b) Apakah lingkungan pendidikan juga memberikan pengaruh terhadap lahirnya pemikiran Hazairin tersebut?
Oleh karena penelitian ini lebih menekankan pada konstruksi pemikiran, maka metode yang digunakan adalah metode kajian kepustakaan atau Library Research, berdasarkan hasil studi terhadap beberapa bahan pustaka yang relevan baik berupa buku-buku, artikel, jurnal, maupun makalah-makalah yang terkait dengan persoalan di atas. Metode ini digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa pendapat para pakar tentang permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dengan harapan akan menemukan karakteristik pesan yang objektif dan sistematis sesuai dengan data kualitatif yang diperoleh dan bisa dianalisis secara kritis untuk mendapatkan analisa yang tepat.
Dan sebagai hasil penelitian ini, dapat dilihat adanya pengaruh faktor sosial budaya dan pendidikan terhadap lahirnya pemikiran Hazairin tentang sistem kewarisan bilateral.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Ibrahim, Sa'ad |
Keywords: | hazairin; sistem kewarisan bilateral |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 09:53 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 09:53 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/60435 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |