Responsive Banner

Membongkar Formalisasi Islam sebuah upaya Dekonstruksi Fiqh Islam Tradisional

Firdaus, M. (2003) Membongkar Formalisasi Islam sebuah upaya Dekonstruksi Fiqh Islam Tradisional. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Fulltext)
99210350.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

Islam adalah ajaran yang terbuka dan dinamis, sejalan dengan dinamisasi realitas. Ini setidaknya ditunjukkan oleh proses pewahyuan yang menjadi dasar bagi terbentuknya Islam. Dalam proses pewahyuan tersebut ada proses dialog dan dialektika antara Tuhan, realitas dan manusia. Wahyu tidak hanya memerankan fungsi inovatifnya, akan tetapi juga memerankan fungsi legitimatif dan korektifnya. Tiga fungsi ini berjalan dengan sangat indah dan serasi dan inilah yang membuat Islam pada aba ke 6 Masehi dalam waktu yang relatif singkat bisa menjadi mercusuar dunia. Masyarakat atau komunitas yang dimasuki oleh Islam tidak semata-mata diarahkan secara doktriner dan diubah sccara frontal, akan tetapi dakwah Islam dijalankan dengan sangat persuasif dan tetap mengedepankan tiga fungsi wahyu tersebut.

Namun demikian dimulai pada abad ke 4 Hijriah keadaannya berubah dan berbalik di mana Islam menjadi tidak dinamis dan tertutup secara internal ataupun eksternal. Ini disebabkan karena proses pewahyuan sebagai proses dialog dan dialektik diabaikan atau dengan sengaja dilupakan dan wahyu hanya dilihat sebagai teks ilahi yang didekati dengan pendekatan tekstual. Gejala ini bisa dilihat sebagai akibat adanya hegemoni dan dominasi fiqh di atas disiplin-disiplin lainnya. Kemunculan fiqh yang pada awalnya adalah merupakan aktifitas intelektual murni untuk menafsirkan ajaran-ajaran formal Islam kemudian berubah menjadi gerakan ideologis. Inilah gejala awal terjadinya formalisasi dalam Islam.

Penelitian ini difokuskan untuk melakukan pembongkaran terhadap formalisasi Islam tersebut, yaitu dengan mengadakan dekonstruksi terhadap fiqh Islam tradisional yang dianggap telah melakukan formalisasi terhadap Islam. Fiqh kemudian menempatkan secara proporsional dan seimbang ditempatkan sejajar dengan disiplin-dispilin lainnya dengan menghilangkan kuasa hegemoni dan dominasinya yang justru membuat Islam tertutup dan tidak dinamis.

Dalam upaya untuk mengadakan pembongkaran tersebut penelitian ini mengkombinasikan dua pendekatan yaitu pendekatan struktural dan pendekatan hermeneutik. Pendekatan struktural berangkat dari pembedaan antara siginifiant-signifie dan languue-parol (sisi material-sisi mental dan sistem-ekspresi individual). Sedangkan dalam penerapannya metode struktural ini menggunakan pendekatan singronis dan melampaui pendekatan diakronis yang selama ini sering dipraktekkan. Sedangkan dalam penjaringan data menggunakan pendekatan sintagmatik dan paradigmatik. Dan karena Islam sebagai objek studi tidak terlepas dari teks sebagai sumbernya maka pendekatan hermenutik juga disertakan sebagai metode interpretasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fiqh telah melakukan hegemoninya melalui dua mekanisme yaitu mekanisme internal dan eksternal. Mekanisme internal adalah dengan menyusupkan klaim-klaim teologis dalam rumusan fiqh ataupun dalam metode ushulnya dan juga dengan menggunakan mekanisme kebahasaan. Sedangkan secara ekternal hegemoni dilakukan melalui jalur politik dan kutural.

Penelitian ini juga menawarkan paradigma baru dalam memahami Islam setelah mengadakan deformalisasi, yaitu paradigma naskh yang diekpslorasi dari makna kebahasan kata tersebut dan juga dari teks-teks al-Qur'an yang menerangkan mengenai naskh. Naskh yang ditawarkan berbeda dengan kajian dalam ulumul Qur'an ataupun ushul Fiqh yang masih membatasi naskh hanya pada kajian al-Qur'an. Naskh yang ditawarkan bisa diterapkan dalam keseluruhan Islam, di mana naskh ini bisa diformulasikan menjadi tiga bentuk yaitu: naskh eliminatif, naskh substitutif dan naskh tranformatif. Dalam penelitian ini penerapan langsung paradigma naskh ini coba diterapkan pada hukum waris Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Roibin, Roibin
Keywords: formalisasi; dekonstruksi; ideologi; fiqh tradisional
Departement: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Nada Auliya Sarasawitri
Date Deposited: 09 Jan 2024 10:01
Last Modified: 09 Jan 2024 10:01
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/59951

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item