Asmarani, Fadilah (2017) Hubungan antara efikasi diri dengan culture shock pada mahasiswa alumni non pesantren di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12410074.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Kecemasan dan kondisi tertekan pada seseorang dapat terjadi dalam kondisi dan situasi mana pun tak terkecuali pada mahasiswa alumni non pesantren di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tuntutan yang dihadapi sangatlah beragam mulai dari harus beradaptasi dengan lingkungan pesantren yang belum pernah dirasakan sebelumnya hingga tugas-tugas yang harus diselesaikan baik sebagai mahasiswa dalam perkuliahan regular maupun tugas-tugas sebagai mahasantri di ma’had yang tidak kalah padatnya, termasuk perkuliahan PPBA yang sangat menguras tenaga karena merupakan kegiatan yang memiliki jam perkuliahan terlama dalam seharinya.
Dalam hal ini aspek-aspek kepribadian sangatlah mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang dalam menghadapi situasi di lingkungannya. Salah satu aspek kepribadian yang mempengaruhi ialah efikasi diri. Seseorang yang memiliki tingkat efikasi diri tinggi tentunya akan lebih mampu untuk menghadapi situasi di lingkungannya karena memiliki keyakinan yang tinggi dalam menyelesaikan setiap tugas yang dihadapi sehingga perilaku-perilaku dan emosi-emosi yang dimunculkan cenderung positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan negatif antara efikasi diri dengan culture shock pada mahasiswa alumni non pesantren di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly UIN Maliki Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan korelasi product moment Pearson. Skala efikasi diri dan skala culture shock digunakan untuk mengukur tingkat efikasi diri dan tingkat culture shock pada subjek. Masing-masing skala memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0,865 dan 0,775.
Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata efikasi diri yang dimiliki subjek berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 73% dengan frekuensi sebanyak 112 orang. Sedangkan rata-rata culture shock yang dialami oleh subjek berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 58% dengan frekuensi sebanyak 89 orang. Adapun hubungan antara kedua variabel menunjukan angka korelasi yang negatif sebesar 0,541 dengan angka signifikasi sebesar 0,00 pada tingkat kesalahan 1%. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara kedua variabel.
ENGLISH:
Anxiety and distress on person may occur in any conditions and situations like on student of graduate non-boarding Islamic school in Ma'had Sunan Ampel Al-Aly Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang. The demands faced extremely diverse began from the adapt to the boarding schools that never experience before until the tasks that must be completed either as a student in the course of regular or as a student in boarding Islamic shool no less dense, includes PPBA which a very exhausting because of the activities that have the longest hours in a day.
In this case the aspects of personality are affecting someone’s physical and mental condition to deal the situation in their environment. One aspect of personality that influence is self-efficacy. Someone who has a high level of self-efficacy will certainly be more able to deal the situations in their environment because it has a high confidence in completing each task must be faced so that the behaviors and emotions that appear likely to be positive.
This study aims to determine whether there is a negative correlation between self-efficacy and culture shock of student graduate non-boarding Islamic in Ma'had Sunan Ampel Al-Aly Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang. This study uses quantitative research and the data analysis using Pearson product moment correlation. Self-efficacy and culture shock scale are used to measure the level of self-efficacy and culture shock on the subject. Each scale has Cronbach alpha values of 0.865 and 0.775.
The results revealed that the average fication self-possessed subject in medium category with the percentage of 73% and the frequency of 112 people. While the average of the culture shock experienced by the subject in medium category with the percentage of 58% and the frequency of 89 people. The relationship between these two variables rate shows a negative correlation of 0.541 with a significance rate of 0.00 on a 1% error rate. This shows that there is a negative relationship between the two variables.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yahya, Yahya | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Efikasi Diri; Culture Shock; Mahasiswa Non Pesantren; Self-Efficacy; Culture Shock; Student Of Graduate Non-Boarding Islamic School | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 22 Mar 2017 18:36 | ||||||
Last Modified: | 22 Mar 2017 18:36 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/6007 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |